Mohon tunggu...
Adrian Sadewa Bagaskara
Adrian Sadewa Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - UAJY

hobi saya adalah bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Budaya Beragama Berdasar Geografis dan Toleransi Budaya

11 November 2022   04:20 Diperbarui: 11 November 2022   04:26 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kabardamai.id

Dalam perbedaan-perbedaan yang ada, kita dapat melihat pasti terdapat benturan atau masalah yang ada diantara dua daerah tersebut. Baik antar daerah di satu negara, maupun antar negara. 

Masih banyak pemikiran bangsa Indonesia yang berpikir bahwa kita harus meninggalkan nilai budaya khususnya agama. Masyarakat semakin memahami bahwa budaya beragama yang masih sama seperti dulu, harus bisa beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman. 

Namun, di sisi lain, budaya beragama tidak dapat dihilangkan maupun ‘dibaharui’, karena hal tersebut yang menjadi kearifan lokal suatu daerah. Maka dari itu, kita perlu meninggikan rasa toleransi kita agar tidak menghilangkan budaya yang sudah ada, dan tetap mengikuti perkembangan zaman dengan memegang teguh kepercayaan atau agama masing-masing. 

Kita juga harus memahami adanya kemungkinan konflik yang terjadi, yang mengharuskan kita memilih nilai agama atau budaya dalam masyarakat. Hal ini masih menjadi pertanyaan yang besar jika dipahami. 

Kita tidak dapat meninggalkan salah satu nilai hanya karena kita tidak erat dengan salah satunya. Solusi yang ada saat ini hanyalah kompromi dan toleransi, sehingga budaya mengalami penyesuaian yang mendorong lahirnya budaya baru. Agama dan budaya jangan dibenturkan tapi perlu dicari titik persamaannya (Masri, 2021). 

Dalam buku Communication Between Cultures oleh Samovar (2017), dijelaskan juga ada beberapa strategi dalam menghadapi multikultur di dunia. Salah satunya adalah meningkatkan obrolan atau perbincangan tentang kultur, dan memahami latar belakang tiap individu. 

Kita perlu meningkatkan obrolan topik kita tentang kultur, agar dapat meningkatkan kesadaran akan perbedaan yang ada. Latar belakang tiap individu perlu diketahui dan dipahami, agar kita dapat berhati-hati dalam berbicara. Kita juga terkadang perlu mengeksplor latar belakang mereka, agar kita memahami perbedaan yang kemungkinan ada di budaya kita dan mereka.

Dari berbagai pemaparan tersebut, disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang memengaruhi tingkat pengetahuan dan pola pikir manusia. Kebudayaan pasti akan selalu berkembang, dari bentuk yang primitif hingga modern (Azis, 2021). Pada akhirnya, kita perlu meningkatkan toleransi kita terhadap perbedaan-perbedaan tersebut, agar interaksi antar budaya yang terjadi tidak terhalang.

Azis, St. A. (2021, March 12). Opini: Perspektif Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Hubungannya dengan Agama. IAIN PAREPARE. https://www.iainpare.ac.id/opini-perspektif-nilai-nilai-budaya-lokal-dan-hubungannya-dengan-agama/

Bauto, L. M. (2016). PERSPEKTIF AGAMA DAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA (Suatu Tinjauan Sosiologi Agama). JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, 23(2), 11. https://doi.org/10.17509/jpis.v23i2.1616

Mahfuz, A. G. (2019). Hubungan Agama dan Budaya. Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman Dan Pendidikan Islam, 14(1), Article 1. https://doi.org/10.32923/taw.v14i1.1143

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun