Mohon tunggu...
Adrianus Nabung
Adrianus Nabung Mohon Tunggu... Dosen - Setiap peristiwa kehidupan adalah lanjutan proses dalam menggapai yang terbaik

Hidup adalah pilihan dan saya memilih sukses dalam menggapai masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profile Prof. Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd - Jejak Kisah Perjalanan Puncak Karir Akademik

21 Maret 2024   15:08 Diperbarui: 21 Maret 2024   20:40 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin mengisahkan sedikit profil singkat rekan kerja saya yang baru saja mendapatkan jabatan fungsional tertinggi dalam karir akademik Perguruan Tinggi yaitu, gelar "Professor". Namanya Prof. Tian atau kerab disapa Prof. Sebast, mendapat anugerah pengukuhan Guru Besar Bidang Linguistik pada tanggal 23 Maret 2024, di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng melalui seremoni Sidang Senat Luar Biasa dan dihadiri segenap tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan Manggarai Raya dan Kepala LLDIKT XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka.

Beliau tidak hanya masih belia dalam usia, tapi juga peraihan jabatan ini juga menjadi kisah membanggakan sekaligus istimewa tersendiri karena ruang pengabdiannya bukanlah di Kampus Negeri yang mentereng, melainkan justru pada satu kampus swasta di pelosok Tenggara Indonesia nun jauh, di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Berikut cuplikan kisah hidup, spirit dan ungkapan antusiasme beliau yang saya tangkap dari obrolan singkat semi resmi suatu ketika di waktu lalu.

Dalam dunia akademik yang sering kali diwarnai oleh cerita sukses dari kalangan elit atau orang-orang dengan latar belakang yang berada, Prof. Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd memberikan cerita yang berbeda. Beliau adalah contoh nyata bahwa perjalanan menuju puncak karir akademik tidak selalu mulus dan tidak harus dimulai dari posisi yang nyaman secara sosio-ekonomi. Kisah hidupnya adalah bukti bahwa setiap orang, dari latar belakang manapun, dapat mencapai prestasi luar biasa dengan tekad, kerja keras, dan ketekunan.

Sejak kecil, Pak Sebastianus, akrab disapa Pak Sebas, sudah menghadapi berbagai tantangan hidup. Dilahirkan di desa kecil Urang, Kecamatan Lelak, beliau mengalami masa kecil yang tidak selalu mudah setelah kehilangan ibu saat masih duduk di kelas 2 SD. Namun, itu tidak menghentikan langkahnya untuk terus belajar dan berkembang. Setelah perjalanan sekolah dasar yang penuh liku-liku, beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Borong, dimana tantangan ekonomi menjadi hambatan utama.

Tantangan berikutnya muncul saat beliau memasuki SMAK Setia Bhakti Ruteng. Dengan keterbatasan finansial, Pak Sebas tetap tegar dan mengandalkan kegigihan serta kerja keras untuk meraih mimpi-mimpinya. Pengalaman di Glodok sebagai pedagang pasar elektronik adalah salah satu titik balik penting yang menguatkan tekadnya untuk terus maju dalam pendidikan. Di tengah kisah perjuangan ekonomi dan akademisnya, Pak Sebas juga menjalankan berbagai usaha sampingan untuk mencapai tujuannya.

Kemudian, langkah berikutnya adalah mengambil keputusan besar untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Kanjuruhan Malang. Meskipun dengan keterbatasan finansial, Pak Sebas tidak mengendurkan semangat. Beliau menjadi contoh yang inspiratif bagi banyak orang, terutama bagi mahasiswa di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng (Unika St. Paulus Ruteng) yang juga berasal dari latar belakang yang sama.

Dalam perjalanannya sebagai mahasiswa, Pak Sebas tidak hanya belajar di bangku kuliah, tetapi juga belajar dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan bisnis dan pengalaman sebagai guru les privat Bahasa Inggris merupakan bukti bahwa belajar tidak hanya terjadi di kelas, tetapi juga di lapangan. Semua itu dilakukan dengan tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan tanpa melupakan nilai-nilai integritas dan kejujuran.

Pada tahun 2005, Pak Sebas kembali ke Manggarai, Ruteng, mengikuti langkah istri, Ibu Dr. Sabina Ndiung, yang telah diterima sebagai dosen PGSD di Unika Santu Paulus Ruteng. Namun, perjalanan karirnya tidak berhenti di situ. Beliau melamar sebagai guru di SMAK St Fransiskus Ruteng dan menjadi dosen honor di prodi Pendidikan Bahasa Inggris di Unika Santu Paulus Ruteng.

Pada tahun 2006, atas rekomendasi dari Father Ignas Loy Semana, Pak Sebas diterima sebagai dosen tetap di prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unika Santu Paulus Ruteng, sementara juga tetap menjadi guru di SMAK St Fransiskus Ruteng. Semua langkah ini diambil untuk mendukung kondisi ekonomi keluarga yang menjadi perhatian utama.

Selain fokus pada karir akademisnya, Pak Sebas juga aktif dalam komunitas bisnis kosmetik Oriflame sebagai upaya tambahan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga. Tidak hanya itu, beliau juga menjadi guru les privat Bahasa Inggris bagi siswa SMA di sekitar kota Ruteng, menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam memberikan kontribusi pada pendidikan di lingkungan sekitarnya.

Pada tahun 2011, melalui proses pengabdian yang panjang dan rekomendasi dari berbagai pihak, Pak Sebas ditugaskan untuk melanjutkan program Magister, yang merupakan langkah penting dalam pengembangan akademisnya. Lebih lanjut, pada tahun 2016, beliau mengambil inisiatif untuk mencari beasiswa mandiri melalui jalur BUDI-DN yang dikelola oleh LPDP, sebagai langkah menuju program Doktoral.

Kesungguhan Pak Sebas dalam mengejar pendidikan yang lebih tinggi terbukti ketika beliau berhasil menyelesaikan program Doktoral pada bulan Oktober 2019. Kembali mengabdi pada Januari 2020, Pak Sebas tidak hanya mencapai puncak karir akademiknya sebagai seorang Professor bidang Linguistik, tetapi juga memberikan teladan inspiratif tentang bagaimana tekad dan kerja keras membawa seseorang meraih prestasi yang gemilang dalam kehidupan.

Prestasi Pak Sebas dalam mencapai puncak karir akademiknya sebagai seorang Professor bidang Linguistik adalah cerminan dari tekad, kerja keras, dan ketekunan yang dimiliki. Kisah inspiratifnya mengajarkan kita bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita memiliki impian yang besar dan bersedia berjuang untuk meraihnya. Di balik kesuksesan yang gemilang, terdapat perjalanan panjang penuh liku-liku yang membutuhkan keteguhan dan semangat pantang menyerah.

Oleh karena itu, mari kita semua terinspirasi dari perjalanan hidup Pak Sebas. Biarkan kisahnya menjadi motivasi bagi kita semua, terutama para mahasiswa di Unika St. Paulus Ruteng dan di seluruh Indonesia, bahwa setiap langkah kecil menuju cita-cita besar membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan keyakinan diri. Bersama-sama, kita bisa meraih puncak prestasi tanpa batas!*an

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun