Mohon tunggu...
Adrian MaulanaZaky
Adrian MaulanaZaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES

Hobi membaca Komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Selulosa menjadi Asam Glikolat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit: Sebagai Bahan Kosmetik yang Inovatif

8 Juli 2023   09:47 Diperbarui: 17 Juli 2023   18:50 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber : BPDP.or.id"

Industri kosmetik terus berinovasi untuk menemukan bahan baku baru dan ramah lingkungan. Tandan kosong sawit yang kaya akan serat selulosa menjadi salah satu peluang yang menarik. Artikel ini berupaya memberikan pemahaman menyeluruh tentang konversi selulosa menjadi asam glikolat dari tandan kosong sawit, serta potensi asam glikolat sebagai bahan kosmetik. Pada artikel ini, kita akan membahas proses konversi, manfaat asam glikolat dalam kosmetik, dan implikasinya terhadap keberlanjutan dan dampak lingkungan.

Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Sumber Selulosa 

Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit. Limbah ini mengandung serat selulosa yang dapat diekstraksi dan dimanfaatkan dalam produksi asam glikolat. Serat selulosa dari tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi tinggi karena ketersediaan yang melimpah dan biaya produksi yang rendah1.

Konversi Selulosa menjadi Asam Glikolat

Proses konversi selulosa menjadi asam glikolat melibatkan beberapa tahap penting. Tahap pertama adalah pemecahan rantai polimer selulosa menjadi gula-gula sederhana melalui hidrolisis atau pretreatment. Selanjutnya, gula-gula tersebut diubah menjadi asam glikolat melalui reaksi kimia yang melibatkan peristiwa oksidasi dan reduksi2. Proses konversi ini membutuhkan katalis dan kondisi reaksi yang optimal untuk menghasilkan asam glikolat dengan yield yang tinggi.

Manfaat Asam Glikolat dalam Bahan Kosmetik 

Asam glikolat memiliki berbagai manfaat penting dalam kosmetik. Asam glikolat digunakan dalam produk perawatan kulit untuk eksfoliasi dan regenerasi kulit. Dengan menghilangkan sel-sel kulit mati, asam glikolat membantu mengungkapkan kulit yang lebih halus, cerah, dan bercahaya. Selain itu, asam glikolat juga membantu meningkatkan penyerapan bahan aktif lain dalam produk kosmetik ke dalam kulit3.

Salah satu jenis senyawa yang sering digunakan sebagai bahan kosmetik yaitu Alpha hydroxy acids (AHAs), Alpha hydroxy acids merupakan sekelompok asam organik yang ditemukan di bahan-bahan makanan alami, seperti tebu (asam glikolat), susu (asam laktat), apel (asam malat), jeruk (asam sitrat dan asam askorbat), dan anggur (asam tartrat). Di antara AHA, asam glikolat merupakan senyawa dengan ukuran terkecil karena terdiri hanya dari dua atom karbon. Oleh karena ukurannya yang relatif kecil, asam glikolat cukup mudah dipergunakan untuk aplikasi dermatologi karena dapat meresap melalui lapisan-lapisan kulit4. 

Asam glikolat telah terbukti dapat melemahkan adesi korneosit pada lapisan-lapisan stratum corneum lebih bawah dan menyebabkan epidermolisis, yang mana dapat melemahkan ikatan lapisan kulit mati di bagian atas dengan lapisan kulit sehat di bawahnya serta memudahkan proses pengangkatan kulit mati tersebut sehingga kulit tampak lebih cerah, bersih dan tidak kusam. Hal tersebut menunjang penggunaan medis asam glikolat untuk beberapa kondisi dermatologis seperti jerawat, actinic keratoses (bercak kasar dan bersisik pada kulit karena paparan sinar matahari selama bertahun-tahun), titik-titik penuaan, kutil, keriput serta untuk pengelupasan kulit luar dan lebih dalam (superficial and deep peeling)4. Berikut pengaplikasian asam glikolat pada kulit5 :

"Sumber : Theskincarechemist.com"

Di samping itu, asam glikolat juga dilaporkan dapat menstimulasi terbentuknya pembentukan kolagen sehingga bahan aktif ini cukup efektif untuk memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan6. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, asam glikolat telah digunakan sejak lama sebagai bahan utama produk-produk kosmetika skincare. Beberapa contoh produk skincare berbasis asam glikolat seperti L'oral Paris, produk lokal Somethinc dan Olay Oriflame,dan Swisse

Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan 

Konversi selulosa dari tandan buah sawit kosong menjadi asam glikolat membantu keberlanjutan sektor kosmetik sekaligus mengurangi limbah dalam bisnis minyak sawit. Kami dapat mengurangi limbah dan mengembangkan produk bernilai tambah dengan menggunakan tandan buah kosong sebagai sumber selulosa. Untuk mengurangi konsekuensi lingkungan yang negatif, sangat penting untuk mengkaji pengelolaan limbah dan efisiensi proses produksi dalam konteks keberlanjutan4.

Kesimpulan 

Tandan kelapa sawit kosong dapat digunakan untuk menghasilkan asam glikolat, yang merupakan bahan kosmetik yang bermanfaat. Proses mengubah selulosa dari tandan kelapa sawit yang kosong menjadi asam glikolat adalah proses yang rumit tetapi menjanjikan. Asam glikolat memiliki banyak manfaat untuk perawatan kulit, termasuk eksfoliasi dan regenerasi. Dalam hal keberlanjutan, penggunaan tandan kosong kelapa sawit sebagai sumber selulosa mendukung pengurangan limbah dan keberlanjutan industri kelapa sawit. Pengetahuan tentang bagaimana selulosa diubah menjadi asam glikolat dari tandan kosong kelapa sawit dapat membantu meningkatkan kesadaran akan inovasi dalam industri kosmetik dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan.

Daftar Pustaka:

1. Jonoobi, M., Harun, J., Mathew, A. P., & Oksman, K. (2015). Mechanical properties of cellulose nanofiber (CNF) reinforced polylactic acid (PLA) prepared by twin screw extrusion. Composites Science and Technology, 106, 149-155.

2. Konda, N. V., Singh, S., & Maravelias, C. T. (2014). Co-production of chemicals and fuels from renewable resources: state of the art and future opportunities. Energy & Environmental Science, 7(3), 944-957.

3. Farris, P. K. (2005). Topical vitamin C: a useful agent for treating photoaging and other dermatologic conditions. Dermatologic Surgery, 31(S1), 814-818.

4. Cotellessa, C., Peris, K., & Chimenti, S. (1995). Glycolic acid and its use in dermatology. Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, 5(3), 215-217.

5. Chemist, T. S., Glycolic acid, https://www.Theskincarechemist.Com/glossary/glycolic-acid/. 2022

6. Prez, E., d'Antonio, G., & Ribeiro, T. (2019). Sustainable management of agro-industrial waste in the palm oil industry. Journal of Environmental Management, 250, 109482.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun