Mohon tunggu...
Adrianus Bareng
Adrianus Bareng Mohon Tunggu... Guru - Mengabdi Pada Nilai

Guru Bahasa Indonesia,Penulis,Pegiat Literasi di SMP Frater Maumere,Flores NTT

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Terdidik dan Bermoral

5 Februari 2019   19:56 Diperbarui: 5 Februari 2019   20:07 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Oleh Adrianus Bareng

 

Di balik tirai bambu ruangan kelas

Aku termangu seperti kehilangan harapan

Sementara angin sepoi lembut menghembus

Membelai raga dalam gegap lamunan

Gemuruh hasrat bergelora dalam nadi

Tentang sebuah cita-cita yang dahulu telah terpatri

dalam relung hati nan abadi.

dalam gegap zaman...aku setengah terjaga

pada suara seruak dari bilik bambu

"perangi kemiskinan,berantas kebodohan 

wajibkan diri berpendidikan, 

jadi insan yang berkarakter unggul 

mengukir prestasi negeriku..

tetap dalam bingkai keutuhan berbangsa "

...

Suara itu laksana deru mesiu

Menyingkap tubir segala bentuk kemalasanku

Lalu, aku benar - benar terjaga

Kulihat matahari berdiri tegak

Laksana menyelidiki hingar bingar bumi

Keceriaan wajah polos para sahabat

Tetap terpelihara di bawah terik mentari

Aku berdiri melangkah dengan dada kelana

Menghirup udara melepas lara

Menatap haru biru langit

Menyambung asa yang hampir pupus

Kini hari pun berganti

Suara itu kembali menyeruak...

"Bercak-bercak noda sistem pendidikan

Soal ujian bocor,nyontek,plagiarisme,ijazah palsu,kampus illegal

Aku menatap ibu pertiwiku berwajah sendu

Aksi protes bertubi-tubi

tuntutan kesejahteraan menderu nan sayu

Air mata anak negeri menggenang bumi republik

Kembalikan senyum ibu pertiwi

agar tegak menatap langit 

Merubah pandang membarui pendidikan

Hari masih pagi

Cahaya fajar belum segarang sengatan listrik

Suara itu bak fajar yang baru menyibak

Seperti aku yang masih belia dalam dunia pendidikan

Suara itu menggugat hati dan kepalaku

Tentang bagaimana seharusnya menjadi peserta didik yang bermoral

Tanpa mendustai harum merbak pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun