Keluarga : “Kamu kan udah kerja nih.. Mana dong THR-nya buat kita..”
Saya :”Ini saya lagi nabung buat nikah, makanya jangan minta THR dulu, ntar gak jadi-jadi deh nikahnya.. ”
Keluarga : “oooooooooohhhhhhh..”
Waktu pun berlalu dengan begitu cepat, mengantar senyum dan tawa yang terkumpul dalam naungan keluarga dan sanak saudara yang begitu istimewa. Begitulah Ramadhan dan beginilah Syawal, dua bulan yang begitu dirindukan, karena bukan saja menyajikan ujian tapi sekaligus menghadirkan senyuman. Tuhan memang Maha Rahman, Maha Rahim, Maha Segalanya. “Lantas nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?”
Saya sengaja menulis ini di pertengahan malam. Malam pergantian antara hari kenangan tak terlupakan dengan hari-hari selanjutnya sebagai pembuktian; apakah benar kualitas iman kita bisa tetap bertahan, hasil tempaan selama Ramadhan. Semoga kita bisa terus diberi umur panjang, agar nikmat ini kembali kita rasakan di tahun depan. Amin Ya Rabbal Alamin.
Kota Bima, 18 Juli 2015 Pukul 00:05 WITA
Di dalam bungkusan selimut warna pink.. hehe..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H