Hal tadi sungguh kontras dengan yang terjadi di Indonesia, dimana narasi yang disampaikan sebagian oknum yang menjadi tokoh kunci dalam penanganan Covid-19 justru terkesan meremehkan di awal, lalu dengan nada mengancam tentang kondisi terkendalinya pandemi ini, belum lagi tarik ulur kebijakan ketika berlangsung serta miskoordinasi antar-elemen di pemerintah pusat dan daerah.
Masyarakat serta perangkat pelaksana sering tidak secara utuh memahami konteks kebijakan serta metode pelaksanaan di lapangan. Contohnya saja untuk makan di tempat (dine in)Â di warung-warung yang hanya dapat dilakukan 20 menit saja. Lah yang memastikan dan mengawasi 20 menit siapa? Apakah cukup 20 menit untuk bisa makan di tempat? Sangat tidak praktis dan kurang logis dipraktikkan.
Ketiga, Nguyen Xuan Phuc-Presiden Vietnam, Sebelumnya Pernah Menjadi Perdana Menteri Vietnam
Di kawasan Asia Tenggara, keteladanan Vietnam dalam menangani Covid-19 patut diacungi jempol.
Meski berbatasan langsung dengan Tiongkok yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di awal pandemi, Vietnam mampu melakukan pembatasan penyebaran virus ini secara efektif hingga kasus yang terjadi di Vietnam sangat rendah bahkan angka kematian pun salah satu yang terendah di dunia.
Keberhasilan ini tentu tak lepas dari kebijakan Nguyen Xuan Phuc yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Vietnam hingga sekarang telah diangkat sebagai Presiden Vietnam.
Mereka benar-benar ketat menutup perbatasan dengan Tiongkok di awal pandemi, testing dan tracing benar-benar masif dilakukan kepada para warganya. Bahkan untuk tracing mereka sangat detail melakukannya sampai memonitor pergerakan warganya yang pernah kontak langsung dengan orang-orang yang positif.
Banyak yang menilai rekasi Vietnam di awal pandemi sangatlah rekatif dan berlebihan karena mereka benar-benar menerapkan testing dan tracing secara masif meski kasus masih sedikit, namun ternyata keputusan yang berlebihan itu dengan satu pintu komando yang terpimpin didukung dengan masyarakat yang patuh membuat penanggulangan pandemi ini benar-benar efektif dilakukan di Vietnam.Â
Bahkan untuk ekonomi Vietnam tumbuh positif, hanya beberapa negara saja di dunia yang bisa positif di masa pandemic, dibandingkan Indonesia yang masih minus di tahun 2020.