Elon Musk, pemilik Twitter, dan CEO Twitter, Linda Yaccarino, secara resmi telah mengumumkan bahwa Twitter mengganti nama mereknya menjadi X.Â
Baca juga: Mengulik Alur Pikir Brilian Elon Musk tentang Masa Depan X
Menurut Linda, X adalah representasi masa depan dari interaktivitas tanpa batas dengan fokus pada konten audio, video, messaging, pembayaran/perbankan, menciptakan marketplace global untuk ide, barang, layanan, dan peluang. Didukung oleh kecerdasan buatan (AI), X akan menghubungkan dunia dengan cara yang baru dan tak terbayangkan sebelumnya.
Rebranding adalah strategi bisnis untuk memperbarui citra suatu merek sesuai dengan tujuan pengembangan bisnis yang diinginkan. Rebranding dapat berarti mengubah sebagian atau keseluruhan identitas, nilai, atau produk merek.Â
Alasan di balik rebranding bisa bermacam-macam, seperti untuk mengubah persepsi, memperluas target pasar, beradaptasi dengan tren, mencerminkan visi baru, atau bergabung dengan perusahaan lain.
Sebelumnya, Elon Musk bahkan sudah mengajak para pengikutnya untuk memberikan usulan logo baru untuk X dan bertanya tentang kata yang dapat menggantikan "tweeting" jika Twitter tidak ada lagi. Logo baru tersebut adalah usulan salah satu pengguna Twitter.
Rebranding dengan mengubah nama merek secara total adalah salah satu jenis rebranding yang paling radikal dan berisiko. Ini berarti merek yang sudah dikenal akan berubah menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda. Langkah yang diambil oleh Twitter tergolong sangat berani dan berisiko tinggi.
Tujuan dari jenis rebranding ini biasanya adalah untuk menghilangkan citra negatif, menargetkan pasar baru, atau menggabungkan merek dengan perusahaan lain.Â
Rebranding semacam ini memerlukan strategi yang matang dan komunikasi yang efektif agar tidak menimbulkan kebingungan atau kehilangan loyalitas konsumen.