Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Meteorit: Bintang Jatuh yang Mengancam Bumi

3 Juli 2023   18:51 Diperbarui: 3 Juli 2023   19:51 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Unsplash

Kepunahan terjadi dengan cepat dan membawa efek menghancurkan yang luar biasa. Dinosaurus, bersama dengan banyak spesies lainnya, menghilang dari catatan fosil dalam waktu puluhan ribu tahun. Spesies yang bertahan hidup adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi lingkungan.

Saat ini, kawah Chicxulub adalah tujuan populer bagi para ilmuwan yang mempelajari dampak dan efek meteorit terhadap planet Bumi. Tempat tersebut juga menjadi tujuan wisata populer, dengan pengunjung yang datang dari seluruh dunia untuk melihat situs terdampak dan mempelajari tentang peristiwa yang menyebabkan kepunahan dinosaurus tersebut.

Studi tentang Meteorit

Meteorit telah jatuh ke Bumi selama miliaran tahun, tetapi baru pada abad ke-19 para ilmuwan mulai mempelajarinya secara sistematis. Salah satu kejadian jatuhnya meteorit yang tercatat pertama kali terjadi di China pada tahun 1490, tetapi baru pada abad ke-19 studi ilmiah tentang meteorit dimulai dengan serius.

Pada tahun 1803, meteorit jatuh di L'Aigle, Prancis, dan peristiwa ini menandai awal kajian ilmu meteoritik modern. Jatuhnya meteorit disaksikan oleh banyak orang dan diteliti oleh para ilmuwan yang mengumpulkan sampel dan menganalisis komposisinya. Ini adalah kali pertama ilmuwan memiliki bukti konklusif bahwa batuan dari luar angkasa bisa jatuh ke Bumi.

Dalam beberapa tahun yang kemudian, ilmuwan di seluruh dunia mulai mengumpulkan dan mempelajari meteorit. Mereka menemukan bahwa meteorit terbuat dari berbagai bahan, termasuk besi, batu, dan kombinasi keduanya. Mereka juga menemukan bahwa beberapa meteorit mengandung butiran-butiran kecil yang lebih tua dari tata surya itu sendiri, memberikan informasi berharga tentang sejarah awal alam semesta.

Salah satu kejadian jatuhnya meteorit paling terkenal terjadi pada tahun 1908 di Tunguska, Siberia, Rusia. Dampak meteorit itu meratakan pohon-pohon di hutan Siberia dan menyebabkan ledakan yang diperkirakan 1.000 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Untungnya, dampak itu terjadi di daerah terpencil, dan tidak ada korban manusia yang dilaporkan.

Sejak awal studi meteorit, ilmuwan terus mengumpulkan dan menganalisis meteorit dari seluruh dunia. Mereka telah menggunakan sampel-sampel ini untuk mempelajari lebih jauh tentang komposisi dan sejarah tata surya, serta untuk mengembangkan teori tentang asal usul kehidupan di Bumi. Saat ini, kajian tentang dampak meteorit menjadi bidang penelitian ilmiah yang menarik dan penting.

Ancaman di Masa Depan

Meskipun benar bahwa meteorit dapat menyebabkan kerusakan dan kehancuran yang signifikan, kemungkinan dampak meteorit yang menghancurkan di Bumi relatif rendah. NASA dan lembaga antariksa lainnya di seluruh dunia terus memantau objek dekat Bumi yang dapat mengancam planet kita.

Objek Dekat Bumi (NEO) adalah asteroid, komet, atau objek langit lainnya yang mendekati orbit Bumi di sekitar matahari. Secara khusus, NEO adalah objek yang memiliki orbit dalam jarak 1,3 satuan astronomi (SA) dari matahari. Satu satuan astronomi adalah jarak rata-rata antara Bumi dan matahari, yaitu sekitar 149,6 juta kilometer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun