Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkelana ke Rengganis Suspension Bridge, Jembatan Gantung Terpanjang di Asia Tenggara

11 Juli 2022   13:29 Diperbarui: 14 Juli 2022   20:52 2859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.

Jembatan Gantung Situ Gintung di Sukabumi yang konon terpanjang di Indonesia punya pesaing baru di Kawasan Rancabali dekat dengan Pengalengan dan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dengan panjang 350 meter yang lebih panjang dari Jembatan Situ Gintung, Jembatan Gantung Rengganis diklaim tidak hanya terpanjang di Indonesia tetapi juga di seantero Kawasan Asia Tenggara.

Terbentang memanjang dengan landskap hutan hujan tropis di Kawasan Rancabali, Pengalengan yang sejuk tentu menjadi daya Tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang.

Jembatan gantung ini baru dibuka untuk umum pada Mei 2022 lalu.

Lokasinya satu kawasan dengan kawah dan pemandian Air Panas Rengganis. Untuk tiket ada beberapa macam ada yang 70 ribu rupiah dan ada yang 100 ribu rupiah. 

Bedanya jika 70 ribu rupiah pengunjung hanya dapat melewati jembatan sekali lewat lalu dapat memasuki kawasan Air Panas Rengganis dan pulang melalui rute jalan setapak dari kawah rengganis sedangkan yang VIP 100 ribu pulang pergi dapat melewati Jembatan Gantung Rengganis setelah berkunjung ke Kawah Rengganis.

Beberapa bulan lalu saya bersama keluarga menyempatkan untuk berkunjung ke tempat wisata ini.

Pesona Hijau dan Asrinya Hutan Kawasan Wisata Rengganis

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Jika ingin melarikan diri sejenak dari penatnya pekerjaan dan rutinitas sehari-hari, lalu bersantai di tengah sejuk dan hijaunya hutan hujan khas Jawa Barat serta perkebunan teh kawasan Pengalengan maka berkelana ke Jembatan Gantung Rengganis ini adalah pilihan yang tepat.

Di jalan menuju lokasi wisata ini kita sudah disajikan dengan hamparan hutan teh di Kawasan Ciwidey dan Rancabali yang sejuk dan menyegarkan mata.

Belum lagi dengan berbagai kuliner yang ada di sisi kiri dan kanan jalan yang rugi jika dilewatkan begitu saja.

Setelah membeli tiket masuk lalu memasuki kompleks kawasan wisata Rengganis ini nantinya kita akan menemukan resto di dekat pos masuk jembatan gantung.

Antrean ke Jembatan Gantung Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.
Antrean ke Jembatan Gantung Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.

Sembari antre kita tidak dibuat pusing jika ingin mencoba kuliner tanah sunda ataupun jika anda kebelet ingin ke kamar kecil karena suhu dingin di kawasan tersebut juga tersedia toilet yang representatif, tapi kami sarankan untuk membuang hajat sebelum memasuki Kawasan wisata ini karena dijamin antrean toilet lumayan ramai apalagi jika di akhir pekan.

Kawah Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.
Kawah Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.

Disarankan juga bagi para pengunjug menggunakan jaket ataupun outer yang cukup hangat jika berkunjung ke daerah ini karena udara terasa sejuk sampai dingin bahkan suhu bisa turun sampai belasan derajat celcius ketika pagi dan sore hari atau ketika hujan turun.

Pengunjung juga diharapkan membawa payung sendiri antisipasi jika hujan deras turun dan kita berada di luar ruangan. Pengelola menyediakan payung, namun jumlahnya terbatas dan tentunya tidak dapat mengakomodir seluruh pengunjung yang datang.

Kembali ke pesona hijaunya alam di kawasan ini. Pengunjung dijamin akan dibuat terpesona ketika melewati jembatan gantung yang konon terpanjang di Asia Tenggara ini.

Di bawah serta kiri dan kanan jembatan kita akan menemukan hutan lebat dengan vegetasi pepohonan yang tinggi bahkan sering tampak embun dan kabut di sekitar pepohann tersebut aplaagi ketika setelah turun hujan serta pada pagi dan sore hari.

Berpose dan berfoto di atas jembatan adalah kegiatan wajib yang dilakukan oleh para pengunjung. Namun, jangan lupa untuk memperhatikan keselamatan pastinya, karena di beberapa titik, apalagi jika pengunjung cukup ramai atau ada angin besar yang berhembus, maka goyangan dari jembatan gantung cukup terasa, bahkan dapat membuat pengunjung jatuh dan terpeleset. Oleh karena itu, alat keselamatan dan tali pengait mesti terpasang.

Jembatan Rengganis, Rancabali. Sumber: dokumentasi pribadi.
Jembatan Rengganis, Rancabali. Sumber: dokumentasi pribadi.

Jika ingin berfoto juga mohon jangan berlama-lama di satu titik karena pengunjung lainnya yang di belakang kita akan tertahan jalannya, karena lebar jembatan yang tidak terlalu besar dan arus pengunjung dari dua arah yang berbeda.

Tempat foto yang paling instagenic ada di 3 titik, pertama di tulisan Jembatan Gantung Rengganis di ujung ketika memasuki jembatan, kedua di tengah jembatan dengan latar pepohonan yang hijau, dan terakhir di ujung jembatan dekat dengan pepohonan yang membentuk kanopi pada jembatan.

Selama berjalan di atas jembatan pengunjung untuk selalu ingat agar mengawasi anak-anak karena risiko mereka berlarian tanpa tali pengaman dan lain sebagainya dapat membahayakan anak kita serta pengunjung lainnya.

Waktu yang paling disarankan untuk berkunjung ke objek wisata ini adalah pagi hari sekitar pukul 9 atau 10-an dimana matahari belum terlalu terik dan biasanya suhu udara cukup kondusif serta belum terlalu ramai pengunjung. 

Sebisa mungkin berkunjung ke tempat wisata ini ketika hari kerja saja dibandingkan akhir pekan karena dijamin pengunjung akan membludak dan jalanan akan cukup macet di daerah pengalengan.

Jika berkunjung ke Jembatan Gantung Rengganis ini juga pengunjung dapat sekaligus mengunjung objek wisata yang ada di sekitarnya seperti Kawah Putih, Situ Patenggang, Ranca Upas, Nimo Highland, dan masih banyak lainnya.

Perlu Peningkatan di Berbagai Sisi

Jembatan Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.
Jembatan Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi.

Untuk ukuran tempat wisata yang baru beroperasi tentu Jembatan Gantung Rengganis masih membutuhkan banyak perbaikan di berbagai sisi terutama aspek keselamatan untuk para pengunjung.

Jika kita memperhatikan lebih seksama maka akan menemukan ada beberapa titik yang bisa menjadi rawan potensi bahaya diantaranya adalah terkait ketertiban dari pengunjung menggunakan tali pengait dna pengaman selama perjalanan di atas jembatan, baiknya selalu di awasi oleh petugas dan dikenakan secara tertib.

Lalu juga ketika berkunjung ke sana saya masih mellihat ada kabel dan lampu penerangan yang ditempelkan atau dikaitkan ke jembatan, namun posisinya tidak teratur di beberapa titik dan mencuat, berpotensi mencelakakan pengunjung yang lalu lalang seperti tersandung atau tersetrum aliran listrik.

Hal lain yang perlu menjadi pertimbangan pengelola adalah SOP (Standard Operational Procedure) ketika terjadi hujan lebat. Ketika pulang dari Kawah Rengganis menuju tempat pemberhentian awal kami terkendala hujan lebat, parahnya adalah lalu lalang orang tidak diperkenankan untuk lewat karena faktor keselamatan, namun penumpukan pengunjung yang berteduh di tempat mengantre tidak diantisipasi oleh pengelola sehingga menumpuk. 

Lebih parah lagi petugas tidak tegas dan terkesan tidak memiliki SOP yang jelas karena ada beberapa pengunjung yang memaksa pulang melewati jembatan menerobos hujan deras, parahnya petugas seakan tak berdaya untuk menghalangi pengunjung tersebut. Pengelola harusnya punya SOP yang jelas dan sistem yang benar-benar memperhatikan keselamatan pengunjung.

Jalan menuju Kawah Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi
Jalan menuju Kawah Rengganis. Sumber: dokumentasi pribadi

Keberadaan toilet di kawasan air panas Rengganis yang sangat minim juga sempat merepotkan saya dan istri karena anak kami begitu sulitnya menemukan toilet yang layak dan bersih. 

Meski kami lihat memang sudah ada pembangunan fasilitas termasuk toilet di pintu masuk Rengganis, namun posisinya cukup jauh dari lokasi air panas. Mestinya toilet disediakan juga di tempat yang mudah dijangkau pengunjung dari objek wisata utama.

Demikianlah cerita singkat kami berkunjung ke Jembatan Gantung Rengganis yang konon terpanjang di Asia Tenggara. Semoga dapat menjadi referensi bagi kita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun