Mohon tunggu...
Adriastama Nugraha Priajati
Adriastama Nugraha Priajati Mohon Tunggu... Wiraswasta - MBA Management dan Banking Expertise

Spesialis Komunikasi dan Pengembangan Bisnis dengan gelar MBA di bidang Manajemen serta berpengalaman di industri Perbankan lebih dari 13 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ramai Bahas Asam Sulfat, Ternyata Ini Perkembangan Produksinya di Indonesia

7 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:03 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 6 Desember 2023 - Sebagai negara berkembang, Indonesia banyak melakukan pengembangan di berbagai bidang, salah satunya pada pembangunan industri kimia. 

Pada era globalisasi ini, Indonesia masih banyak bergantung kepada negara lain dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku industri kimia, salah satunya adalah asam sulfat. 

Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan banyak dibutuhkan oleh industri kimia, diantaranya adalah untuk industri pupuk sebagai pembuatan super fosfat dan ammonium sulfat, untuk pengolahan minyak bumi, pembuatan baterai, farmasi, kertas dan pulp. 

Kebutuhan akan asam sulfat terus bertambah setiap tahunnya, seiring dengan perkembangan industri di Indonesia. 

Walaupun tingkat produksi asam sulfat di Indonesia cukup besar, namun sampai saat ini jumlah impor asam sulfat masih cukup tinggi. 

Maka Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai upaya dalam peningkatan produksi asam sulfat di Indonesia yaitu dengan melakukan pembangunan pabrik asam sulfat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur. 

Pabrik tersebut merupakan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga menjadi katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) dimana salahsatu target produksinya yaitu asam sulfat direncanakan sebesar 1,5 juta ton per tahun. 

Pembangunan Pabrik Smelter ini nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsentrat tembaga, Gipsum, Asam Sulfat, maupun lumpur anoda ke beberapa industri tanah air.

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan"Ke depan kita memiliki daya saing di situ, itu lah yang kita gunakan sebagai pijakan smelter ini pijakan kita sebagai negara maju," hal ini diungkapkan saat meninjau progres pembangunan proyek smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur pada Juni 2023.

Dengan semakin berkembangnya industri di Indonesia, maka permintaan asam sulfat pada tahun mendatang juga diprediksi akan semakin bertambah. 

Oleh karena itu, pabrik asam sulfat perlu didirikan di Indonesia dengan pertimbangan dapat menghemat devisa negara yaitu dengan adanya pabrik asam sulfat di dalam negeri maka biaya impor dapat dikurangi dan bahkan berpotensi untuk bisa diekspor, selanjutnya dengan pembangunan pabrik asam sulfat diharapkan akan mendorong berdirinya industri hilir yang menggunakan asam sulfat sebagai bahan baku dan bahan penunjang, sehingga dapat mendorong perkembangan berbagai industri di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun