4. Tujuh Kebiasaan Efektif Elektromedis Sukses
Kebiasaan ini diadaptasi dari konsep manajemen diri, yang relevan untuk keberhasilan di bidang elektromedis:
- Proaktif dalam pengembangan kompetensi: Selalu berinisiatif untuk belajar hal-hal baru, baik tentang teknologi maupun etika profesi.
- Memulai dengan tujuan akhir yang jelas: Menetapkan sasaran yang jelas dalam setiap pekerjaan, seperti bagaimana hasil akhir dari pemeliharaan atau kalibrasi alat.
- Mendahulukan yang utama dalam pekerjaan: Fokus pada tugas yang paling penting dan memberikan dampak terbesar, misalnya memperbaiki alat yang paling krusial bagi penanganan pasien.
- Berpikir menang-menang dalam kolaborasi tim: Dalam bekerja dengan tim medis, seorang elektromedis harus mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, terutama dalam memastikan keselamatan pasien.
- Berusaha memahami sebelum dipahami: Ketika berkolaborasi dengan tim medis, elektromedis harus memahami kebutuhan dan situasi tim medis sebelum menawarkan solusi teknis.
- Menciptakan sinergi dalam tim kesehatan: Bekerja bersama tim medis dengan tujuan yang sama, yaitu memberikan layanan terbaik untuk pasien.
- Mengasah kemampuan secara berkelanjutan: Terus memperbarui dan meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis, baik melalui pelatihan formal maupun belajar mandiri.
5. Keterampilan Esensial
Seorang elektromedis perlu menguasai keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan non-teknis (soft skills):
A. Hard Skills:
- Penguasaan alat-alat medis modern: Elektromedis harus bisa mengoperasikan berbagai alat medis yang ada di rumah sakit, mulai dari MRI, CT scan, hingga alat bedah.
- Pemahaman sistem elektronik medis: Elektromedis perlu mengerti bagaimana perangkat medis bekerja dari segi elektronik dan bagaimana mereka diintegrasikan dengan sistem yang lebih besar.
- Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan: Memastikan alat selalu dalam kondisi optimal adalah salah satu tugas penting. Ini meliputi pengaturan ulang (kalibrasi) dan perawatan berkala.
- Troubleshooting perangkat medis: Ketika alat medis mengalami kerusakan atau malfungsi, elektromedis harus bisa melakukan diagnosis dan perbaikan dengan cepat.
- Pemahaman standar keselamatan: Elektromedis harus tahu dan mematuhi regulasi serta standar keselamatan yang diterapkan di rumah sakit, khususnya yang terkait dengan penggunaan dan pemeliharaan alat medis.
B. Soft Skills:
- Komunikasi efektif: Elektromedis harus mampu menjelaskan hal-hal teknis dengan cara yang mudah dimengerti oleh orang lain, terutama oleh tenaga medis non-teknis.
- Kerja sama tim: Elektromedis seringkali bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai profesi medis. Kemampuan bekerja sama sangat penting untuk keberhasilan pekerjaan.
- Manajemen waktu: Elektromedis perlu mengatur jadwal kerja dengan efisien, terutama jika ada alat-alat medis penting yang perlu diperbaiki secepatnya.
- Pemecahan masalah: Elektromedis harus memiliki kemampuan analitis yang baik untuk menyelesaikan masalah yang muncul dengan alat-alat medis.
- Kepemimpinan: Dalam situasi tertentu, seorang elektromedis mungkin harus memimpin tim teknis dalam memecahkan masalah atau melaksanakan pemeliharaan alat.
Kesimpulan
Menjadi elektromedis sukses di era modern membutuhkan kombinasi yang seimbang antara kompetensi teknis, etika profesi, dan soft skills. Pengembangan diri yang berkelanjutan, adaptabilitas terhadap perubahan teknologi, dan kemampuan berkolaborasi dalam tim multidisiplin menjadi kunci utama kesuksesan.