Grand Prix Silverstone 2022 telah dimulai dan sesi kualifikasi telah usai. Pole position diraih oleh Johann Zarco, pole kedua Zarco di musim ini setelah pole di Grand Prix Portugal awal tahun ini.Â
Zarco memang bukanlah nama yang tidak familiar di kelas MotoGP. Pembalap asal perancis yang masuk kelas MotoGP di tahun 2017 ini merupakan pembalap yang bisa dikatakan kompetitif sejak awal debutnya. Gaya balapnya yang agresif sering jadi bahan omongan dan cibiran pembalap-pembalap veteran seperti Valentino Rossi.Â
Salah satu insiden yang cukup panas antara Zarco dengan Rossi adalah saat keduanya terlibat clash di Grand Prix Americas 2017 (Rossi: Zarco, Ini Bukan Moto2). Clash tersebut menyebabkan Rossi mendapatkan penalti waktu karena diduga mendapatkan keuntungan waktu akibat memotong jalur demi menghindari Zarco.Â
Tidak hanya insiden di Grand Prix Americas 2017 saja Rossi dan Zarco ribut, Rossi juga menyebut Zarco orang gila karena insiden Grand Prix Austria 2020 (Valentino Rossi: Zarco Orang Gila!), di mana Zarco terjatuh dengan Franco Morbidelli dan kedua motornya terbang melewati Rossi dan Maverick Vinales.Â
Sejak awal debutnya di MotoGP, Johann Zarco memang kerap konsisten berada di depan dengan beberapa kali meraih pole position dan podium di musim perdananya. Hingga Grand Prix Silverstone minggu ini,  Zarco telah mendapatkan 8x pole position di kelas MotoGP.Â
Total 15x podium sudah Zarco raih, namun tidak ada satu kemenangan pun Zarco berhasil raih. 15x podium tersebut terdiri atas 10x runner up dan 5x posisi ketiga.Â
Statistik tersebut hampir 2x lipatnya pole position yang telah dia raih. Jika dikonversikan pole positionnya ke kemenangan, Zarco sudah seharusnya mendapatkan 8x kemenangan. Apa yang terjadi?Â
Di dua musim belakangan dengan tim Pramac Racing dan motor spek pabrikan Ducati, performa Zarco saat balapan cenderung lebih redup dan tidak segemilang seperti saat practice, baik qualifying practice (kualifikasi) atau free practice (latihan bebas) terlepas dari posisi kelima yang diraih di klasemen dan banyaknya podium yang diraih di 2021.Â
Apabila dibandingkan dengan Zarco ketika masih di Monster Energy Tech3 Yamaha (sekarang Tech3 KTM Factory Racing), Zarco terlihat sangat agresif dan berani, baik di balapan atau kualifikasi, hingga banyak menuai kontroversi seperti yang sudah disebutkan di atas.
Sementara belakangan ini, Zarco hanya terlihat bisa agresif dan mendorong maksimal hanya ketika kualifikasi atau latihan bebas. Ketika balapan, Zarco cenderung terlihat lebih main aman dan menyerang justru ketika waktunya sudah habis, contohnya ketika Grand Prix Catalunya 2021, di mana Zarco baru bisa menempel dan memberikan tekanan ke Miguel Oliveira di lap-lap akhir.Â
Begitu juga ketika di Grand Prix Jerman tahun ini, di mana Zarco diperdiksi punya kesempatan untuk menang berdasarkan kecepatannya di kualifikasi dan latihan bebas. Namun saat di balapan Zarco justru tidak memberikan perlawanan berarti untuk memperebutkan posisi pertama.Â
Apakah kemenangan akhirnya akan datang ke Zarco di Grand Prix Silverstone minggu ini? Apakah kita akan bisa melihat Johann Zarco salto untuk pertama kalinya sejak 2016?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H