Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Silo", Ketika Penduduk Bumi Tinggal di Bawah Tanah

10 Juli 2023   19:56 Diperbarui: 11 Juli 2023   19:39 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Silo, adaptasi 10 bagian Apple TV+ dari buku pertama dalam trilogi best seller karya Hugh Howey, adalah film drama distopia yang mendebarkan yang memikat penonton dengan dunia yang dipenuhi dengan misteri dan intrik. Dengan fokus yang kuat pada latar belakang ilmiah, jalan cerita yang menarik, dan pesan yang dapat dipetik tentang ilmu pengetahuan.

Sebagai reminder, film distopia adalah genre yang menggambarkan dunia yang jauh dari ideal, penuh dengan ketidakadilan, penindasan, kehancuran, atau pemerintahan otoriter. 

Kata "distopia" merupakan kontras dari "utopia," yang merujuk pada gambaran dunia yang sempurna dan ideal. Dalam drama distopia, cerita sering kali berfokus pada masyarakat di masa depan yang terpinggirkan, di bawah rezim pemerintahan yang kejam, atau terjebak dalam lingkungan yang tidak ramah. Genre ini umumnya mengeksplorasi tema-tema sosial dan politik, menggambarkan bagaimana kekuasaan dan penindasan dapat mempengaruhi masyarakat dan individu.

Dalam Silo, kita dibawa ke masa depan pasca-apokaliptik di mana sekelompok kecil manusia tinggal di dalam bunker bawah tanah yang disebut "silo." Mereka telah terkurung di dalam silo ini karena alasan yang tidak diketahui dan menunggu dunia di luar pulih dari ancaman beracun. 

Pembangunan dunia ini dilakukan dengan sangat teliti, dan lingkungan silo itu sendiri hampir menjadi karakter tersendiri. Arsitektur Soviet dan elemen steampunk menciptakan suasana yang unik dan futuristik.

Pasca-apokaliptik adalah periode waktu atau kondisi setelah terjadinya sebuah bencana besar atau peristiwa apokaliptik yang menghancurkan dan mengubah dunia seperti yang kita kenal. 

Kehancuran tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti perang nuklir, bencana alam yang menghancurkan, wabah penyakit yang melanda, atau bahkan invasi alien. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan dunia pasca-bencana, di mana masyarakat berusaha bertahan hidup dan membangun kembali setelah kehancuran.

Cerita ini berpusat pada Sheriff Becker, yang bertanggung jawab menjaga ketertiban di dalam silo. Namun, ketika istrinya, Allison, terlibat dalam pergerakan bawah tanah yang mencurigakan, segalanya berubah. Melalui kilas balik dan pengenalan karakter Juliette, seorang insinyur yang memiliki wawasan baru tentang silo, misteri dan intrik semakin terungkap. Plotnya penuh dengan kejutan dan adegan yang mencekam, membuat penonton terus terlibat.

Salah satu daya tarik Silo adalah penggabungan cerita distopia yang kuat dengan elemen ilmiah yang meyakinkan. Bangunan cerita tentang dunia masa depan ini dibuat dengan sangat teliti. 

Referensi terhadap misteri masa lalu yang hilang menciptakan latar belakang yang memikat. Serial ini menggali tema-tema penting seperti kelas sosial, penghapusan sejarah, kebenaran, dan penyangkalan. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam memahami dunia kita dan bagaimana pengetahuan dapat menjadi senjata yang kuat dalam memerangi penindasan.

Silo juga didukung oleh kinerja yang mengesankan dari para aktor. David Oyelowo membawakan peran Sheriff Becker dengan karisma dan kedalaman emosi yang luar biasa, sementara Rashida Jones dan Rebecca Ferguson memberikan penampilan yang kuat sebagai Allison dan Juliette. Akting mereka menjadikan karakter-karakter ini hidup dan membuat penonton terhubung secara emosional.

Dari segi produksi, Silo menunjukkan kualitas visual yang memukau. Desain produksi yang kreatif menghidupkan silo dengan detail yang luar biasa, menciptakan suasana yang mendalam dan autentik. Sutradara dengan cerdik mengarahkan adegan-adegan yang mendebarkan, mempertahankan ketegangan dan menghadirkan momen yang menggetarkan.

Meskipun beberapa karakter dalam Silo tidak mendapatkan perkembangan yang memadai, keseluruhan serial ini berhasil menciptakan dunia yang menarik dan membawa penonton dalam petualangan yang seru. Setiap episode memberikan kepuasan yang tertunda dan meninggalkan kita ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sebagai kesimpulan, Silo adalah drama distopia yang menarik dan mendebarkan dengan latar belakang ilmiah yang kuat. Bangunan cerita yang cermat, jalan cerita yang penuh intrik, dan pesan yang mendalam tentang ilmu pengetahuan membuatnya jadi tontonan yang sangat memikat. Jika Anda menyukai drama distopia dengan detail dan nuansa sains yang kental, Silo adalah pilihan yang sempurna untuk Anda.

__________________

Disarikan dari review The Guardian dan Digital Trends

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun