Mohon tunggu...
Adrianus Marsel
Adrianus Marsel Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di pulau Kalimantan tepatnya di Kalimantan Barat. Senang berkreasi dan percaya akan sebuah keajaiban...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Yustinus, Orang Dayak "Pertama" Peraih Promosi Kolonel

14 Maret 2019   12:47 Diperbarui: 14 Maret 2019   13:18 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu kegiatan pengukuhan adat saudara Agustinus sebagai Pangalangok Jilah, hadir seorang tamu kehormatan berseragam dinas lengkap dengan tongkat komando, baret dan simbol kepangkatan dalam instansi kemiliteran. Sebenarnya, tamu ini merupakan tamu yang sudah tak asing lagi oleh beberapa kalangan pada tataran Masyarakat Adat Dayak sebab sudah beberapa kali kegiatan yang dilaksanakan Masyarakat Adat Dayak, ia selalu tampil walau bukan di dalam wilayah tugasnya.

Seseorang itu tak lain tak bukan adalah anak yang lahir dan dibesarkan di dalam kandungan ibu yang tinggal di kampung pedalaman pemukiman Masyarakat Adat Dayak. Letkol Marinir YustinusR, MtrHanla., MTr(Han) namanya. Sang Ayah berasal dari kampung Setolo dan Mamek kec. Menyuke/Darit kab. Landak dan sang ibu berasal dari suku Dayak Salako, kampung Tanyukng, Sajingankab.Sambas. Besar di kab. Sintang hingga akhirnya hijrah ke kab. Landak, tepatnya di ds. Salatiga (Jam Su Kiaw), kab. Mandor; kemudian  berjuang menempuh pendidikan SMA St. Paulus Nyarumkop-Singkawang dan sempat kuliah di Jogja, terakhir menyelesaikan s2 di Universitas Pertahanan.

"Pangkat dan Jabatan saya memang cukup bergengsi, tapi perlu diingat bahwa saya adalah orang Dayak dari kampung/pelosok, sama seperti anda semua yg berasal dari pedalaman Kalimantan ini, lahir dan besar yg penuh dengan adat istiadat budaya asli Dayak pedalaman" ucap Yustinus disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir saat itu.

Perjalanan panjang meniti karier di bidang militer tepatnya sebagai seorang prajurit Marinir membuatnya kuat menjalani kehidupan yang penuh dengan misteri keajaiban dari sang ilahi. Tak ada alasannya mengeluh ketika tercipta dari rahim bangsa Dayak yang notabenenya sering dianggap primitif dan termarginalkan.

"Mohon doa dan restu  serta dukungannya, karena saya mendapatkan promosi Kolonel. Di mana kebetulan saya adalah salah satu, orang pertama, yang mendapatkan promosi Kolonel dari teman-teman satu angkatan." ungkapnya.

Selama perjalanan karier di dunia militer yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan lebih dari biasanya, Yustinus selalu tampil di depan dengan segala daya upaya yang diraihnya, ia berusaha menunjukkan jati dirinya sebagai seorang petarung. Tak kenal lelah, gentar dan takut menghadapi lawan walau hanya seorang diri sebagai "kaum minoritas", maka tak heran jika ia selalu diberi jabatan-jabatan strategis seperti yang diraihnya saat ini yaitu sebagai Komandan Lanal Cirebon yang "merangkap"juga sebagai Asisten Intelijen Komandan LantamalXII di Pontianak.

"Walaupun saya sudah mendapatkan promosi sebagai Asintel, namun masih tetap menjabat sebagai Danlanal Cirebon karena belum ada penggantinya" ucap pria yang mempunyai seorang istri (Dilly Kansil) dan dua orang buah hati (Andrea dan Andrew). Kedua putra/i nya juga merupakan atlit basket junior Jaksel, mengikuti jejak sang mama.

Satu hal yang tak pernah ia lupakan adalah ia selalu mengakui dengan bangga bahwa dirinya terlahir sebagai Dayak yang menurutnya adalah anugerah luar biasa, sehingga apapun yang dilakukannya selama merantau (mangalayo) di luar Kalimantan, selalu menerapkan/melaksanakan tradisi/petuah adat istiadat khas Dayak (seperti ketikatugas operasi militer  di Aceh, melangsungkan pernikahan, dsb. Bila perlu ia datangkan/undang tokoh adat (Panyangahatn) untuk melaksanakan tradisi khas Dayak tersebut.

"Sewaktu saya menikah dulu, saya terbangkan/datangkanseorang panyangahatn ke Jakarta.Dan sempat terjadi sesuatu hal yg agak aneh/mistis dimana usai nyangahatn, tiba-tiba terjadi Petir Tunggal, dilanjutkan hujan badai sampai sore. Tidak tahu kenapa? Padahal sepanjang pagi sampai tengah hari cuaca cerah bersahabat"ungkap calon Kolonel yang selalu terlihat bersahaja kepada siapapun khususnya kepada peserta yang hadir pada kegiatan hari itu.

Ada hal yang tak pernah dan biasa dilakukan kalangan pejabat militer sekelas dengannya, yaitu menghadiri acara-acara adat seperti yang dihadirinya saat itu. Walau ditempat yang sulit dijangkau sekalipun, ia selalu menyempatkan diri bisa hadir dengan berpakaian dinas lengkap.

"Saya hadir di tempat ini tidak sembarangan asal-asalan, saya hadir disini secara resmi memenuhi undangan upacara adat kita Dayak. Bagi saya kegiatan ini penting, kalian semua penting, Dayak penting!" tegasnya saat diminta memberikan sambutan singkat sekaligus memotivasi generasi muda Dayak yang hadir di tempat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun