Mohon tunggu...
Pierra S H L T
Pierra S H L T Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

[Pilpres 2019] Preliminary Judge

26 April 2017   20:56 Diperbarui: 27 April 2017   06:00 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum 2018 tapi sudah bahas Pilpres. Ada apa??

habis Pilkada 2017 Jakarta, dan dipastikan pemenang adalah Anis-Uno, strategi catur kembali disusun untuk memastikan langkah di 2019 mulus. Tidak hanya pihak Prabowo yang sangat ngotot dan kelihatan mau Jadi presiden sudah pasang strategi, tapi juga pihak Jokowi. Tapi yang namanya Pilpres 2019, selain sangat panas dan akan sangat menentukan, pengalaman Pilpres 2014 cukup memberikan gambaran bagaimana perang media dan perang politik akan sangat kasar dan berat. Issue china, PKI, 9 naga, Ulama, dan isu lainnya juga akan dimainkan secara cantik dan bahkan akan memasuki area sangat brutal. Semoga tidak ada kekerasan fisik menghadapinya. Isu utama tetap: Prabowo VS JOKOWI

Untuk melihat peta strategi kedua pihak, kita akan lihat bagaimana kedua kandidat 2019 ini akan memilih Cawapres dan Timses. Untuk Cawapres, ada sekita 4 opsi yang mungkin bisa terjadi dengan pertimbangan yang sangat berat. Check it out:

  1. Opsi I: Prabowo-Gatot VS JOKOWI - Tito. Win Prabowo. Baik Tito maupun Gatot adalah ahli strategi dengan latar belakang yang sangat baik. Prabowo dan Jokowi mungkin pada level ini hanya akan memandu bagaimana strategi pemenangan, tapi kedua kandidat cawapres ini akan memainkan strategi ulung dan bisa diintrepretasikan sangat kasar dilapangan. Tuduhan PKI, tuduhan penghianat bangsa, tuduhan pembohong, dan tuduhan saling serang kepada kedua belah pihak akan dimainkan. Jokowi akan kesulitan menghadapi pasangan ini, walaupun PDIP dibelakang dia. Tapi walaupun demikian sebenarnya Jokowi bisa mengambil kesempatan menang, apabila isu: Sipil VS non Sipil, dan Orba VS non Orba bisa dimainkan secara cantik. Kecuali Jokowi tidak mau jadi attacker dan tetap seperti sekarang.
  2. Opsi II: Prabowo - Aher VS Jokowi-Lukman Hakim. Win Jokowi.  Jujur, opsi ini hanya taruhan untuk menghindari tuduhan komunis di dua belah pihak, dan masyarakat mayoritas tidak akan memainkan issu lain. Aher bisa saja sebenarnya digantikan oleh Irwan Prayitno, dikarenakan sesama anggota PKS, namun jumlah penduduk dari latar belakang kedua belah pihak perlu dipertimbangkan. Penduduk Sunda jauh lebih banyak dibanding Minang. Untuk Jokowi, tidak ada pilihan mengambil Cawapres lain selain Lukman Hakim, kalau tidak, issu Komunis akan sangat effektif. 
  3. Opsi III: Prabowo - HT VS Jokowi-Ahok. Win50:50. Pilihan ini mungkin tidak realistis, atau sangat realistis. Pertama, kedua kandidat cawapres beralatar belakang ethnis Tionghoa, yang satu pemilik modal besar, yang satu adalah politikus yang terjebak dalam penistaan agama. Pilihan ini mainannya akan sangat berat, karena banyak issue yang akan dimainkan: Ethnis, Komunis, 9 naga, boneka barbie, babi, anjing haram, dsb. Itu lah makanya opsi ini saya katakan termasuk yang paling HIGH RISK MEDIUM RETURN.  Jadi sebaiknya pilihan ke-3 ini di drop dari sekarang. Jangan sempat muncul dibenak kedua belah pihak. 
  4. Opsi IV: Prabowo - ??? VS Jokowi-???. Pilihan siapakah jadi Cawapres ? sangat tergantung kondisi ekonomi Indonesia 2018. Jika tantangan ekonomi dunia paling berat di 2018 adalah ekonomi, maka ada besar kemungkinan kedua belah pihak akan bertarung mengambil Cawapres dari kelompok ekonom. Tapi pilihan ini kurang asyik dan merdu, jadi pilihan ini probabilitasnya hanya 2%.

Nah, kembali ke topik ke-2, siapa tim sukses kedua belah pihak. Nih, saya tawarin gambar dan fungsi masing masing.

Check it dot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun