Mohon tunggu...
Adrin Putri Fatya
Adrin Putri Fatya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Sedang mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Kualitas Tanah Masam dengan Pemberian Dolomit dan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine Max L.)

15 Juni 2024   08:40 Diperbarui: 15 Juni 2024   08:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adrin Putri Fatya dan Sundahri

Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

LATAR BELAKANG

Kedelai (Glycine max L. Merr) merupakan salah satu sumber protein nabati yang populer dan menempati urutan ketiga komoditas pangan penting setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Permasalahan yang dihadapi untuk usaha tani kedelai pada tanah masam adalah tinggi kandungan Aluminium, rendah pH tanah (4-5,5), terfiksasinya Posfor dan rendahnya nilai kapasitas tukar kation serta kandungan unsur hara. Tanah marginal mengandung C organik dan Nitrogen yang rendah dengan nilai pH berkisar antara 4,2-5,5 yang menyebabkan unsur Ca dan P terfiksasi oleh Aluminium dan Fe. Hal ini menyebabkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai tidak optimal. Agar bisa memberikan hasil tanaman yang baik maka pada lahan marginal harus diberikan pupuk organik, pupuk anorganik dan bahan amelioran berupa kapur dengan dosis lebih tinggi terutama untuk Nitrogen dan Fosfor (Sajar, 2022). Nitrogen diperlukan tanaman dalam pembentukan organ Vegetatif, sedangkan fosfor berperan penting dalam Fase generatif. Pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan pada umumnya mampu meningkatkan kandungan unsur hara makro (N, P, dan K). Pada tanah masam, ketersediaan P rendah karena difiksasi oleh Al, Fe, dan Mn menjadi senyawa yang tak tersedia bagi tanaman.Bahan organik tanah dapat menurunkan fiksasi P karena asam-asam organik seperti asam sitrat, asam malonat dan asam malat dapat mengikat unsur Al, Fe, dan Mn, sehingga reaksi unsur-unsur ini dengan unsur P menjadi senyawa yang tidak larut dan mengendap dapat dicegah(Purba dkk., 2021). Kombinasi beberapa macam pupuk organik seperti pupuk kandang dengan batuan fosfat alam maupun dolomit diharapkan mampu menciptakan kondisi yang optimal bagi ketersediaan hara tanaman (Mutammimah dkk., 2020). Dolomit adalah salah satu jenis bahan kapur dengan formula kimia CaMg(CO3)2 yang di dalamnya mengandung Ca dan Mg. Pemberian kapur, dolomit, danbatuan fosfat alam banyak disarankan untuk menetralisir kondisi kemasaman dan keracunan oleh H+, Al3+, dan atau Fe3+(Tufaila dkk., 2014). Untuk budidaya tanaman kedelai dibutuhkan tanah yang keasamannya berkisar 5,8 - 7,0, maka dibutuhkan bahan organik dan pemberian kapur yang bertujuan untukmeningkatkan pH tanah dan ketersediaan unsur hara (Sajar, 2022).

PEMBAHASAN

Pemberian dolomit akan meningkatkan pH tanah dan ketersedian unsur hara yang dibutuhkan tanaman akan meningkat terutama fosfor. Ketersedian fosfor akan mempengaruhi serapan hara makro dan mikro esensial lainnya. Menurut hasil penelitian Buhaira dkk (2019), pemberian pupuk kombinasi kapur dolomit (300 kg/ha) dengan pupuk kandang (15 ton/ha) memberikan pertumbuhan terbaik dan hasil tertinggi. Pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang diberi pupuk kandang (15 ton/ha) tanpa pengapuran lebih baik dari pada tanaman yang hanya diberikan kapur dolomit (300 kg/ha). Aplikasi pupuk kandang meningkatkan tinggi tanaman saat panen (umur 90 HST) (Sudaryono dkk., 2020). Pertumbuhan vegetatif berpengaruh sangat penting untuk perkembangan pada fase generatif. Pertumbuhan vegetatif yang optimal akan mendorong pertumbuhan generatif yang optimal sehingga akan diperoleh hasil yang tinggi. Pengamatan tinggi tanaman merupakan salah satu parameter utama untuk mengetahui tingkat adaptasi suatu varietas pada suatu agroekosistem (Ferayanti, 2021). Mutammimah dkk (2020) menyebutkan bahwa pengaruh pupuk kandang, dolomit, dan BFA terhadap tinggi tanaman kedelai menunjukkan peningkatan signifikan antar perlakuan pada 31 HST. Tinggi tanaman terendah pada perlakuan kontrol adalah 14,4 cm ; pertumbuhan tinggi tanaman 22,4 cm pada perlakuan P5 (pupuk kandang sapi 5 ton/ha+BFA 5 ton/ha+Dolomit 5 ton/ha). Pupuk kandang yang dikombinasikan dengan dolomit atau BFA maupun kombinasinya meningkatkan pH tanah dan menurunkan keasaman yang dapat ditukar, karena alkali dan ion OH telah berkontribusi mengurangi ion Al3+ dan H+ di dalam tanah. Menurut Salam (2020) salah satu sifat tanah yang juga sangat penting adalah reaktivitasnya, yang di antaranya ditunjukkan oleh muatannya. Secara umum tanah bermuatan negatif. Jumlah muatan negatif pada koloid tanah dikenal dengan nama Kapasitas Tukar Kation (KTK). Tanah ber-KTK tinggi dianggap sangat bermanfaat untuk mengelola ketersediaan kation dan penjerapan kation logam toksik. Oleh karena itu berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan KTK tanah. Bahan organik secara umum memiliki KTK relatif tinggi, sehingga penambahan bahan organik dalam jumlah banyak akan mengakibatkan peningkatan KTK tanah secara signifikan. Nilai pH di bawah 7 dikategorikan asam sedangkan nilai di atas 7 dikategorikan alkalin atau basa, dan nilai 7 dikategorikan netral. Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+dalam mol per liter. Tanaman pada umumnya hidup pada tanah dengan pH alami 5.5 -- 8.3 dan yang umum untuk pertumbuhan tanaman produksi adalah 6.5 -- 7.8, tergantung pada jenis tanamannya. Salam (2020) mengatakan bahwa pada pH yang rendah tanaman tidak dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik karena beberapa permasalahan. Pelarutan mineral-mineral tertentu yang diperlakukan sebagai pupuk atau pembenah tanah seperti batuan fosfat juga akan terjadi lebih dahsyat pada tanah dengan pH rendah. Dalam pelapukan batuan fosfat dihasilkan ion Ca2+ dan OH- yang dapat meningkatkan pH tanah. 

KESIMPULAN 

Dalam budidaya kedelai di tanah masam terdapat beberapa kendala seperti masalah kandungan aluminium tinggi, rendahnya pH tanah, serta ketersediaan unsur hara yang terfiksasi. Pemberian pupuk organik, pupuk anorganik, dan kapur dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman, terutama nitrogen dan fosfor. Penggunaan dolomit dan kombinasi pupuk organik seperti pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Selain itu, peningkatan pH tanah, ketersediaan unsur hara, dan kapasitas tukar kation dapat dicapai melalui penggunaan bahan organik yang memiliki kapasitas tukar kation tinggi. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, budidaya kedelai di tanah masam dapat dioptimalkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Mutammimah, U., Minardi, S., Suryono, S., Cahyono, O., dan Sudadi, S. (2020). Efektivitas
Pupuk Organik pada Nitrogen, Fosfor, dan Produksi Kedelai di Tanah Masam. Doctoral
dissertation, Sebelas Maret University.
Buhaira, B., dan Akmal, A. (2019). Pengaruh pemberian dolomit dan pupuk kandang terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada lahan kering ultisol. In Seminar Nasional
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal (pp. 169-176).
Sudaryono, S., Wijanarko, A., dan Suyamto, S. (2021). Efektivitas Kombinasi Amelioran dan
Pupuk Kandang dalam Meningkatkan Hasil Kedelai pada Tanah Ultisol. Jurnal
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 30(1), 139-118.
Ferayanti, F. (2021). Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas
Kedelai Di Lahan Kering Masam Di Provinsi Aceh. Jurnal Agrotek Lestari, 7(1), 7-14.
Sajar, S. (2022). Pengaruh Aplikasi Pupuk Kandang Ayam dan Cangkang Telur Terhadap Sifat
Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril).
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 25(2), 95-106.
Salam, A. (2020). Ilmu Tanah. Bandar Lampung : Global Madani Press
Tufaila, M., Alam, S., dan Leomo, S. (2014). Strategi Pengelolaan Tanah Marginal : Ikhtiar
Mewujudkan Pertanian Yang Berkelanjutan. Kendari : Unhalu Press.
Purba, T. dkk. (2021). Tanah dan Nutrisi Tanaman. Medan : Yayasan Kita Menulis.

Korespondensi: sundahri.faperta@unej.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun