Mohon tunggu...
Adrian Ripaldi Simbolon
Adrian Ripaldi Simbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Don't stop when tired, stop when done.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Asesmen dengan Kebutuhan Belajar dan Perkembangan Hasil Belajar Peserta Didik

20 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh : Adrian Ripaldi Simbolon

Setelah mengetahui kebutuhan belajar peserta didik baik dari segi minat, sosial budaya, kesiapan belajar kognitif dan kognitif serta lain sebagainya, melalui asesmen, guru dapat memilih model, metode, materi, dan pendekatan pembelajaran yang paling efektif untuk setiap peserta didik. Memilih model dan aktivitas belajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Contohnya di kelas mata pelajaran geografi peserta didik awalnya direncanakan untuk melakukan model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan metode debat untuk memahami masalah dan solusi terbaik mengenai permasalahan yang terjadi di Cekungan Bandung Raya. Jika peserta didik belum memahami teori-teori kewilayahan, kondisi regional Bandung dan permasalahan wilayah Bandung Raya, maka sebaiknya guru mengganti tujuan pembelajaran sekaligus model dan metode pembelajarannya. Misalnya guru akan mengajak peserta didik belajar mengenai teori kewilayahan dan materi pengantar wilayah mengenai Bandung Raya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dimana peserta didik secara berkelompok akan diberikan pertanyaan oleh guru dan perlu menjawabnya secara berkelompok.

4. Penyesuaian kurikulum sesuai kebutuhan

Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan, guru atau sekolah dapat menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik yang ada, sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik. Misalnya sebuah sekolah bernama SMA X merupakan sekolah yang ada di Sukabumi, Jawa Barat. Sekolah X dekat ada di wilayah dengan kondisi fisik perbukitan, banyak air terjun dan tanah vulkanik yang subur. Kondisi sosial budayanya bercorak kebudayaan sunda dengan keunikan budayanya, serta ekonomi bergerak dominan oleh sektor pertanian. Berdasarkan karakteristik lingkungan dan sosial budaya peserta didik , maka sekolah dapat mengembangkan kurikulum yang dapat membuat peserta didik memiliki karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai kebijaksanaan dari masyarakat sunda, membuat kurikulum dengan materi dan tujuan pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk dapat melakukan hilirisasi produk pertanian atau membagun sebuah agrobisnis pertanian agar sukabumi dan mereka dapat maju bersama-sama.

5. Penyesuaian media pembelajaran di kelas

Hasil asesmen dapat menjadi dasar untuk menentukan fasilitas dan media pembelajaran agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Misalnya dari hasil asesmen diagnostik, banyak peserta didik yang tidak memiliki gawai. Berdasarkan informasi hasil assessment, maka guru perlu membuat pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi seluruh peserta didik di kelas, walaupun tanpa atau hanya ada sedikit gawai di kelas. Contoh lagi, jika peserta didik di kelas mata pelajaran geografi banyak peserta didik yang belum mampu berpikir secara abstrak mengenai proses terjadinya gempa bumi dan pegunungan, maka guru dapat membawa media pembelajaran berupa video atau bahkan miniatur kulit bumi agar peserta didik dapat memahami proses terjadinya gempa dan pegunungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil asesmen dapat dijadikan acuan sebagai guru untuk menyediakan media pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.

Hubungan asesmen dengan perkembangan hasil belajar peserta didik

Asesmen memiliki hubungan yang signifikan dengan perkembangan hasil belajar peserta didik. Hubungan asesmen dengan perkembangan hasil belajar peserta didik secara sederhana dapat dilihat pada diagram dibawah.

Ilustrasi oleh : Adrian Ripaldi Simbolon
Ilustrasi oleh : Adrian Ripaldi Simbolon

1. Memonitor perkembangan peserta didik

Asesmen pembelajaran memungkinkan guru untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan sehingga guru dapat memonitor perkembangan individu peserta didik dari waktu ke waktu apakah ada peningkatan atau kemunduran dalam pencapaian hasil belajar mereka. Asesmen yang sangat berkaitan dengan hal ini adalah asesmen formatif yang sering diberikan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Data asesmen formatif yang kontinyu dapat dijadikan dasar untuk melihat kemajuan pembelajaran. Oleh karena itu guru dianjurkan untuk selalu memberikan asesmen formatif setiap kali melakukan pembelajaran.

2. Memberikan umpan balik

Memberikan umpan balik untuk perkembangan hasil belajar yang memuaskan. Melalui asesmen pembelajaran, peserta didik dapat memperoleh umpan balik spesifik dan relevan mengenai kelebihan dan kelemahannya terkait sebuah materi dan tujuan pembelajaran. Umpan balik ini membantu mereka memahami dimensi mana dalam materi pembelajaran yang perlu lebih lagi dipelajari. Selain itu mereka juga dapat memahami kelemahan keterampilan yang mereka miliki seperti dalam berkomunikasi, membuat karya/proyek, berpikir kritis atau berkolaborasi. Sebaiknya dalam umpan balik, guru juga perlu memberikan rekomendasi atau bahkan menerapkan rekomendasi cara yang dilakukan peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar secara kontinyu.

3. Sarana memotivasi peserta didik

Asesmen dapat menajdi Sarana memotivasi peserta didik agar meningkatkan hasil belajar. Jika peserta didik mengetahui bahwa hasil asesmen pembelajarannya dapat dikatakan tidak maksimal, peserta didik dapat diarahkan agar termotivasi untuk belajar lebih giat sehingga menghasilkan peningkatan hasil belajar. Sebaliknya, jika hasil belajar peserta didik memuaskan, mereka dapat diberikan pujian atau apresiasi agar mereka tetap berjuang untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan hasil belajarnya.

4. Merancang pembelajaran efektif

Hasil asesmen memberikan gambaran mengenai apakah segala upaya dalam mewujudkan suasana belajar ideal termasuk penggunaan model sampai taktik pembelajaran sudah efektif dalam mengembangkan hasil belajar peserta didik atau tidak. Jika hasil belajar dan perkembangan belajar peserta didik tidak sesuai harapan, guru perlu melakukan refleksi dan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hal yang diperbaiki dapat berupa model, media, materi ajar, tujuan pembelajaran, lingkungan belajar ataupun kompetensi guru itu sendiri. Diharapkan, dengan melakukan perbaikan pada aspek-aspek pembelajaran tersebut tersebut guru dapat membuat sebuah pembelajaran yang efektif bagi peserta didiknya. Dengan begitu, perkembangan hasil belajar peserta didik dapat memuaskan di akhir semester atau tahun ajaran.

5. Pedoman dalam melakukan program tambahan

Hasil asesmen dapat menjadi pertimbangan dalam membuat program bimbingan khusus untuk membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar. Dengan begitu, peserta didik yang memiliki perkembangan hasil belajar yang tidak baik karena kondisi-kondisi tertentu dapat diberikan program atau tindakan khusus agar perkembangan hasil belajarnya dapat positif dan memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun