NEO dapat digolongkan sebagai "berpotensi berbahaya" atau "tidak berbahaya" berdasarkan ukuran, komposisi, dan orbitnya. NEO yang berpotensi membawa bahaya adalah yang cukup besar dan mendekati Bumi sehingga berpeluang untuk menghantam planet kita. Namun, sebagian besar NEO yang mendekati Bumi tidak dianggap berbahaya, karena mereka relatif kecil dan tidak mungkin menyebabkan kerusakan signifikan jika bertabrakan dengan Bumi.
Seiring dengan perkembangan pemahaman kita tentang NEO, menjadi semakin penting untuk mengembangkan strategi untuk menghadapi dampak potensialnya. NASA dan lembaga antariksa lainnya memiliki program yang berkelanjutan untuk memantau dan melacak NEO, dengan tujuan untuk mengidentifikasi ancaman potensial jauh sebelumnya.
Jika NEO yang berpotensi berbahaya teridentifikasi, ada berbagai strategi yang bisa digunakan untuk mengubah jalurnya dan mencegah tabrakan dengan Bumi. Salah satu pendekatan dikenal sebagai "gravity tractor" yang melibatkan penempatan wahana antariksa di dekat NEO dan menggunakan gaya tarik gravitasi wahana tersebut untuk secara perlahan mengubah lintasan objek tersebut dari waktu ke waktu.
Pendekatan lain adalah yang melibatkan penggunaan "kinetic impactors", yaitu wahana antariksa yang dirancang untuk bertabrakan dengan NEO dengan kecepatan tinggi dan mengubah jalurnya. Metode ini bisa sangat efektif untuk NEO yang lebih kecil dan tidak memerlukan pengalihan skala besar.
Strategi potensial lainnya untuk menghadapi NEO termasuk menggunakan bahan peledak nuklir untuk "menguapkan (vaporisasi)" objek atau memecahkannya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, atau menggunakan sinar laser untuk menguapkan material dari permukaan NEO dan menciptakan "dorongan" yang akan mengubah jalurnya.
Meskipun kemungkinan dampak meteorit yang menghancurkan di Bumi relatif rendah, berbagai upaya terus dilakukan untuk memantau dan melindungi planet kita dari ancaman potensial. Studi dan penelitian lebih lanjut tentang meteorit tetap menjadi bidang yang penting dalam membangun pemahaman kita tentang alam semesta dan sejarah planet kita.
____________
Lihat artikel asli di Medium @adriyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H