Seorang bos atau pimpinan belum tentu seorang pemimpin.
Setali tiga uang kepemimpinan juga bukan masalah jabatan tetapi aksi dan bagaimana seseorang dapat mengajak dan mempengaruhi timnya untuk bekerjasama mencapai tujuan bersama.
Mungkin itulah rangkuman singkat mengenai Leadership atau Kepemimpinan yang saya ungkapkan ketika menjadi narasumber dalam acara Career Expo POLBAN 2021 pada Sabtu, 17 Desember 2021 kemarin.
Diundang Menjadi Narasumber POLBAN Career Expo 2021
Di awal minggu ini mewakili Ikatan Alumni Politeknik Negeri Bandung (IKA POLBAN) saya diundang oleh panitia POLBAN Career Expo 2021 menjadi salah satu narasumber bagi para job seeker dan fresh graduate POLBAN khususunya dan juga sejumlah peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Awalnya di dalam undangan disampaikan acara akan dilakukan secara luring atau tatap muka untuk sesi Job Fair, namun tak dinyana karena kondisi pandemi yang belum berakhir serta menghindari kerumuman massa ketika acara berlangsung maka Manajemen POLBAN memutuskan untuk meminta panitia mengubah format acara menjadi daring (online) dan hal tersebut memang baru diinformasikan pihak manajemen H-1 acara berlangsung dan itu juga terkait surat baru sampai pihak manajemen di hari-hari mendekati acara berlangsung.
Tetapi the show must go on, dengan berbagai upaya akhirnya panitia mengganti acara job fair secara daring termasuk sesi acara saya pada Jumat, 18 Desember 2021.
Dari panitia diinformasikan bahwa saya akan menyampaikan  tema kepemimpinan dan kaitannya dengan dunia kerja dengan waktu satu jam dan itu sudah masuk dengan sesi tanya jawab dan juga perkenalan diri.
Akhirnya saya pun menyiapkan materi tersebut dengan menggunakan media prezi dengan materi yang ringkas dan padat karena saya ingin sesi tanya jawab lebih diutamakan agar interaksi dan berbagi pengalaman dapat diakomodasi lebih banyak.
Kualitas Kepemimpinan di Dunia Kerja
Meski saya sendiri masih terus belajar tentang kepemimpinan, saya menerima tawaran yang diberikan oleh panitia kepada saya berbekal pengalaman bergabung sebagai pemimpin dan anggota di berbagai organisasi baik level lokal, regional dan internasional  serta juga sempat belajar dan mengikuti pelatihan di bangku kuliah mamupun semasa bekerja untuk subjek-subjek terkait kepemimpinan, saya pun mengiyakan ajakan panitia sebagai narasumber untuk tema Kepemimpinan.
Di dalam materi yang saya susun saya menguraikan tentang perbedaan dan perbadingan krusial antara seorang bos yang orientasinyan hanya jabatan formal dibandingkan pemimpin yang memiliki karakter tertentu untuk membangin timnya.
Beberapa perbedaan krusial dari seorang bos dan seorang pemimpin/leader adalah seorang pemimpin orientasinya adalah mengatakan kita sebagai asosiasi jerih payah tim dibandingkan saya atas kinerja personal dan tidak mengindahkan kontribusi timnya.
Selanjutnya seorang bos itu hanya bisa memerintah alih-alih memberikan pengarahan dan memberikan pembinaan dan pemberdayaan bagi rekan-rekannya di dalam tim/organisasi, pun ketika dimintai pertanggungjawab seorang bos hanya bisa menunjuk (pointing finger) terhadap permasalahan terjadi kepada orang lain atau anggota timnya, dibandingkan seornag pemimpin yang siap menerima tanggung jawab dan fokus mencari solusi bersama dan masih banyak lainnya.
Sosok pemimpin tadilah yang sebenarny diperlukan dalam dunia kerja saat ini, alih-alih mencari seseornag yang hanya berorientasi pada jabatan tinggi namun kualitas kepemimpinannya rendah, karena ya seorang pemimpin akan membawa ke arah positif dan memberdayakan serta menginspirasi orang lain apa pun jabatannya.
Lebih lanjut, seiring waktu leadership skills seseorang yang dibutuhkan dunia kerja dan organisais pada umumnya berubah dikarenakan kondisi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) serta juga perkembangan dunia bisnis yang semakin kompleks dan mengarah kepada digitalisasi.
Beberapa skill yang dibutuhkan seorang pemimpin saat ini menurut Worl Economic Forum pada 2020 adalah dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan pendekatan yang baik dan efektif serta efisien, berpikir kritis terhadap berbagai macam masalah dan fenomena yang terjadi, kreativitas, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya.
Saya juga menyampaikan bahwa kepemimpinan atau menjadi pemimpin yang efektif adalah sebuah subjek yang bisa dipelajari tidak hanya melalui materi-materi di kelas tetapi juga melalui pengalaman dalam berorganisasi atau pun berinteraksi dalam kehidupan sosial. Jadi saya menyampaikan kepada para peserta diskusi bahwa jangan menyerah untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas kepimpinan diri kita.
Di akhir presentasi saya juga membagikan beberapa tips and tricks untuk menujukkan kualitas kepemimpinan kita baik ketika dalam CV, dalam wawancara serta juga diskusi yang mungkin saja diselenggarakan oleh panitia rekruitmen di berbagai perusahaan.
Di sesi tanya jawab banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta acara tidak hnaya dari POLBAN tetapi juga dari lulusan kampus lainnya bahkan dari kalangan profesional terkait dunia kepemimpinan. Pertanyaan seputar bagaimana membuat skala prioritas, bagaimana menunjukkan ketegasan bagi para anggota tetapi tidak sampai menjatuhkan mental mereka, bagaimana juga menjelaskan kemampuan kepemimpinan kita kepada rekruiter.
Terakhir saya berpesan kepada diri saya pribadi dan juga para peserta untuk terus meningkatkan kapasitas diri khususnya terkait leadership atau kepemimpinan karena menjadi seorang pemimpin itu dapat dipelajari.
Semoga ilmu yang saya bagikan dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan seluruh peserta acara webinar dan saya mendoakan adik-adik pencari kerja dapat segera mendapatkan jodoh perusahaan yang terbaik.
Khoirunnas anfauhum linnas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H