Ketiga, PENDIDIKAN DASAR. Pendidikan Dasar akan dilaksanakan bagi calon anggota  dan  simpatisan  di  KBG  Pilot  Project.  Sesuai  ketentuan  MO:  minimal peserta  Pendas  adalah  15  orang.  (Bila  semuanya  calon  anggota  dan  dipastikan bergabung setelah Pendas maka jumlah pesertanya bisa ditolerir 10 orang). Jadwal  Pendas  diatur  oleh  Kabid  Diklat  berkoordinasi  dengan  aktivis  pendamping KBG Pilot Project.
Keempat, PEMBENTUKAN KOMUNITAS CUSSar. Pembentukan Komunitas CUSSar di KBG Pilot Project berada di bawah tanggung jawab aktivis pendamping. Pemilihan nama dan pengurus komunitas, penentuan jadwal pertemuan tergantung  kesepakatan  bersama  dan  dilaporkan  kepada  Kabid  Diklat  dan  akan disahkan  dengan  SK  Pengurus.  Nama  dan  komposisi  pengurus  bisa  mengikuti nama dan pengurus KBG bila semua anggota KBG masuk CU Sinar Saron dan menjadi anggota komunitas KBG Pilot Project.
Kelima,  PENDAMPINGAN  KOMUNITAS  KBG  PILOT  PROJECT.  PRB (Pertemuan Rutin Bulanan) dan PTB (Pembelajaran Tematis Berkelanjutan) dilaksanakan  mengikuti  standart  yang  ditetapkan  CU  Sinar  Saron.  PRB  6  kali  setahun dan PTB 6 kali setahun. Ada daftar hadir dan laporan kegiatannya. Sepanjang  menfasilitasi  PRB  dan  PTB,  aktivis  pendamping  berkewajiban  membuat kajian  bersama  anggota  komunitas  KBG  Pilot  Project  untuk  menggali  masalah serta menemukan peluang usaha produktif apa yang bisa dikembangkan secara  bersama  di  komunitas  itu.  Tidak  perlu  buru-buru  untuk  memulai suatu usaha. Target kita sampai akhir tahun 2019 dan seterusnya, sehingga butuh pertimbangan dan persiapan matang serta pilihan strategi yang aplikabel.Dalam artian ini, anggota komunitas harus terus didorong untuk mengakses simpanan terlebih dahulu sehingga memudahkan merekaketika mengakses pinjaman untuk modal usaha. Pengurus Wilayah, Manajer TP,  Kepala  KK  dan  Kabid  Diklat  wajib  mengikuti  progress  setiap komunitas,  termasuk  di  KBG  Pilot  Project  dan  memberi  laporan  secara rutin, baik dalam forum rapat koordinasi TP maupun pleno pengurus.
Keenam,  PEMBENTUKAN  DAN  PENDAMPINGAN  KBU  DI  KBG  PILOT PROJECT.  Tak  mutlak  KBU  langsung dibentuk  dan  disahkan.  KBU  bisa  dimulai dengan  merintis  usaha  bersama  sambil jalan  dan  terus  didampingi  sebelum disahkan.  Setelah  dilihat  dan  dievaluasi perkembangan baru disahkan sehingga kita memiliki jaminan bersama bahwa apa yang telah  dirintis  dapat  berlanjut  terus.  CU  Sinar Saron berkewajiban  menyediakan pendamping  sesuai  kebutuhan  usaha  dari komunitas KBG Pilot Project.
Kami sudah menjajaki  kerjasama  dengan  Delsos  guna menghadirkan  tenaga-tenaga  pendamping teknis  untukusaha-usaha  produktif  yang ingin  dikembangkan.  Para  aktivis berkewajiban  membantu  pengelolaan  keuangan  KBU  di  komunitas  KBG  Pilot  Project  (sistem  pembukuan  yang  transparan, kredibel  dan  akuntabel).  Hasil  usaha  sepenuhnya  menjadi  hak  semua  anggota  KBU. Distribusi  dan  penggunaan  hasil  usaha  dimaksud dibuat sesuai kesepakatan bersama secara  internal  oleh  anggota  KBU  bersangkutan.
CU  Sinar  Saron  berkolaborasi  dengan pihak  Gereja  (Pastor  Paroki  dan  Pengurus KBG)  dalam  menjalankan  pemberdayaan umat  lewat  program  KBG  Pilot  Project. Maka,  penanggungjawab  program  ini  adalah Pastor Paroki dan Pengurus KBG (dari pihak  Gereja)  dan  Ketua  Pengurus  (dari pihak  CU  Sinar  Saron).  Masing-masing pihak  sesuai  mekanisme  organisasinya, dapat  melakukan  koordinasi  melalui  elemen  struktur  yang  lain  asal  tidak  menimbulkan  kerumitan  bahkan kemandekan dalam  implementasi  program.  Maka,  para Pastor  Paroki  serta  Pengurus  KBG  pun berhak mengontrol dan memantau perkembangan  KBG  Pilot Project dari waktu ke waktu  sekaligus  berkewajiban  menyampaikan  evaluasi,  penilaian  dan  masukan kepada  CU  Sinar  Saron  untuk  perbaikan dan  peningkatan  pelayanan  dalam  implementasi program. Ruang  kerja  sama  antara  Gereja  dan  CU Sinar  Saron  telah  dibuka  oleh  Mgr.  Frans. Tentunya  ini  patut  diapreasiasi  sekaligus ditanggapi  dengan  serius.  Bahwasanya  ini merupakan  sebuah  pekerjaan  besar  dan butuh waktu lama, bukan jadi soal. Kita ada untuk bekerja bersama, dan bila belum terwujud pada masa kita niscaya sesuatu yang baik  akan  ada  banyak  pihak  yang  siap melanjutkannya  di  kemudian  hari.  Terpenting  pada  hari  ini  kita  harus  memulainya sekalipun dengan langkah  kecil dan sepele  di  mata  orang  lain.  (RD.  Marcel Lamury/Ketua Pengurus CU Sinar Saron).
MONITORING BKCU KALIMANTAN
Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola seluruh CU yang tergabung dalam Puskopdit BKCU Kalimantan, maka pada tanggal 14-15 Oktober 2019 dilakukan monitoring sebagai bagian dari pelaksanaan rekomendasi hasil pemeriksaan dan monitoring tahun buku sebelumnya serta evaluasi implementasi atas kesepakatan dalam kontrak solidaritas Puskopdit BKCU Kalimantan dan penerapan kesepakatan hasil workshop tata kelola. Monitoring dimaksudkan sebagai upaya untuk melihat sejauh mana perjalanan CU serentak sebagai sebuah antisipasi awali untuk mengetahui kendala dan persoalan mana saja yang sedang dihadapi CU. Jika hal itu ditemukan lebih cepat maka akan cepat juga respons terhadapnya terutama dalam menyelesaikan persoalanpersoalan yang menjadi temuan saat pemeriksaan atau monitoring dimaksud serta kendala dalam melaksanakan kontrak solidaritas dan kesepakatan lainnya.Kegiatan Monitoring BKCU Kalimantan dilaksanakan pada tanggal 14-15 Oktober 2019 yang difasilitasi oleh Ibu Rosalina SusiÂ
(Manajer Tata Kelola BKCU-K) dan RD. Marcel Lamury (Ketua Pengurus KSP CU Sinar Saron). Kegiatan ini diikuti oleh Pengurus, Pengawas, Penasehat, Manajemen Credit Union Sinar Saron.
Lensa Komunitas