mahasiswa kedokteran, kesempatan untuk mengikuti program elective posting adalah sebuah momen yang sangat dinantikan. Baru-baru ini, aku berkesempatan untuk menjalani program ini di Hospital Canselor Tuanku Muhriz (HCTM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), dan pengalaman yang aku dapatkan benar-benar tak ternilai. Dalam program ini, aku ditempatkan di dua departemen yang sangat berbeda, namun keduanya memiliki peran yang sangat vital dalam dunia medis: Anestesiologi dan Obstetri-Ginekologi (OBGYN).
Sebagai seorangMenyelami Dunia Anestesiologi: Dari Teori ke Praktik Langsung
Di Departemen Anestesiologi, aku merasa seperti memasuki dunia yang penuh tantangan dan kompleksitas. Bagaimana mungkin tidak? Setiap detik dalam prosedur anestesi sangat krusial, dan aku berkesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana anestesiolog berperan besar dalam keberhasilan sebuah operasi.
 Aku terlibat dalam berbagai jenis prosedur bedah yang menantang, mulai dari spinal surgery yang sangat teknis, neurosurgery yang membutuhkan presisi tinggi, hingga CABG (coronary artery bypass grafting) yang menyelamatkan nyawa pasien dengan penyakit jantung.
Yang paling menarik, aku mengamati bagaimana anestesi dikelola dengan sangat hati-hati dan berbeda-beda, bergantung pada jenis operasi. Dalam spinal surgery, misalnya, anestesi harus diberikan dengan cermat, karena kita berbicara tentang sistem saraf pusat yang sangat sensitif. Sementara dalam neurosurgery, aku belajar bahwa anestesi harus disesuaikan agar tidak mengganggu fungsi otak pasien selama prosedur berlangsung.Â
Pada  setiap operasi, aku menyaksikan bagaimana anestesiolog melakukan penilaian preoperatif yang mendalam untuk mempersiapkan pasien, memilih agen anestesi yang tepat, dan terus memonitor tanda vital pasien sepanjang prosedur.
Selain itu, pengalaman berharga lainnya adalah saat aku mengikuti rotasi di ICU, disana aku belajar bagaimana manajemen anestesi pasca-operasi dilakukan. Bagaimana pasien yang baru saja menjalani prosedur besar membutuhkan perawatan yang sangat intensif agar mereka dapat pulih sepenuhnya.
Aku juga berkesempatan untuk ikut serta dalam Electroconvulsive Therapy (ECT), yang memberikan wawasan lebih dalam tentang pengelolaan pasien dalam kondisi kritis. Pengalaman ini benar-benar membuka mataku tentang bagaimana anestesi berperan penting tidak hanya dalam prosedur bedah, tetapi juga dalam menjaga keselamatan pasien secara keseluruhan.
Mengamati Keajaiban Kelahiran di Departemen Obstetri-Ginekologi
Pada minggu ke 3-4 aku berkesempatan untuk berpindah ke Departemen Obstetri-Ginekologi (OBGYN), aku merasa seperti memasuki dunia yang penuh dengan keajaiban kehidupan. Di sini, aku belajar bahwa pekerjaan seorang dokter tidak hanya tentang diagnosis dan perawatan medis, tetapi juga tentang empati dan perhatian terhadap kesehatan fisik, mental, dan emosional pasien, terutama bagi wanita yang sedang hamil atau baru saja melahirkan.
Salah satu pengalaman yang tak terlupakan adalah saat aku mengikuti morning rounds, di mana aku bergabung dengan residen dan profesor untuk mengevaluasi kondisi pasien.Â
Setiap pagi, kami berdiskusi tentang perkembangan kondisi pasien, pengobatan, dan langkah-langkah yang akan diambil. Aku merasa sangat diberdayakan karena bisa berpartisipasi dalam case discussion setelah morning round, di mana aku diberikan kesempatan untuk mempresentasikan beberapa kasus dari bangsal dan mendiskusikannya dengan tim medis yang sangat berpengalaman.
Di ruang operasi, aku menyaksikan proses persalinan normal, serta prosedur medis lainnya seperti seksio sesarea, yang memberikan gambaran mendalam tentang betapa pentingnya pengambilan keputusan yang tepat dalam setiap langkah. Tidak hanya itu, aku juga berkesempatan untuk mengikuti prosedur klinis, seperti Leopold examination untuk memeriksa posisi janin, serta tes pap smear, yang merupakan bagian penting dari perawatan rutin dalam obstetri-ginekologi.