Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sayang Anak ala Para Presiden

3 Desember 2024   13:53 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:04 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah Sayang Anak (Sumber Foto: Pixabay)

Fenomena ini memberikan pelajaran penting, terutama bagi bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi. Pemimpin harus memahami bahwa jabatan yang mereka emban adalah amanah dari rakyat, bukan privilege untuk keluarga. 

Rakyat juga harus lebih kritis dalam memilih pemimpin, memastikan bahwa mereka yang diberi mandat memiliki integritas yang tinggi, tidak hanya untuk memimpin, tetapi juga untuk menahan godaan kekuasaan demi kepentingan pribadi.

Bagi warga negara yang ingin menjadi pemimpin, mereka harus sadar bahwa posisi tersebut membawa tanggung jawab berat untuk mengedepankan kepentingan dan keadilan bagi rakyat, di atas kepentingan pribadi dan keluarga. Jika hal itu tak dapat dijunjung, hendaklah mereka sadar bahwa mereka belum pantas untuk menjadi pemimpin bangsa.

Pada akhirnya, kasih sayang kepada anak adalah sifat yang manusiawi. Namun, dalam konteks kepemimpinan, kasih sayang tersebut harus dilandasi oleh etika, integritas, dan kepentingan bangsa yang lebih besar. Hanya dengan cara inilah, seorang presiden dapat menjaga warisannya sebagai pemimpin yang tidak hanya dicintai oleh keluarganya, tetapi juga dihormati oleh rakyatnya.

Dunia memang tidak sempurna, tetapi kita selalu bisa berusaha mendekati kesempurnaan, dalam hal ini melalui pemimpin yang beretika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun