Malam tahun baru adalah momen yang selalu dinantikan banyak orang. Setiap orang memiliki cara berbeda untuk merayakannya---ada yang memilih berpesta di luar kota, ada yang menghabiskan waktu dengan keluarga, dan ada pula yang memilih menikmati waktu yang lebih tenang. Tahun ini, saya memutuskan untuk merayakan malam pergantian tahun dengan cara yang lebih santai dan sederhana, namun penuh kebahagiaan. Saya mengajak beberapa teman dekat untuk berkumpul di rumah dan mengadakan BBQ di halaman belakang. Tanpa ada rencana mewah, tanpa pesta besar, hanya kebersamaan dan tawa yang ingin kami rayakan.
Acara ini sebenarnya dimulai dari sebuah percakapan ringan beberapa minggu sebelum tahun baru. Saat itu, saya dan beberapa teman sedang berkumpul di sebuah kafe setelah makan siang. Kami berbicara tentang rencana masing-masing untuk merayakan pergantian tahun. Beberapa teman saya sudah merencanakan perjalanan ke luar negeri atau menghadiri pesta besar, sementara yang lain hanya ingin beristirahat di rumah. Mendengar rencana mereka, saya pun mulai berpikir tentang cara merayakan yang berbeda---sesuatu yang lebih intim, yang bisa membuat kami lebih dekat satu sama lain.
"Saya pikir akan seru kalau kita merayakan tahun baru bersama di rumah saja. Kita bisa bikin BBQ, ngobrol, tertawa, dan menikmati malam bersama-sama," usul saya tiba-tiba.
Teman-teman saya yang lain terdiam sejenak, lalu wajah mereka mulai berseri-seri. Ide BBQ ini ternyata mendapat sambutan positif. Mereka menyukai konsep yang santai namun tetap menyenangkan. Setelah itu, kami mulai merencanakan acara tersebut. Meskipun kami tidak membuat jadwal yang terlalu ketat, semua orang sepakat untuk berkumpul di rumah saya pada malam tahun baru.
***
Hari yang dinanti pun tiba. Pagi itu, meskipun cuaca mendung dan udara terasa sedikit lebih dingin dari biasanya, semangat saya tidak surut. Saya dan teman-teman yang terlibat dalam persiapan sudah memulai hari dengan membeli bahan-bahan untuk BBQ. Kami membeli daging ayam, sapi, sosis, serta sayuran seperti jagung, paprika, dan jamur yang siap dibakar. Tentu saja, bumbu marinasi yang beragam menjadi hal yang tak boleh terlupa. Kami memilih bumbu manis, pedas, dan gurih untuk menambah cita rasa pada setiap potongan daging yang akan dipanggang nanti.
Tidak hanya makanan, kami juga menyiapkan beberapa minuman dingin---seperti soda, jus buah, dan beberapa botol bir untuk menemani malam yang penuh canda tawa. Semua persiapan dilakukan dengan penuh kegembiraan. Kami juga menyiapkan beberapa cemilan ringan untuk mengisi waktu sebelum BBQ dimulai, seperti nachos dengan saus keju dan keripik kentang. Sementara itu, beberapa teman yang lebih ahli dalam hal musik membawa speaker portable untuk menciptakan suasana yang lebih hidup dengan lagu-lagu favorit kami.
Sekitar pukul lima sore, teman-teman mulai berdatangan satu per satu. Mereka membawa berbagai macam hidangan penunjang, mulai dari camilan manis hingga buah-buahan segar untuk pencuci mulut. Ada yang membawa kue, ada juga yang membawa semangka dan melon yang segar. Kami saling menyapa dan berbagi cerita, menikmati kebersamaan saat pertama kali bertemu setelah beberapa bulan. Kami juga sempat mengenang kenangan-kenangan lucu di masa lalu yang masih sering kami bicarakan setiap kali berkumpul.
Sekitar pukul enam sore, kami mulai mempersiapkan panggangan di halaman belakang. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada aroma daging yang mulai dipanggang perlahan di atas bara api. Ada yang sibuk membalik daging, ada yang menyiapkan sayuran dan jagung untuk dipanggang, sementara yang lainnya sibuk mengatur tempat duduk agar semua orang bisa duduk bersama-sama menikmati malam. Kami semua saling membantu dengan antusias, bercanda, dan tertawa sambil menunggu makanan yang sudah hampir matang. Beberapa teman saya memutuskan untuk menghidupkan musik, dan alunan lagu-lagu nostalgia mulai mengisi udara malam.
Malam semakin gelap, namun semangat kami justru semakin menyala. Kami merasa sangat nyaman dan akrab, seperti tidak ada yang berubah meskipun kami sudah tidak sering bertemu. Ada beberapa teman yang mulai menyalakan api unggun kecil di sudut halaman, yang semakin menambah suasana hangat dan intim. Semua orang tampak menikmati momen ini dengan tawa lepas dan obrolan ringan, mulai dari topik-topik serius hingga cerita lucu yang membuat kami terbahak-bahak.
"Guys, jangan lupa bumbu sausnya! Ini saus sambal pedas yang kalian suka!" seru teman saya, Erika, sambil mengangkat botol saus sambal yang baru saja dia buat dengan tangan sendiri. Kami semua tertawa, menyadari bahwa Erika memang selalu penuh ide kreatif saat BBQ.
Kami mulai mencicipi hasil panggangan---daging yang empuk dan sayuran yang renyah dengan aroma yang menggugah selera. Beberapa dari kami yang semula hanya duduk diam, mulai bersemangat dan ikut menghidangkan makanan ke atas meja. Kami menikmati BBQ sambil berbincang-bincang tentang berbagai hal: dari kehidupan pribadi hingga rencana-rencana yang ingin kami capai di tahun yang baru. Di tengah-tengah makan, ada yang mulai mengusulkan permainan untuk membuat suasana semakin seru. Kami pun memutuskan untuk bermain permainan papan yang ringan seperti "Monopoly". Tidak jarang, tawa meledak dari meja permainan, karena beberapa pertanyaan atau jawaban yang lucu dari teman-teman kami.
Saat malam semakin larut, kami merasa semakin dekat satu sama lain. Tidak ada lagi pembicaraan formal atau perasaan canggung---hanya kebersamaan dan kenangan yang kami bangun bersama. Saling berinteraksi dengan penuh tawa, menikmati setiap momen yang ada. Bahkan tanpa disadari, kami sudah sangat menikmati waktu yang berjalan.
Ketika hitungan mundur menuju pergantian tahun semakin dekat, suasana semakin meriah. Semua orang sudah siap dengan gelas di tangan, menantikan detik-detik pergantian tahun yang selalu membawa harapan baru. Kami semua berkumpul di halaman belakang rumah, duduk bersama sambil memandang langit yang semakin gelap. Meski tidak ada kembang api besar seperti di pusat kota, kami merasa cukup dengan kebersamaan yang ada di sekitar kami.
"Tahun baru kali ini bakal jadi yang terbaik, teman-teman!" seru Dis, teman saya yang selalu optimis, mengangkat gelas bir-nya. Kami semua ikut tertawa dan menyetujui pendapatnya.
Jam menunjukkan pukul 11.50 malam, dan kami mulai hitung mundur bersama, meskipun sedikit ribut dan penuh tawa. "10... 9... 8..." Suara kami semakin keras seiring detik-detik yang berlalu. "3... 2... 1... Selamat Tahun Baru!!!" Semua orang bersorak riang, mengangkat gelas dan menyalami satu sama lain dengan penuh semangat. Tidak ada pesta mewah, tidak ada hiasan meriah, hanya kebersamaan yang hangat dan penuh keceriaan.
Beberapa teman kemudian menyalakan petasan kecil yang kami bawa, dan meskipun tidak sebesar kembang api di pusat kota, keceriaan kami tidak berkurang. Kami berbagi harapan untuk tahun baru, mengucapkan doa terbaik untuk satu sama lain, dan kemudian kembali ke meja untuk melanjutkan makan. Makanan yang belum habis pun segera habis dilahap karena kami semua merasa nyaman dan lapar kembali setelah merayakan pergantian tahun.
Seiring waktu, malam semakin larut, tetapi semangat kami tetap terjaga. Beberapa teman mulai bercerita tentang perjalanan atau rencana mereka di tahun yang baru, sementara yang lainnya menghabiskan waktu berbicara tentang kenangan lucu yang sudah lama terlupakan. Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat, dan kami merasa malam itu begitu berharga.
Tahun baru kali ini mungkin tidak ada pesta besar, tetapi bagi saya, itu adalah salah satu perayaan terbaik yang pernah saya alami. Kami merayakan malam itu dengan cara yang paling sederhana namun sangat berarti. Kebersamaan dengan teman-teman, tawa yang tak pernah berhenti, dan makanan enak yang dinikmati bersama adalah kenangan yang tak ternilai harganya. Di dunia yang semakin sibuk dan penuh tekanan, momen seperti ini mengingatkan saya betapa pentingnya memiliki waktu untuk berkumpul dengan orang-orang terdekat. Tahun baru tidak selalu harus dirayakan dengan kemewahan, karena yang terpenting adalah bagaimana kita menghargai setiap momen yang kita miliki dengan orang-orang yang kita sayangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H