Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

8 Filosofi Hidup Barbie yang Menginspirasi

21 Juli 2023   09:39 Diperbarui: 29 Juli 2023   16:16 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Boneka Barbie dari lini The Fashionista. (Sumber: Getty Images via kompas.com)

Barbie adalah boneka fesyen yang dibuat oleh Ruth Handler dan diluncurkan oleh Mattel pada tahun 1959. Barbie adalah simbol budaya yang ikonik dan telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi jutaan anak perempuan di seluruh dunia.

Sebelum menonton filmnya, ada baiknya kita mengenal tokoh yang sangat terkenal ini. Kali ini melalui filosofi yang terbangun seiring berkembangnya Barbie sejak diluncurkan lebih dari 60 tahun yang lalu.

Barbie memiliki "filosofi hidup" karena dia adalah representasi dari manusia. Melalui perjalanan hidupnya, dia tumbuh dan berkembang membentuk jati diri yang spesifik. Tentu bukan Barbie sendiri yang menentukan sifat kemanusiaan dan makna hidupnya, tetapi semua dibangun oleh para kreatornya di Mattel.

Berikut adalah beberapa kejadian penting dalam "kehidupan" Barbie yang membentuk kepribadian dan filosofi hidupnya:

Tahun 1965, Barbie menjadi boneka pertama yang dipasarkan dengan gelar sarjana. Ini adalah langkah terobosan pada saat itu, dan ini menunjukkan kepada para perempuan muda bahwa mereka dapat mengejar pendidikan tinggi jika mereka mau.

Pada tahun 1975, Barbie dirilis sebagai dokter. Ini adalah langkah terobosan lainnya, dan ini menunjukkan kepada anak-anak perempuan saat itu bahwa mereka dapat memiliki karier apa pun yang mereka inginkan.

Di tahun 1980, Barbie diperkenalkan sebagai astronot. Ini adalah langkah maju yang besar untuk mendorong nilai keragaman, yang menunjukkan kepada semua wanita bahwa mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan, terlepas dari ras atau gender mereka.

Tahun 2016, Barbie dirilis dalam berbagai tipe tubuh, antara lain curvy, tall, petite, dan petite curvy. Ini adalah langkah maju yang besar dalam perang melawan standar kecantikan yang tidak realistis sekaligus mempromosikan keberagaman.

Pada 2017, Barbie dipasarkan sebagai calon presiden. Ini adalah langkah yang berani, dan itu menunjukkan kepada para gadis muda bahwa mereka dapat mencapai apa pun yang mereka pikirkan, bahkan jika itu secara tradisional dianggap sebagai peran laki-laki.

Itu hanyalah beberapa contoh bagaimana Barbie telah digunakan untuk mempromosikan berbagai filosofi hidup. Walaupun Barbie sering dikritik karena penampilannya, dia juga telah menjadi panutan yang positif bagi anak perempuan dari generasi ke generasi.

Sekarang, mari kita bahas filosofi hidup Barbie yang ternyata kompleks dan telah berkembang jauh dari waktu ke waktu.

Pemberdayaan (Empowerment)

Barbie telah menjadi simbol pemberdayaan perempuan dari generasi ke generasi. Dia telah menjalani berbagai peran, dari wanita karir, atlet hingga astronot. Ini menunjukkan kepada para gadis muda bahwa mereka bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan.

Pilihan (Choice)

Barbie selalu menjadi boneka yang dapat digunakan perempuan untuk mengekspresikan individualitas mereka. 

Dia datang dalam berbagai tipe tubuh, warna kulit, dan warna rambut. Ini menunjukkan kepada para wanita muda bahwa mereka dapat memilih untuk berpenampilan dan menjadi apa pun yang mereka inginkan.

Aspirasi (Aspiration)

Barbie selalu menjadi boneka yang dicita-citakan oleh anak-anak perempuan. Dia telah digambarkan sebagai orang yang sukses, cantik, dan percaya diri. Ini menunjukkan kepada para gadis muda bahwa mereka dapat mencapai apa pun yang mereka pikirkan.

Keragaman (Diversity)

Dalam beberapa tahun terakhir, Barbie menjadi lebih beragam. Dia kini hadir dalam berbagai tipe tubuh, warna kulit, dan warna rambut, bahkan dalam versi disabilitas. 

Ini mencerminkan keragaman dunia dan mengajarkan ke anak-anak perempuan seluruh dunia bahwa setiap individu unik dan memiliki kelebihan masing-masing.

Kreativitas (Creativity)

Barbie selalu menjadi boneka yang bisa digunakan perempuan untuk mengekspresikan kreativitas mereka sendiri. 

Dia memiliki berbagai aksesoris dan item pakaian yang dapat digunakan untuk mendandaninya dengan cara yang berbeda. Hal ini telah membangun kreativitas di kalangan wanita muda seluruh dunia dalam mengekspresikan diri melalui fesyen.

Persahabatan (Friendship)

Barbie selalu menjadi boneka yang mempromosikan persahabatan. Dia selalu terlihat berteman dekat dengan boneka Barbie lainnya, dan dia juga terlihat berinteraksi dengan karakter lain, seperti Ken dan Skipper. 

Ini mengajarkan para gadis muda  tentang pentingnya persahabatan dan memiliki hubungan yang saling mendukung.

Kemandirian (Independence)

Barbie selalu menjadi boneka yang mempromosikan kemandirian. Dia telah diperlihatkan hidup sendiri, memiliki pekerjaan sendiri, dan membuat keputusan sendiri. 

Hal ini telah mengajarkan kepada para gadis bahwa mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan orang lain dalam mengejar cita-citanya.

Tanggung Jawab (Responsibility)

Barbie juga telah ditunjukkan sebagai panutan yang memiliki rasa tanggung jawab. Dia telah diperlihatkan merawat teman dan keluarganya, dan juga merawat hewan peliharaannya. 

Ini mengajarkan kepada anak-anak perempuan tentang pentingnya tanggung jawab dan menjaga orang lain.

***

Penting untuk dicatat bahwa Barbie juga telah dikritik karena mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis dan memperkuat stereotip gender. 

Namun, filosofi Barbie juga dipuji karena pesan positifnya tentang pemberdayaan, pilihan, aspirasi, keragaman, kreativitas, persahabatan, kemandirian, dan tanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun