Dilansir dari Badan Statistik Indonesia, pada tahun 2021 produksi wortel (Daucus carota) di Indonesia mencapai angka 720.090 ton, dilanjut pada tahun 2022 produksi wortel meningkat sebesar 737.965 ton, lalu pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 668.046 ton. Dan juga impor wortel di Indonesia yang selalu meningkat sejak tahun 2017 yaitu 34,68 ton, hingga melonjak pada tahun 2020 yaitu 203,19 ton dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 255,58 ton. Ini menandakan produksi wortel di Indonesia yang tidak memenuhi kebutuhan masyarakat yang pasti akan terus akan meningkat tiap tahunnya.
Disebutkan juga dari website databoks katadata, sejak tahun 2017 angka produksi wortel di Indonesia masih tergolong fluktuatif. Sehingga untuk menghadapi hal ini petani membutuhkan pandangan yang komprehensif untuk meningkatkan hasil panen mereka dan strategi pemasarannya di era digital. Hal ini merupakan tantangan produksi yang tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga petani membutuhkan strategi yang tepat dengan memanfaatkan teknologi serta metode pemasaran modern yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam produktivitas wortel.
Karakteristik wortel yang hanya bisa tumbuh optimal di daerah dataran tinggi Indonesia yaitu sekitar 1.200m sampai 1.500m diatas permukaan laut, dipengaruhi oleh faktor suhu udara di dataran tinggi yang lembab dingin yaitu sekitar 18-20C untuk memaksimalkan perkembangan wortel. Wortel hanya memiliki siklus hidup dalam rentang 1 tahun dan dipanen pada satu musim tanam, jika tanaman wortel sudah berada di puncak siklus hidupnya namun belum dipanen, maka akhirnya tanaman wortel akan mulai berbunga dan wortel pun menjadi keras hingga tanaman wortel akan layu.
Petani memerlukan rencana untuk mengelola perubahan penjualan hasil panen. petani dapat menjalankan Strategi Pemasaran, yang merupakan serangkaian empat komponen dalam rencana pemasaran percobaan yang menetapkan tujuan bisnis yaitu division, focusing on, situating, dan showcasing blend. lalu strategi yang harus dilakukan adalah meningkatkan perdagangan melalui rantai perdagangan pendek, sehingga meminimalkan perbedaan harga antara tingkat konsumen akhir dan produsen.
Selain untuk menekan cost, siklus panen wortel untuk menanam satu tanaman saja tetapi tetap memberi beban pada biaya pemeliharaan. Oleh karena itu, pertumbuhan penjualan merupakan fenomena yang mempengaruhi jumlah modal kerja. Bisa dibilang dengan peningkatan penjualan merupakan sarana untuk meningkatkan tingkat perdagangan dan pertukaran barang dan jasa, yang merupakan strategi utama pengelolaan wilayah dan memilih saluran pemasaran yang efektif dan efisien yang sesuai dengan kebutuhan dan pendapatannya.
Petani Indonesia yang memahami tren zaman diharapkan akan tumbuh menjadi petani terampil yang dapat memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta arus dunia sebagai peluang untuk meningkatkan usahanya. Seperti mencontoh para petani dari negara lain, seperti China yang merupakan negara produsen wortel terbesar di dunia. China telah berhasil mengembangkan bermacam-macam varietas wortel seperti SK4-316 dan juga rata rata produksi sebesar 17,3 ton tiap tahunnya menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
Dengan strategi divison atau prosedur tanam yang bergantian per daerah seperti Mongolia Dalam, Hebei, Shandong, dan Fujian yang merupakan daerah produsen wortel utama. Prosedur tana mini bertujuan agar stok produksi wortel terus tersedia sepanjang tahun. Lalu strategi focus on yang menitik fokuskan negara mana saja yang akan menjadi tujuan ekspor seperti negara pengekspor Arab Saudi, Kanada, Thailand, dan Malaysia. Dan strategi showcase blend yang merupakan pendekatan pasar dengan cara penawaran kualitas sampai ke pihak konsumen dengan keselamatan dan pengiriman grosir yang efisien.
Strategi situating yang bertujuan untuk menjaga kualitas wortel setelah dipanen, untuk segera menanganinya dan menyimpannya dengan baik. Menjaga kualitas wortel dengan membuang daun dan batang yang tidak diinginkan, membersihkan tanah dari jumlah berlebih, lalu menyimpannya di tempat sejuk dan lembab selama 1-2 minggu. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dan menerapkan praktik pertanian yang tepat, para petani dapat meningkatkan hasil panen wortel mereka secara signifikan. Konsistensi, pemantauan terus-menerus, dan penyesuaian dengan kondisi lingkungan akan menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas wortel.
Kemajuan Tiongkok dalam teknologi pertanian telah mendorong terciptanya teknologi pertanian yang maju, seperti varietas wortel yang sangat produktif dan beragam jenis. Indonesia dapat mengembangkan teknologi tersebut untuk meningkatkan hasil wortel dan mengurangi biaya produksi.Pengembangan varietas unggul Tiongkok mempunyai varietas wortel yang baik, seperti varietas SK4-316. Indonesia dapat mengembangkan varietas wortel yang lebih baik dan lebih panjang untuk meningkatkan kualitas dan hasil wortel.
Area produksi wortel utama ada banyak area produksi wortel utama di Tiongkok, termasuk Mongolia Dalam, Hebei, Shandong, dan Fujian. Indonesia dapat mengembangkan areal produksi wortel yang luas di berbagai daerah, antara lain Sumatera Utara dan Jawa Tengah.Tiongkok mengekspor banyak wortel, hingga 90% produk pertanian musim dingin diekspor. Indonesia dapat meningkatkan ekspor wortelnya ke negara lain seperti Singapura, Malaysia dan negara tetangga lainnya.Pengembangan sumber daya, China memiliki bahan baku berkualitas sangat tinggi untuk produksi wortel. Indonesia dapat mengembangkan bahan baku yang sama untuk meningkatkan kualitas wortel dan menurunkan biaya produksi.
Untuk memastikan inovasi, Tiongkok juga mengekspor wortel baru yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan bebas perawatan. Indonesia dapat mengembangkan produksi wortel baru untuk meningkatkan penjualan wortel di pasar domestik dan internasional. Pengembangan benih terbaik China telah mengembangkan benih wortel terbaik dan produktif. Indonesia dapat mengembangkan benih wortel yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas dan hasil wortel. Perkembangan pasar, pasar wortel China sangat besar dan memiliki banyak potensi. Indonesia dapat mengembangkan pasar wortel tersebut untuk meningkatkan penjualan wortel di pasar domestik dan internasional.