Mohon tunggu...
Adri Yanto
Adri Yanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berkutat di Balik Layar...Sebagai Staff IT di salah satu Media Online di Sumbar...Sekarang Lagi Coba2 Belajar Menulis...:D

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Surat Terakhir Untukmu

8 Januari 2010   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berbicara denganmu aku tidak tau lagi aku kehabisan kata-kata, tubuhku menggigil, keringat dinginku mengalir dan Mulutku tak bisa mengucapkan apa yg ingin kusampaikan sebenarnya, Mudah2an dengan surat ini perasaanku benar-benar sampai padamu.

Aku sendiri tak ditemani siapapun sangat Sepi rasanya Hatiku ketika semua yang aku rasakan telah hilang dan direngut oleh keadaan yang tidak berpihak padaku, berat rasa hatiku melepasmu dengan orang lain dan tidak bisa juga aku tidak menghargai keputusanmu itu. Kadang-kadang aku termenung ketika aku teringat wajahmu, kejujuran hatimu, kebaikan hatimu serta ketulusan cintamu dan kadang-kadang aku merasa hidupku tidak ada gunanya lagi, aku ingin membunuh diriku, aku ingin kau membunuhku saja daripada aku tidak mendapatkan cintamu. akhirnya aku sadar iblis itu akan mengikuti kemanapun kita pergi. Aku usahakan mengangkat kaki untuk mengambil wudhu walau gontai dan tak berdaya.

sejak kecil dan sampai sekarang aku dibesarkan oleh sengsara, dibesarkan dengan keluhan itu akan aku terima, asal saja kau tetap cinta kepadaku karena daerah perjuangan cinta lebih luas dari pada yang dapat dikira2kan. Kalau maksud hasil terjadi perkawinan, kalau tidak terpatrilah yang kekal.

Aku masih memegang petaruhku (Berani, Tetap hati, keras kemaun dan sabar menempuh kesulitan kehidupan), masih kugenggam erat, masih kupegang teguh, begitu sulit, Begitu gelap dan samar haluan yang akan kuturutkan, namun aku takkan putus asa, sebab masih berdenging ditelingaku rasa sayang, cinta dan anugerah yang diberikan padamu untukku, mau rasanya menyesali nasib, tersesat kepada dosa yang maha besar, yakni mengumpat Tuhan, Menyalahi Takdir.

Janjimu bahwa jasmani dan rohanimu, telah dipatrikan oleh kasih dan cinta denganku adalah modalku yang paling mahal. Biarlah dunia ini karam, biarlah alam ini gelap, biarlah...Biarlah seluruh manusia melengokan mukanyanya ke tempat lain bila bertemu denganku, biarlah segenap kebencian memenuhi hati insan terhadap diriku, dan aku menjadi tumpahan kejemuan hati manusia, namun aku tak merasa berat menanggungkan itu semua, sebab kau telah bersedia untukku.

Walaupun terenyuh hatiku, lemah sendiku, cepat detak jantungku dan menggigil tubuhku Sewaktu aku mengatakan jika kamu bahagia dengan orang lain dan bukan paksaan maka semoga kau bahagia selamanya, itu ucapan terberat dari hatiku karena ku cinta padamu karena aku percaya cinta itu butuh cobaan dan pengorbanan. aku tahu pengorbanan mu lebih besar dari apa yg kukorbankan. Tapi bukan itu keputusan yang harus kau ambil. tapi aku masih berharap semoga KEAJAIBAN itu datang pada kita berdua.

percayalah jika cinta belas kasihan dan naik pada Bukit Cinta (Itulah Cinta Sesunguhnya) bilamana telah turun lagi kepada belas kasihan, tandanya lama kelamaan dia akan berangsur turun.

Biarlah dirimu memilih jalan hidupmu sekarang karena tidak semua maksud itu akan dihasilkan oleh TUHAN, Asal kau tetap cinta padaku. dan aku percaya kau tidak akan pernah mungkir dari kata-katamu. masak seorang gadis secantik dan sejujurmu itu akan mungkir dari janjinya yang telah dipersaksikan oleh cahaya matahari naik, tidaklah pernah kulihat kau termasuk gadis-gadis yang mungkir itu. jika kau terpaksa, maka paksaan pun tiada menghilangkan cinta.

aku tidakkan bisa mengarungi cinta karena cinta adalah sebagai kemudi dari bahtera kehidupan, Sekarang kemudi itu telah hilang kemana lagi aku hendak berlayar, dimana aku hendak berlabuh terhempas kian kemari, daratan tak tampak, pulau tak kelihatan. aku masih berharap kemudi itu akan kudapatkan lagi jika tidak aku tidak bisa mencari cinta sepertimu lagi.

Hanya dua yang kunantikan darimu : pertama kedatanganmu kembali, aku akan menunggumu biar berbilang tahun, biar berganti musim untuk apa aku mencari yang lain jika hati harus hidup dalam kebohongan. dan yang kedua ialah menunggu maut, biar saya mati dengan meratapi keberuntungan yang hanya berganti di awang-awang itu. For Someone (27-12-2009)

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun