Mohon tunggu...
Adrianus Bareng
Adrianus Bareng Mohon Tunggu... Guru - Mengabdi Pada Nilai

Guru Bahasa Indonesia,Penulis,Pegiat Literasi di SMP Frater Maumere,Flores NTT

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjebak Asmara

8 Januari 2024   18:48 Diperbarui: 8 Januari 2024   18:56 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Itu pesan-pesan lama sebagai teman jika ada tugas-tugas sekolah",Vino meneguhkan." Sekalipun ada pesan asmara itu guyonan biasa,tidak sampai mengendap dalam bayangan hati,"Vino mengungkapkan secara jujur.

Vino akhirnya mengakui kesalahannya.Carly seolah masih memikirkan keputusannya.Masih ingin melanjutkan hubungan ini tetapi masih ikuti kesetian Vino. Berangsur hubungan membaik tanpa gangguan mantannya.Vino dibilang tulus,tapi dasarnya pernah mendua tak akan pernah dapat setia.Ujian dan cobaan datang kepada Carly walaupun hubungan masih seumur jagung.Prestasi sekolah Carly kian turun.

            Sang mantan masih saja merespon Vino hanya sekedar gabutannya saja mengirim pesan kepada Carly. Semakin runyam sakit hatinya.

            Saat  itu Carly yang masih kesal atas kejadian  menerima perasaan Luky  kakak Vino hanya sebatas bahan mengalihkan emosinya.Namun, Carly terlalu polos mendapatkan hasutan dari Vino untuk memutuskan Luky.Carly mengikuti hasutan dan kembali pada Vino.Penuh kemesraan walaupun sering ada pertengkaran.

Tanpa diduga Vino tetap mendua hati.Memiliki seorang perempuan lain.Carly mulai bosan akan hubungannya. Melepaskan Vino pulang ke pangkuan mantannya.Carly mencari penyebab putusnya hubungan.Namun,ia sadar bahwa selama ini ia hanya dipermainkan saja.

Carly mulai mengembalikan jati dirinya.Mulai mengejar nilai- nilai yang telah lama ia tinggalkan. Akhir cerita yang kurang bahagia.Selesaikan pendidikanmu sehingga mampu menyelesaikan kisah percintaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun