Gaya Generasi Milenial
Sebagai  generasi milineal siswa saat ini, tumbuh dengan akses teknologi digital tanpa batas.Turut berpengaruh pada  pola pikir dan gaya belajar.Gaya belajar ikut irama teknologi digital.Bahkan merespon informasi saat pemelajaran di kelas beragam sikapnya saat ini.Faktor akses literasi digital mulai keluarga dan masyarakat dalam interaksinya ikut mempengaruhi model atau strategi pembelajaran guru di kelas.
Untuk itu butuh metode atau cara baru agar siswa di era digital perlu konsep atau aliran teori yang nantinya menjadi bekal pemahaman baik bagi siswa terutama guru-guru di sekolah,kepala sekolah,tenaga literasi sekolah,orang tua,serta masyarakat melalui buku-buku seri literasi digital terbitan Kemenkoinfi antara lain, ,Kerangka Dasar Literasi Digital,Mendidik Anak di Era Digital,Jadi Gamer Cerdas,Literasi Digital Keluarga, dan seri lainnya. agar apa yang dipelajari bermanfaat.
Menanti Muatan Kurikulum Literasi Digital 2021
Membaca Kompas,17 Januari 2020 dan 22 Januari 2020, nyata bahwa literasi digital akan mulai digerakan bersama.Kementrian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah mengupayakan pelatihan guru tentang literasi digital untuk meningkatkan mutu pemelajaran dan aktualisasi diri siswa
Sementara Kemenkoinfo dan Kemendikbud sedang menyusun kurikulum pelajaran informatika agar tidak hanya mencakup kompetensi teknis tetapi memasukan aspek literasi digital untuk siswa SD,SMP,SMA.Kurikulu informatika muatan literasi digital bagi siswa ini lagi penyempurnaan.Tahun depan pendidikan literasi digital yang terstruktur dan sistematis ditargetkan masuk ke ruang-ruang kelas untuk mendidik generasi muda agar kebal menghadapi paparan manipulasi informasi era digital.
Dengan demikian literasi digital kita akan maju seperti negara maju yang sangat kritis dalam dunia informasi melalui digital seperti Australia,Kanada,Finlandia,Swedia dan Denmark.Â
Negara dengan daya tahan tinggi menangkal disinformasi yang memiliki demokrasi berkualitas.Semoga tahun depan menjadi tahun penuh kekuatan bangsa dalam meramu kekuatan literasi digital untuk menentang arus digital dalam memerangi virus hoax dan informasi kejahatan lainnya bagi generasi emas bangsa kita.
Diharapka kerja agar literasi digital tetap menciptakan hubungan yang komunikatif dan harmonis mulai siswa di keluarga sampa di sekolah.Di rumah bersama orang tua tetap akur dan akrab.Sementara di sekolah siswa serius mendengar petunjuk atau arahan menggunakan liteasi digital.Mengingat ada siswa serius jika ada media digital di tangannya.Media konvensional dan digital hampir tidak seiring.Mari bekali membaca buku.
Pengalaman penulis mengajar Bahasa Indonesia mewajibkan 240 siswa bawa HP tiap hari.Megingat sumber belajar terbatas di sekolah.Mereka begitu tenang walau satu dua orang keluar dari tujuan pembelajara yang dirancang.
Setelah itu mereka merancang sendiri aksi belajar.Saat itu terlihat begitu jelas lompatan gaya belajar yang cepat dan lambat.Bukan hanya HP tapi kolaborasi dengan buku pelajar.Siswa menjelajah materi dengan leluasa.Diarahkan guru agar melewati konten berbau porno atau yang tidak bernilai edukasi.