Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rencana Kolonisasi Planet Mars oleh Elon Musk dan SpaceX

28 Juli 2023   14:04 Diperbarui: 28 Juli 2023   14:06 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koloni manusia di Planet Mars dengan SpaceX Starship sebagai transporter utama (Ilustrasi dari Teslarati)

Elon Musk, pendiri dan CEO SpaceX, memiliki visi besar untuk menjadikan manusia sebagai spesies antarplanet. Salah satu tujuan utamanya adalah mengirim misi berawak ke Mars pada tahun 2026 dan membangun sebuah koloni permanen di sana. Bagaimana ia bisa mewujudkan rencana ambisius ini?

SpaceX telah mengembangkan roket dan kapsul yang dapat membawa kargo dan awak ke orbit rendah bumi dan stasiun luar angkasa internasional (ISS). Namun, untuk mencapai Mars, dibutuhkan kendaraan yang lebih besar dan lebih kuat. Inilah mengapa SpaceX sedang mengerjakan Starship, sebuah roket super berat yang dapat membawa hingga 100 ton atau 100 orang ke Mars dalam satu kali penerbangan.

Starship terdiri dari dua bagian: Starship Super Heavy, roket pendorong raksasa yang akan meluncurkan Starship ke orbit, dan Starship, pesawat antariksa yang akan terbang ke Mars. Kedua bagian ini dirancang untuk dapat digunakan kembali berkali-kali, sehingga mengurangi biaya perjalanan ruang angkasa. Starship juga dilengkapi dengan sistem propulsi yang dapat melakukan manuver di atmosfer Mars dan mendarat secara vertikal.

SpaceX telah melakukan tes penerbangan suborbital dengan prototipe Starship di Texas, Amerika Serikat. Tes-tes ini bertujuan untuk menguji kinerja mesin, aerodinamika, dan sistem pendaratan Starship. Meskipun beberapa tes berakhir dengan ledakan spektakuler, SpaceX mengklaim bahwa mereka telah memperoleh data yang berharga untuk meningkatkan desain dan keandalan Starship.

Rencana SpaceX adalah untuk mengirim misi tak berawak pertama ke Mars pada tahun 2024, menggunakan jendela peluncuran yang terjadi setiap 26 bulan ketika Mars dan Bumi berada pada jarak terdekat. Misi ini akan membawa kargo ilmiah, logistik, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung misi berawak berikutnya. SpaceX juga berencana untuk mengirim dua Starship lagi pada tahun 2026, salah satunya akan membawa awak pertama yang akan mendarat di Mars.

Misi berawak pertama ini akan menjadi tonggak sejarah dalam eksplorasi ruang angkasa dan kolonisasi planet. Awak akan tinggal di Mars selama beberapa bulan, melakukan eksperimen ilmiah, mencari sumber daya lokal, dan mempersiapkan tempat tinggal permanen. Mereka juga akan menghadapi tantangan lingkungan yang ekstrem, seperti gravitasi rendah, radiasi kosmik, debu halus, dan suhu dingin.

Untuk membangun sebuah koloni di Mars, SpaceX membutuhkan lebih banyak orang dan lebih banyak kargo. Oleh karena itu, SpaceX berencana untuk mengirim lebih banyak Starship ke Mars setiap jendela peluncuran, sebagian di antaranya akan membawa awak dan sebagian lainnya akan membawa kargo. Dengan cara ini, SpaceX berharap dapat meningkatkan jumlah penduduk Mars menjadi ribuan orang dalam beberapa dekade.

Elon Musk percaya bahwa kolonisasi Mars penting untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa depan. Ia berpendapat bahwa dengan menjadi spesies antarplanet, manusia dapat mengurangi risiko kepunahan akibat bencana alam atau buatan manusia di Bumi. Ia juga berharap bahwa dengan menjelajahi ruang angkasa, manusia dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang asal-usul dan tujuan kita di alam semesta.

Namun, perlu dicatat bahwa Elon Musk cenderung over estimate dalam hal jadwal, kemungkinan karena dia begitu bersemangat mengejar mimpinya. Tidak ada jaminan bahwa rencana-rencana tersebut akan terwujud sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Banyak faktor teknis, ekonomis, politik, dan etis yang dapat menghambat atau mengubah jalannya misi-misi tersebut. Oleh karena itu, kita harus tetap realistis dan kritis dalam menilai kemungkinan-kemungkinan yang ditawarkan oleh Elon Musk dan SpaceX.

Selain itu, SpaceX tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan kolonisasi Mars. Perusahaan ini membutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk badan antariksa nasional seperti NASA. NASA telah berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan teknologi yang dibutuhkan oleh SpaceX, seperti mesin roket terbaru Raptor, sistem peluncuran, dan sistem pendaratan. NASA juga memberikan kontrak dan hibah kepada SpaceX untuk membantu membiayai misi-misi mereka, seperti program Commercial Crew dan Commercial Resupply Services.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun