Nah bagi saya dan keluarga kami menunaikan salat tarawih di rumah saja karena berbagai pertimbangan.
Kami memilih rumah karena masjid di terdekat di lingkungan rumah kami hampir seluruhnya tidak mempraktikkan physical distancing dan juga protokol kesehatan lainnya semisal memakai masker dan membawa sajadah pribadi, padahal pandemi belum berakhir.
Selain itu juga kami khawatir jika kami salat di masjid, ada potensi anak kami berkeliling masjid dan rentan terpapar virus, sehingga tahun ini pun kami tetap memutuskan untuk salat tarawih di rumah termasuk salat lima waktu.
Kami hanya akan salat di masjid ketika salat jumat, itupun di masjid yang kami yakini menerakan protokol kesehatan ketat meski perlu berkendara beberapa saat untuk sampai ke masjid tersebut.
Yang saya salut tahun ini anak kami sudah mulai ikut salat tarawih meski di rakaat keempat biasanya dia akan rebahan di sajadahnya bahkan tak jarang sambil mengambil bantal dari kamar atau sofa.
Setiap selepas salam dari dua rakaat rangkaian salat tarawih kerap juga dia mengeluh Ayah, "Koq salatnya gak beres-beres?," sambil rebahan di sajadahnya.
Kami hanya bisa memahamkan dia bahwa salat tarawih butuh waktu untuk dikerjakan, jika merasa lelah dia bisa tidur di sajadah atau mungkin beristirahat di kamar sambil menunggu kami selesai salat tarawih dan witir.
Keempat, Belajar Tadarus Alquran
Anak kami yang sedang belajar menghapal surat-surat pendek dan belajar huruf hijaiyah serta membaca alquran, di bulan Ramadan semakin intensif pembelajarannya. Hal itu dikarenakan kami semakin intensif tadarus alquran di rumah setiap harinya dibandingkan hari biasa sebelum Ramadan. Tak ketinggalan dikarenakan juga selama Ramadan kami juga lebih sering memutar murottal Alquran di setiap kesempatan yang ada.
Bahkan kerap selama Ramadan ini ,sayup-sayup saya dengar ketika bermain dengan temannya atau sibuk dengan mainannya, anak saya bergumam "Inna a' toina kal kautsar..." sambil menyempurnakan hapalannya setelah sebelumnya merampungkan hapalan Alfatiha, Al Ikhlas, Al Falaq dan Annas. Meski makhrojil hurufnya belum sempurna termasuk tajwidnya setidaknya dia semakin belajar memperbaiki dan menambah hapalan hari ke hari.