Ehm berbicara tentang menyambut lebaran bagi saya pastinya bahagia meski tidak dapat pulang kampung dan berpuasa dan salat ied bersama keluarga di kampung halaman.
Bahagia karena menyambut hari kemenangan setelah satu bulan puasa menahan berbagai nafsu dunia, dan berjibaku menjadi pribadi yang lebih baik dan paripurna.
Namun, tahun ini mirip dengan tahun sebelumnya dimana menyambut Ramadan dengan aktivitas berbelanja online di berbagai platform dan media untuk berbagai kebutuhan menjelang Ramadan.
Menyambut Lebaran dengan Berbelanja Online?
Sebelum berpikir saya adalah pribadi yang sangat konsumtif dan impulsif karena berbelanja dalam rangka menyambut lebaran, nah mungkin harus tahu dahulu berbelanja apa yang saya maksud.
Di masa pandemi kali ini aktivitas berbelanja berbagai kebutuhan lebaran termasuk bingkisan atau hampers untuk rekan dan handai taulan tidak dapat dilakukan dengan tatatap muka, namun jangan bersedih hati karena kami pun membelinya secara daring.
Proses saling menghadiahi hampers ini terjadi karena kami merasa ada yang kurang ketika lebaran tanpa bertatap muka langsung ataupun saling berbagi dengan orang-orang terdekat, alhasil mengirimkan bingkisan atau hampers menjadi pengobat rindu dan juga menjalankan salah satu Sunnah Rasulullah Saw untuk saling menghadiahi.
Tahun ini hampers pilihan kami berisi camilan khas dari tatar sunda seperti, cireng, cilok, baso tahu, basreng dan lain sebagainya, hampers jenis ini saya berikan unuk rekan-rekan kerja saya. Selain itu juga ada hampers jenis lain semisal alat-alat memasak yang diberikan isteri saya untuk sahabat-sahabatnya.
Selain hampers memang kami juga membeli berbagai kebutuhan lebaran lainnya semisal pakaian-pakaian ataupun mainana untuk anak kami serta juga kebutuhan rumah tangga lainnya melalui berbagi marketplace semisal tokopedia, shopee, dan lain sebagainya.
Belanja Kebutuhan Lebaran Secara Online
Sebenarnya alasan kami membeli secara online menjelang lebaran ini tak lain dan tak bukan lebih kepada kepraktisan dan kemudahan serta keamanan dan kenyaman selama berbelanja terlebih lagi di masa pandemi kali ini.
Menghindari kontak fisik dan bertatap muka bahkan berdesak-desakan di pasar atau pusat keramaian menjelang lebaran adalah alasan lainnya kami berbelanja secara online.
Memang kami akui berbelanja online tentu beda sensasinya dengan berbelanja langsung dengan proses tawar menawar seperti biasanya. Namun, mempertaruhkan kesehatan kelaurga hanya demi hasrat berbelanja langsung dengan metode tatap muka adalah suatu yang muskil untuk saya lakukan.
Jangankan untuk berbelanja, beribadah semisal berzakat, infaq dan sedekah pun dapat ditunaikan dengan metode digital saat ini tanpa mengorbankan kehalalan dari transaksi tersebut.
Semoga cerita menyambut lebaran saya tadi bermanfaat.
Tabik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H