Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

China Kuasai 95 Pelabuhan Laut Strategis Dunia, Mengapa?

28 Agustus 2023   17:09 Diperbarui: 29 Agustus 2023   09:41 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

China terus memperkuat dominasinya di panggung global dengan menguasai puluhan pelabuhan laut strategis di seluruh dunia. Salah satu proyek terbarunya adalah pembangunan pelabuhan di Peru yang akan menjadi pintu gerbang perdagangan antara Amerika Selatan dan Asia. Pelabuhan ini merupakan bagian dari Inisiatif Belt and Road China yang telah mengubah lanskap perdagangan dan logistik internasional. Tulisan singkat ini akan mengulas pengaruh China dalam menguasai pelabuhan laut dan dampaknya terhadap dinamika global.

Pelabuhan Chancay: Pintu Gerbang dari Amerika Selatan ke Asia

Proyek ambisius China di Peru mencakup pembangunan pelabuhan Chancay di pesisir Pasifik. Pelabuhan ini akan menjadi pintu gerbang perdagangan antara Amerika Selatan dan Asia. Menurut Mario de las Casas, manajer urusan institusional COSCO Shipping, perusahaan milik negara China yang menjadi pemilik mayoritas proyek ini, pelabuhan Chancay akan menjadi jalur langsung menuju China dengan mengurangi waktu perjalanan kapal selama 10 hari. Saat ini, kapal yang berlayar dari Amerika Selatan ke China rata-rata memerlukan waktu tempuh lebih dari 45 hari dengan berbagai pemberhentian di Amerika Tengah, Meksiko, atau Amerika Serikat.

Dengan kedalaman air yang mencukupi, pelabuhan Chancay dapat menangani kapal-kapal kontainer yang tidak dapat berlabuh di tempat lain di Amerika Selatan. Ini memberikan keunggulan tambahan bagi perdagangan regional.

Inisiatif Belt and Road: Dominasi China dalam Infrastruktur Global

Pelabuhan Chancay merupakan salah satu contoh dari Inisiatif Belt and Road China. Inisiatif ini adalah strategi investasi infrastruktur dan logistik yang diluncurkan oleh China untuk menghubungkan berbagai negara melalui jalur darat dan laut. China telah menginvestasikan dana sangat besar dalam proyek infrastruktur di seluruh dunia, termasuk pembangunan pelabuhan di Yunani, Spanyol, dan berbagai negara di Afrika. Termasuk di Indonesia dalam bentuk proyek kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menurut penelitian Isaac B. Kardon, seorang senior fellow di Carnegie Endowment for International Peace yang mengkaji isu maritim China, setidaknya ada 95 pelabuhan di seluruh dunia yang dioperasikan sepenuhnya atau sebagian oleh modal China. Hal ini menunjukkan upaya China dalam menguasai jalur perdagangan laut di titik-titik strategis di seluruh dunia.

Mengapa China Ingin Mendominasi?

China telah menjalankan strategi agresif untuk mendominasi pelabuhan-pelabuhan strategis di seluruh dunia. Hal ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang memainkan peran penting dalam tujuan ekonomi dan geopolitik China.

1. Penggerak Ekspor China

China merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia dengan volume ekspor yang sangat besar ke berbagai negara di seluruh dunia. Data menunjukkan bahwa China menjadi pemasok utama barang-barang ke banyak negara di berbagai belahan dunia. Dengan begitu banyak barang yang harus diangkut dari daratan China ke berbagai tujuan, keberadaan jalur transportasi yang efisien dan andal menjadi krusial untuk memastikan kelancaran aliran barang. Oleh karena itu, China berinvestasi dalam membangun dan menguasai pelabuhan-pelabuhan strategis sebagai bagian dari upaya untuk menjaga aliran ekspornya.

2. Pasokan Bahan Baku dan Industri Manufaktur

China tidak hanya menghasilkan barang konsumen, tetapi juga merupakan pusat manufaktur global. Produksi yang sangat besar memerlukan pasokan material yang signifikan, seperti bahan bakar, besi, dan bahan baku lainnya. Keberadaan jalur transportasi yang aman dan efisien menjadi sangat penting untuk memastikan pasokan material ini dapat mengalir tanpa hambatan. Gangguan dalam pasokan material ini bisa mengganggu produksi di dalam negeri dan berdampak pada perekonomian China secara keseluruhan.

3. Strategi Ekspansi dan Investasi

Penguasaan pelabuhan-pelabuhan strategis tidak hanya tentang efisiensi perdagangan, tetapi juga merupakan bagian dari strategi ekspansi ekonomi dan penyaluran investasi. China ingin menjaga kendali atas jalur perdagangan internasional yang vital untuk perekonomiannya. Dengan menguasai pelabuhan-pelabuhan di berbagai negara, China dapat merangkul berbagai segmen ekonomi yang menjanjikan, termasuk infrastruktur, energi, dan sektor manufaktur. Investasi ini melibatkan lebih dari sekadar modal finansial, melainkan juga transfer sumber daya manusia, teknologi, dan bahan baku.

Dampak Global dan Kekhawatiran Amerika Serikat

Dominasi China dalam menguasai pelabuhan-pelabuhan ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Amerika Serikat yang selama ini secara de facto adalah superpower dunia setelah turunnya pamor Rusia (dahulu Uni Soviet). Kebangkitan ekonomi China telah membuat negeri tirai bambu tersebut tumbuh menjadi pesaing utama Amerika Serikat dalam peran sebagai negara superpower. Perusahaan-perusahaan China, seperti COSCO Shipping, telah mengambil alih sejumlah pelabuhan strategis di berbagai belahan dunia. Kehadiran China dalam banyak pelabuhan di seluruh dunia, termasuk di Los Angeles, California, menunjukkan pengaruh yang semakin kuat.

Proyek seperti pelabuhan Chancay merupakan investasi strategis bagi COSCO, perusahaan pengiriman dan logistik milik negara terbesar dan paling kompetitif secara global dari China. China memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas jejak perdagangan maritim dan logistiknya ke seluruh titik strategis di dunia.

Kesimpulan

China telah berhasil menguasai banyak pelabuhan strategis di seluruh dunia melalui investasi besar dalam infrastruktur dan logistik. Proyek pembangunan pelabuhan Chancay di Peru adalah contoh terbaru dari dominasi China dalam dunia perdagangan laut.

Mendominasi pelabuhan-pelabuhan strategis di seluruh dunia adalah bagian dari strategi besar China dalam menjaga kelancaran ekspor, memastikan pasokan bahan baku, dan meluaskan pengaruh ekonominya. Dengan mewujudkan infrastruktur transportasi dan perdagangan yang kuat, China berupaya untuk memainkan peran penting dalam dinamika ekonomi global serta memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonominya yang signifikan.

Meskipun ini membawa dampak positif terhadap konektivitas dan perdagangan global, kekhawatiran mengenai pengaruh China yang semakin besar dalam infrastruktur dan perdagangan internasional perlu diperhatikan dengan serius. Bagaimanapun juga, perkembangan ini akan terus menjadi fokus perdebatan dalam dinamika geopolitik di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun