Teori keagenan menyatakan bahwa kontrak ditandatangani oleh seseorang (prinsipal) dengan orang lain (agen) untuk melakukan usaha tertentu di mana agen dapat diberikan beberapa kekuatan untuk membuat keputusan. Dari sudut pandang Investor, masalah keanganan IFI lebih parah dibanding dengan perbandingan tradisional. Masalah keaganan IFI tidak hanya melibatkan pemisahan  kepemilikan dan kontrol, tetapi juga melibatkan pemisahan arus kas dan kontrol. Penelitian ini mirif dengan penelitian makalah ini dimana Tauhid itu sebagai bantalan kami, Prisnsip panduan pada makalah ini ialah Epistemologi Tauhid dimana diterapkan sebagai teori agensi islam.
Teori agensi Islam menyebutkan bahwa pasangan harus saling menghormati, sabar, toleran, dan bersyukur dan percaya bahwa imbalan tidak hanya dalam bentuk finansial, tetapi juga dalam bentuk spiritual (berkah Allah). Semua pihak harus menghindari kebohongan, keangkuhan, syirik, dan iri hati, yang semuanya bertentangan dengan ajaran Islam. Islam memandang ilmu sebagai proses yang berkelanjutan bagi setiap orang untuk mencari ilmu selain itu juga, islam menjadikan ilmu itu wajib untuk dicari dan dieplajari oleh setiap muslim dari sejak lahir sampai kita mati ini menekankan bahwa saking pentingnya ilmu dalam kehidupan. Dengan demikian, sangat penting bahwa pelatihan Islam dilaksanakan di mana pengetahuan, kemajuan diri dan perilaku etis ditekankan oleh perusahaan. Quran dan hadits digunakan oleh teori agensi Islam untuk mengembangkan karakteristik dan model praktik hubungan ekonomi IFI.
Kesimpulan
Menggunakan teori agensi Islam sebagai landasan teoretisnya, penelitian ini mengeksplorasi pengembangan kerangka kerja audit syariah internal yang efektif. Studi ini menyoroti pentingnya auditor Syariah internal yang efektif dan independen. Dalam pandangan bahwa masalah keagenan lebih menonjol di antara bank-bank Islam daripada rekan-rekan konvensional mereka, auditor LKI harus diberikan lebih banyak independensi untuk mencapai kinerja yang serupa. Untuk mencapai tujuan tersebut Lembaga Keuangan Islam (LKI) harus menerapkan point mengenai tinjauan ekonomi dan keuangan.
Studi atau penelitian yang ada telah menghubungkan efektivitas audit Syariah internal dengan independensi auditor. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini memberikan perspektif baru terhadap pengembangan audit internal syariah yang efektif di kalangan bank syariah dengan mengartikulasikan independensi dan efektivitas melalui berbagai aspek. Studi ini mengemukakan bahwa teori agensi Islam dapat digunakan sebagai dasar kerangka analitis, dan kerangka kerja ini dapat digunakan untuk menguji pengaruh berbagai karakteristik independensi pada efektivitas audit Syariah internal. Secara umum, dari perspektif skala hasil yang semakin berkurang, akan ada lebih besar efektif ketika ada tingkat kemandirian yang lebih tinggi. Meskipun demikian, karena penelitian ini berkonsentrasi pada konstruksi teoritis, harus ada verifikasi empiris pada model konseptual yang diusulkan.
Oleh : Risman Hidayat (Mahasiswa STEI SEBI)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI