Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menelisik Makna Pahatan Alat Musik di Candi Borobudur dalam Sound of Borobudur

11 Mei 2021   22:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   22:15 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sound of Borobudur. Sumber: japungnusantara.org


Wah siapa yang sudah pernah berkunjung ke candi Borobudur? Saya sendiri setidaknya sudah 3 kali mengunjungi dan berkeliling di Candi Budha terbesar di dunia ini.

Megah dan rumitnya pembuatan Candi Borobudur yang merupakan alah satu situs warisan UNESCO ini tentu akan membuat para pelancong yang datang dan berkunjung akan terkagum-kagum atas sebuah pencapaian arsitektur masa lampau oleh leluhur kita.

Namun, jika ditelisik lebih dalam banyak relief di Candi Borobudur yang memiliki pesan dan seolah seperti rekaman sejarah serta perpustakaan terhadap kebijaksanaan masyarakat di tanah jawa pada masa lampau.

Salah satu diantaranya yaitu penggunaan alat musik di lebih dari 200 relief pada 40 panil Candi Borobudur.

Relief Alat Musik yang Mengundang Tanya

Relief Alat Musik di Candi Borobudur. Sumber: Twitter PSTK ITB
Relief Alat Musik di Candi Borobudur. Sumber: Twitter PSTK ITB
Relief Alat Musik di Candi Borobudur. Sumber: dictio.id
Relief Alat Musik di Candi Borobudur. Sumber: dictio.id
Dari sekian banyak relief di Candi Borobudur ternyata ada yang istimewa dan sering luput dari perhatian pengunjung termasuk saya yang sudah berkali-kali ke sana.

Banyak dari pengunjung yang hanya berkeliling mengagumi betapa megahnya candi ini termasuk bagaimana teknik mereka membangunnya dengan peralatan sederhana, mengukir bebatuan lalu dirangkai menjadi sebuah perpaduan yang memiliki alur cerita dan makna.

Nah ternyata ada sejumlah plat dalam rangkaian relief di Candi Borobudur yang menyimpan cerita khususnya terkait alat musik. Jika ditotal pahatan alat musik ini ada di lebih 200 relief dalam 40 panel.

Uniknya alat-alat musik yang tergambarkan di relief-relief Candi Borobudur ternyata bukanlah alat musik yang sering ditemui di tanah jawa saja, ada berbagai alat musik yang identik dengan alat musik di Kalimantan bahkan memiliki kemiripan dengan alat musik dari 34 provinsi di Indonesia sampai luar negeri seperti India dan Thailand

Pada relief candi Borobudur khususnya pada relief Karmawibhangga, Lalitavistara, Adaria Jtaka, dan Gandawyuha dapat kita temukan alat-alat musik, sepeti suling, simbal, lute, ghanta, cangka (terompet dari siput), saran dan gendang. Alat-alat musik yang konon berasal dari India dan Thailand juga dapat ditemukan di relief-relief Candi Bordobudur.

Menariknya penemuan ini bahkan membuat berbagai tanda tanya dan teori bahwa dulu Candi Borobudur pernah dijadikan tempat semacam hub/ pusat pertunjukan para pemusik dari berbagai wilayah di Indonesia bahkan dunia. Bahkan ada juga yang berteori bahwa Candi Borobudur adalah pusat kesenian musik di nusantara dan kawasan bahkan dunia pada abad ke-6.

Namun, sangat disayangkan banyak dari alat-alat musik yang digambarkan di Candi Borobudur tersebut tidak lagi ditemukan di daerah sekitar Candi Borobudur.

Mereplikasi Alat Musik Kuno yang Tergambar di Relief Candi Borobudur

Sound of Borobudur. Sumber: japungnusantara.org
Sound of Borobudur. Sumber: japungnusantara.org
Seperti yang kita ketahui bersama banyak alat-alat yang musik tergambar di relief Candi Borobudur yang bahkan tidak kita temui lagi di daerah kawasan candi bahkan tanah Jawa.

Oleh karena itu, sejumlah seniman yang menggagas gerakan Sound of Borobudur mencoba membuat replika alat-alat musik kuno itu lalu diorkestrasi berdasarkan interpretasi gambaran relief dipadukan dengan cara memainkannya yang kontemporer.

Dimulai sejak 2016, Dewa Budjana, Trie Utama, Purwatjaraka dan seumlah musisi lainnya memulai projek gerakan Sound of Borobudur ini dan akhirnya baru selesai rampung sempurna dan sukses digaungkan dengan instrumen perpaduan musik dan nyanyian lainnya pada 8 April 2021 di Omah Mbudur, Kompleks Candi Borobudur.

Acara ini juga diapresiasi penuh oleh Gubernur Jawa Tengah yaitu Ganjar Pranowo yang menyempatkan hadir dan mendukung acara ini.

Meski telah melalui riset cukup panjang, memang tidak ada jaminan replikasi yang dibuat oleh para seniman ini 100% akurat namun usaha untuk membangkitkan semangat untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dalam relief Candi Borobudur patut diberikan apresiasi.

Di masa mendatang Sound of Borobudur ini diproyeksikan akan semakin besar dan masif, diharapkan dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan akan mengembalikan marwah Candi Borobudur pusat musik dunia serta berkumpulnya para seniman dan musisi nusantara untuk berkolaborasi dan menciptakan karya-karya fenomenal dengan menggunakan instrumen masa lampau warisan pendahulu kita.

Salam Wonderful Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun