Mohon tunggu...
Adri Wahyono
Adri Wahyono Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Pemimpi yang mimpinya terlalu tinggi, lalu sadar dan bertobat, tapi kumat lagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sop Buntut

29 Desember 2022   16:48 Diperbarui: 29 Desember 2022   16:55 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada internetnya?"

"Ada, kan kemarin beli paketan."

Midah lalu mencari video resep membuat sop buntut enak dan hasilnya sekarang rumah mereka dipenuhi aroma sop buntut yang sepertinya enak. Menghibur mereka sejenak dari keresahan mereka terhadap situasi sejak ada wabah menyerang.

Sudah hampir tiga bulan Mas Tono tak bekerja karena proyek di mana ia ikut kerja sebagai tukang batu dihentikan. Panik, Mas Tono menghubungi teman-temannya sesama tukang dan beberapa mandor, kebanyakan juga bernasib sama. Kalaupun masih ada yang jalan, tak bisa menambah orang.

Sedikit tabungan terpaksa mereka ambil sedikit demi sedikit untuk makan. Maka ketika mereka termasuk keluarga yang berhak menerima bansos dari pemerintah, mereka senang.

Selama tak bekerja itu diam-diam Mas Tono membeli nomor togel yang dijual diam-diam seminggu dua kali. Ia dulu keranjingan pasang nomor togel sebelum berhenti beberapa bulan setelah menikah dengan Midah.

Mas Tono berhenti dari kebiasaan pasang nomor buntut bukan karena tobat, tapi karena segan dengan istrinya yang akan ngomel tanpa berhenti. Midah sangat berhati-hati memegang uang. Bahkan Mas Tono langsung berhenti merokok begitu menikah dengan Midah. Dan ia berhenti merokok bukan karena demi mengutamakan keuangan keluarga, tapi lagi-lagi karena segan dengan Midah yang akan mengomel panjang lebar jika melihatnya merokok.

Kasihan Mas Tono, di awal-awal berhenti merokok ia sangat tersiksa terutama saat sehabis makan. Ia akan klametan seperti anak kucing. Karena bagi Mas Tono tak ada yang lebih nikmat dari merokok sehabis makan.

Tapi ada baiknya juga Midah menghentikan kebiasaan merokok dan beli nomor buntut Mas Tono, Mas Tono jadi gemuk dan sehat. Berbeda dengan keadaan Mas Tono sebelum menikah yang kurus dan tak terawat.

Terus, kenapa Midah girang ketika tahu Mas Tono pasang nomor buntut lagi? Tak lain karena tembus. Coba saja kalau tak tembus, Mas Tono yang akan dijadikan sop.

Sehari setelah menerima bansos, Mas Tono dapat chat WA dari Mas Dahlan, si agen buntut yang mengabari kemenangannya. Sayang yang membaca chat itu Midah karena telepon Mas Tono tergeletak di kasur dan Mas Tono sedang BAB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun