Namun, sangat disayangkan banyak dari alat-alat musik yang digambarkan di Candi Borobudur tersebut tidak lagi ditemukan di daerah sekitar Candi Borobudur.
Mereplikasi Alat Musik Kuno yang Tergambar di Relief Candi Borobudur
Oleh karena itu, sejumlah seniman yang menggagas gerakan Sound of Borobudur mencoba membuat replika alat-alat musik kuno itu lalu diorkestrasi berdasarkan interpretasi gambaran relief dipadukan dengan cara memainkannya yang kontemporer.
Dimulai sejak 2016, Dewa Budjana, Trie Utama, Purwatjaraka dan seumlah musisi lainnya memulai projek gerakan Sound of Borobudur ini dan akhirnya baru selesai rampung sempurna dan sukses digaungkan dengan instrumen perpaduan musik dan nyanyian lainnya pada 8 April 2021 di Omah Mbudur, Kompleks Candi Borobudur.
Acara ini juga diapresiasi penuh oleh Gubernur Jawa Tengah yaitu Ganjar Pranowo yang menyempatkan hadir dan mendukung acara ini.
Meski telah melalui riset cukup panjang, memang tidak ada jaminan replikasi yang dibuat oleh para seniman ini 100% akurat namun usaha untuk membangkitkan semangat untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dalam relief Candi Borobudur patut diberikan apresiasi.
Di masa mendatang Sound of Borobudur ini diproyeksikan akan semakin besar dan masif, diharapkan dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan akan mengembalikan marwah Candi Borobudur pusat musik dunia serta berkumpulnya para seniman dan musisi nusantara untuk berkolaborasi dan menciptakan karya-karya fenomenal dengan menggunakan instrumen masa lampau warisan pendahulu kita.
Salam Wonderful Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H