Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menurunkan Pencemaran Udara: Peran Negara, Warga, dan SDGs

20 November 2023   12:56 Diperbarui: 20 November 2023   13:28 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota besar yang tercemar udaranya (ilustrasi dari Microsoft Image Creator)

Polusi udara adalah masalah lingkungan yang serius dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan, kanker, jantung, dan bahkan kematian. Polusi udara juga dapat merusak ekosistem, iklim, dan warisan budaya.

Indonesia adalah negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara, menurut laporan IQAir tahun 2022. Konsentrasi partikel halus (PM2.5) di udara Indonesia mencapai 30,4 mikrogram per meter kubik (g/m3), jauh melebihi standar aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 5 g/m3 untuk rata-rata tahunan dan 15 g/m3 untuk rata-rata harian.

PM2.5 adalah polutan yang sangat berbahaya karena dapat masuk ke dalam aliran darah dan paru-paru, dan menyebabkan peradangan, oksidasi, dan kerusakan sel. PM2.5 berasal dari berbagai sumber seperti pembakaran bahan bakar fosil, kebakaran hutan, aktivitas industri, pertanian, dan transportasi.

Untuk menurunkan tingkat pencemaran udara di Indonesia, diperlukan strategi yang komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan. Berikut adalah gambaran umum dari strategi yang dapat dilakukan pada tingkat internasional, negara atau provinsi serta kota/kabupaten.

- Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap emisi sumber-sumber polusi udara, seperti kendaraan bermotor, pembangkit listrik, pabrik-pabrik, dan pembakaran lahan.
- Mendorong penggunaan energi bersih dan terbarukan, seperti tenaga surya, angin, hidro, dan biomassa, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam.
- Mengembangkan sistem transportasi publik yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan, seperti kereta api, bus rapid transit (BRT), metro ringan (LRT), dan sepeda. Selain itu, juga mendorong penggunaan kendaraan rendah emisi, seperti kendaraan listrik, hibrida, dan bertenaga gas.
- Melakukan reboisasi dan pelestarian hutan, serta mencegah deforestasi dan degradasi lahan. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon dan produsen oksigen, serta sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna.
- Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan kualitas udara, seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, mengurangi penggunaan api terbuka, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengurangi konsumsi daging.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan kualitas udaranya dan menjaga kesehatan masyarakatnya, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah disepakati oleh PBB pada tahun 2015.

SDGs adalah agenda pembangunan global yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 target yang harus dicapai oleh semua negara anggota PBB pada tahun 2030. SDGs mencakup berbagai aspek pembangunan yang saling terkait dan saling memperkuat, seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, lingkungan hidup, perdamaian, dan kerjasama.

Salah satu tujuan SDGs yang berkaitan dengan polusi udara adalah tujuan nomor 13: Tindakan Iklim. Tujuan ini menekankan pentingnya mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. Salah satu targetnya adalah memperkuat kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang merugikan dalam bidang kesehatan, pertanian, dan keamanan pangan.

Polusi udara adalah salah satu faktor penyebab perubahan iklim, karena dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbon dioksida, metana, dan ozon. 

Polusi udara juga dapat mempengaruhi siklus hidrologi, seperti curah hujan, kelembaban, dan awan. Polusi udara juga dapat mengurangi visibilitas dan sinar matahari, yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman dan energi terbarukan.

Dengan demikian, menurunkan pencemaran udara di Indonesia dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim. 

Selain itu, menurunkan pencemaran udara juga dapat mendukung pencapaian tujuan SDGs lainnya, seperti tujuan nomor 3: Kesehatan dan Kesejahteraan; tujuan nomor 7: Energi Bersih dan Terjangkau; tujuan nomor 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur; tujuan nomor 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan; tujuan nomor 12: Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab; dan tujuan nomor 15: Kehidupan Darat.

Oleh karena itu, strategi menurunkan pencemaran udara di Indonesia adalah strategi yang penting dan mendesak untuk dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Strategi ini tidak hanya bermanfaat bagi kualitas udara dan kesehatan masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi pembangunan berkelanjutan yang inklusif, adil, dan harmonis.

Namun, strategi ini tidak akan berhasil tanpa adanya kontribusi nyata dari setiap warga negara. Setiap individu memiliki peran dan tanggung jawab untuk menjaga kualitas udara di sekitarnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap warga negara adalah:

- Menggunakan kendaraan umum atau berjalan kaki atau bersepeda untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor.
- Menghemat penggunaan listrik dan beralih ke sumber energi terbarukan jika memungkinkan.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membakar sampah atau limbah.
- Menanam pohon atau tanaman di sekitar rumah atau tempat kerja untuk menyerap polutan dan menghasilkan oksigen.
- Mendukung kebijakan dan program pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan pencemaran udara.
- Menyebarkan informasi dan edukasi tentang dampak polusi udara dan cara-cara mengatasinya kepada keluarga, teman, dan masyarakat.

Dengan melakukan hal-hal di atas, setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam upaya menurunkan pencemaran udara di Indonesia. Selain itu, setiap warga negara juga dapat merasakan manfaatnya secara langsung, seperti udara yang lebih segar, kesehatan yang lebih baik, dan lingkungan yang lebih hijau.

Mari kita bersama-sama menjaga kualitas udara di Indonesia untuk masa depan yang lebih baik bagi kita semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun