Komentar buruk juga dapat dicegah jika tidak berfokus pada apa isi konten tersebut. Biasa terjadi karena dari komentar tersebut mengejek atau menertawakan orang lain, yang membuat warga net menertawakan hal yang sama tapi menggunakan Bahasa kasar seperti “gokil juga nih konten anjing HAHAHAHA””LUCU BANGET LAGI TAI””Kok dia bisa goblok gitu ya wkwkwkwk” yang Dimana Bahasa tersebut tidak pantas dilihat oleh anak kecil, dan jika lucu bisa ikut tertawa saja tidak perlu ada Bahasa kasar tambahan. Komentar buruk tidak bisa dicegah jika konten yang sedang ditontonya sudah mengandung Bahasa kasar dan kotor, semua orang akan mengikuti hal yang sama dengan konten tersebut, ialah menggunakan Bahasa kotor dan kasar dalam komentar.
Semua orang pastinya berkomentar buruk dalam sosial media, tetapi ada yang tidak pernah melakukannya, namun ketika tersulut emosi dimulai dari sana seseorang akan berkata kasar dan tidak sepantasnya dikeluarkan, segala penghinaan dan olok-olokan dikeluarkan oleh seseorang. Orang yang awalnya sudah mempunyai lisan yang kasar, dia akan membawa hal tersebut kedalam dunia virtual yang dapat berpengaruh buruk sekali, sepertinya saja dia berkomentar buruk yang membuat orang lain marah kepada dia dan mengikuti komen kasar seperti itu dan hal-hal kasar lainnya berdampak buruk sekali. Tidak hanya seseorang dengan lisan yang baik menjadi kasar namun pribadi juga dapat berpengaruh dari komentar buruk seperti itu, yang membuatnya menjadi berbicara kasar seperti ia berkomentar didalam dunia virtual atau sosial media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H