Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Ingin Hijrah ke Planet Mars? Ini 3 Hal Penting yang Wajib Disiapkan

6 Juli 2023   14:55 Diperbarui: 6 Juli 2023   15:51 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay

Bagi manusia planet Bumi, hidup di planet Mars merupakan sebuah tantangan yang besar dan membutuhkan kemajuan teknologi, sumber daya, dan infrastruktur yang signifikan. Paling tidak ada tiga komponen penting yang harus tersedia di sana agar manusia bisa tinggal di planet merah tersebut. Berikut adalah penjelasannya dalam versi sangat sederhana bagi Anda yang memiliki niat untuk hijrah ke Mars.

Sistem Penopang Hidup

Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, sehingga tidak cocok untuk kehidupan manusia. Tekanan atmosfer di Mars hanya sekitar 1% dari tekanan atmosfer di Bumi dan tidak cukup untuk mendukung kehidupan manusia. Untuk mengatasinya, astronot atau manusia migran perlu tinggal di habitat tertutup yang memiliki tekanan udara menyerupai Bumi.

Habitat tersebut harus menyediakan udara yang dapat dihirup, air yang dapat diminum, dan makanan yang dapat dikonsumsi. Udara di dalam habitat harus terus diproduksi dan disaring untuk menjaga kondisi atmosfer yang layak untuk ditinggali. Persediaan air dan makanan juga harus didaur ulang sebanyak mungkin guna menghemat sumber daya.

Astronot juga harus menggunakan pakaian pelindung ketika mereka menjelajah di luar habitat. Pakaian tersebut akan menyediakan oksigen dan melindungi mereka dari kondisi keras di permukaan Mars, seperti suhu yang sangat dingin, badai debu, dan radiasi.

Secara singkat, sistem penopang hidup sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di Mars dan harus dirancang dan dijaga dengan cermat untuk memastikan kesehatan dan keselamatan astronot. Tantangan hidup di Mars menunjukkan pentingnya penelitian dan pengembangan teknologi luar angkasa dan sistem penopang hidup.

Makanan dan Air

Bercocok tanam di Mars akan menjadi tantangan berat karena kondisi tanah yang keras dan kurangnya atmosfer. Tanah di Mars mengandung banyak oksida besi, yang kita kenal sebagai "karat" dan dapat menjadi racun bagi tanaman. Selain itu, kurangnya atmosfer berarti tidak ada perlindungan dari radiasi matahari yang berbahaya sehingga dapat merusak tanaman. Mars juga tidak cukup mengandung oksigen di atmosfir yang menjadi syarat penting bagi tumbuhan untuk hidup.

Untuk mendukung kehidupan di Mars, makanan dan air harus dibawa dari Bumi atau diproduksi melalui metode lain. Salah satu solusi yang mungkin adalah dengan menggunakan kebun hidroponik, di mana tanaman ditanam tanpa menggunakan tanah dalam lingkungan yang terkontrol. Kebun hidroponik ini dapat menyediakan makanan segar dan suplemen gizi bagi astronot, tetapi membutuhkan banyak sumber daya untuk persiapan dan perawatannya.

Alternatif lainnya adalah mengekstraksi air dari es di Mars. Mars memiliki cadangan air yang besar, terutama di kutubnya, yang dapat digunakan sebagai sumber air. Air yang diekstraksi tersebut dapat digunakan untuk minum, pertanian, dan bahkan untuk memproduksi bahan bakar roket.

Secara keseluruhan, menyediakan makanan dan air di Mars membutuhkan solusi yang inovatif dan sumber daya yang besar, serta perencanaan dan eksekusi yang teliti. Tujuannya adalah untuk membangun sistem yang mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan manusia yang tinggal di sana dalam jangka panjang.

Energi

Energi merupakan komponen penting dalam pemukiman manusia di Mars. Kondisi keras di planet ini, termasuk badai debu dan cuaca ekstrem, membutuhkan sumber energi yang handal dan tahan lama.

Salah satu pilihan untuk menghasilkan energi di Mars adalah dengan menggunakan panel surya. Planet ini menerima sinar matahari yang melimpah, yang dapat ditangkap dan diubah menjadi energi listrik. Namun, badai debu ekstrem di Mars dapat menyebabkan masalah bagi panel surya karena debu yang menumpuk di permukaannya dapat mengurangi efisiensinya.

Pilihan lainnya adalah menggunakan reaktor nuklir, yang dapat menyediakan sumber energi yang stabil bahkan selama badai debu. Namun, penggunaan tenaga nuklir di luar angkasa melibatkan masalah keamanan dan regulasi yang signifikan, dan akan memerlukan penelitian dan pengembangan yang intensif untuk menjadikannya sebagai pilihan yang layak.

Dalam kedua kasus tersebut, cadangan sumber daya akan menjadi sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia di Mars. Cadangan energi dan sumber daya lainnya harus diperhitungkan dengan baik dan harus ada perencanaan yang cermat untuk memastikan pasokan yang memadai.

Hidup di Mars adalah sebuah tantangan besar, tetapi juga merupakan langkah penting dalam eksplorasi luar angkasa. Dengan penelitian dan pengembangan yang terus dilakukan, teknologi dan sistem pendukung kehidupan di Mars dapat terus meningkat dan pada akhirnya dapat membawa manusia untuk berkunjung dan bahkan bermukim di planet merah tersebut.

_______

Baca tulisan asli di Medium @adriyanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun