Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teladan dari Jusuf Hamka, Berbagi di Masa Pandemi di Tengah Ironi Sejumlah Pejabat dan Pengusaha yang Nirempati

18 Juli 2021   07:10 Diperbarui: 18 Juli 2021   07:11 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Nasi Podjok Halal Jusuf Hamka Bekerjasama dengan Salah Satu Donatur. Sumber: instagram @jusufhamka

Sangat kontras dengan beberapa tindakan para pejabat atau satpol PP di berbagai daerah lainnya yang justru dengan disertai kekerasan menyita dan menutup lapak jualan para pedagang kecil ketika sejumlah tempat hiburan ataupun mal masih dibuka juga secara bersamaan bahkan sejumlah pengusaha culas masih berani-beraninya menimbun obat dan kebutuhan pokok masyarakat hanya demi harga dan keuntungan selangit.

Wasekjen DPP PAN Rosaline Irene Rumaseuw yang Meminta Pemeirntah Menyediakan Fasilitas Khusus untuk Pejabat yang Terpapar Covid-19. Sumber: sindonews.com
Wasekjen DPP PAN Rosaline Irene Rumaseuw yang Meminta Pemeirntah Menyediakan Fasilitas Khusus untuk Pejabat yang Terpapar Covid-19. Sumber: sindonews.com
Ataupun sejumlah anggota legislatif yang menolak dikarantina sekembalinya dari kunjungan luar negeri atau juga pengurus partai yang minta untuk para pejabat dibeirkan keistimewaan dan termajinnya peraatan ketika mereka terpapar virus covid-19 di tengah kondisi masyarakat yang kritis dan serba sulit mendapatkan tindakan medis yang layak karena kesesakan keterisian berbagai fasilitas kesehatan.

Di sisi lain, masih ada saja pengusaha yang bukannya membantu justru merunyamkan dan memperparah keadaan. Sejumlah pengusaha obat-obatan dan juga oksigen justru ramai-ramai menumpuk dan menahan barang dagangannya hanya karena menunggu momen agar terjadi kelangkaan di pasaran dan barangnya dapat dijual dengan harga dan keuntungan yang berlipat-lipat.

Paling parah tentunya adalah kasus korupsi berbagai bantuan sosial oleh sejumlah oknum di pemerintahan. Ketika rakyat sengsara dan membutuhkan uluran tangan pemerintah, justru pejabatnya berfoya-foya dari bantuan sosial yang akan disalurkan. Sungguh sebuah perbuatan keji yang tak berperikemanusiaan.

Pandemi adalah Momen untuk Saling Membantu dan Berbagi

Bantuan dari Tetangga Selama Isoman. Sumber: Twitter @seputartetangga
Bantuan dari Tetangga Selama Isoman. Sumber: Twitter @seputartetangga

Kita sadar bahwa masih banyak Jusuf Hamka lainnya di seluruh negeri ini tidak mengenal profesi ataupun latar belakang, tua muda, di pelosok ataupun perkotaan.

Mereka adalah tetangga kita yang menyuplai kebutuhan sehar-hari kit ketika kita menjalani isolasi mandiri. Mereka adalah petugas kesehatan yang siang malam berjibaku membantu kesembuhan kita. Mereka adalah pejabat yang tiap hari patroli dan rapat-rapat memastikan masyarakatnya tidak kelaparan dan menjalankan protokol kesehatan. 

Mereka adalah rekan kerja yang selalu memberi semangat dan mendukung kita ketika kita terpapar atau dilanda kecemasan ketika masa work from home. Mereka adalah alim ulama, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat yang tidak bosan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga Iman dan IMun sehingga kita Aman. Mereka bahkan petugas kebersihan, asisten rumah tangga, pramusaji, dan lain sebagainya yang membantu aktivitas kita sehari-hari.

Untuk meringankan dan mendukung mereka yang kesusahan di tengah pandemi ini, mari kita tanamkan dalam diri bahwa membantu dengan apa yang kita bisa meski hanya dengan dukungan kepada teman secara lisan dan tulisan, meski hanya dengan sumbangan ala kadarnya, meski dengan tenaga yang kita mampu jauh lebih baik dibandingkan kita berdiam diri dan berpangku tangan bahkan mencari kesempatan di dalam kesempitan seperti saat ini.

Semangat untuk terus berbagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun