Dia membelaiku
Saat lelapku belum sempurna
Tidak memandang usia
Musim dan waktu
Tak satu pun mengenal wujudnya
Ketika gemuruhnya membongkar
Serunya malam pertama
Bidadari dan pangeran malam
Tak satu pun tahu
Jika malam berikutnya angin
Meliuk mawar berjumbu harumÂ
Dengan gelombang cinta
Yang membuka belahan lebar
Daun dadanya.
Ada risik dahan manggisÂ
Masih menanti lemahnya
Lenguhan angin yang menderu
Seru merayu saat gelora.
Seru angin menderuÂ
Dia liar tapi ada penghuniÂ
Yang menunggunya di segala musim
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI