Ketiga adalah Komedi Biru
Jika komedi hitam menyajikan sindiran satir atau juga mengangkat isu-isu sensitif maka komedi biru lebih membahas tentang hal-hal tabu khususunya berbau seks atau erotisme.
Komedi jenis ini di Indonesia biasanya ada di acara-acara tengah malam dan dengan fokus penonton dewasa. Komedi dalam film-film Warkop DKI juga sebenarnya banyak menengahkan komedi biru dengan lakon pemain yang seksi dan adegan yang menjurus kepada perilaku berbau seks atau erotisme.
Komedi jenis ini memang tidak mudah sembarangan ditayangkan terutama di tempat umum pada jam-jam siang atau waktu utama (prime time)Â dengan potensi banyaknya penonton bawah umur.
Keempat adalah Komedi Karakter
Komedi karakter adalah sebuah bentuk komedi yang merujuk kepiawaian seorang komedian membuat sebuah karakter tertentu yang menjadi ciri khas dan sumber utama dalam perlakonanannya.
Charlie Chaplien dan Mr. Bean adalah beberapa komedi karakter yang sukses dikenal di seluruh dunia.
Di dalam negeri kita mengenal Alm. Jojon dengan kumis dan celana seperutnya, Aziz Gagap dengan kegagapannya, Haji Bolot dengan ke-budegannya, Jeng Kelin dengan kepolosan dan karkater suaranya yang khas dipadu dengan tingkah polanya yang menyebalkan, dan masih banyak lainnya.
Komedi karakter ini tidak mudah diperankan karena membutuhkan dedikasi dan totalitas, karena citra diri dari komedi karakter bisa sangat lekat dengan komedian yang memerankannya, bahkan dalam kasus tertentu masyarakat menganggapnya adalah sebuah karakter asli atau kenyataan alih-alih hanya lakon dan sebuah komedi karakter.