Ramadan tahun ini adalah Ramadan kedua bagi istri dan saya untuk mulai mengajarkan anak saya yang berumur yang masih balita tentang konsep berpuasa dan ibadah khas Ramadan lainnya.Â
Kali kedua karena anak kami mulai mengerti konsep ibadah dan salat pada tahun lalu seiring dengan perkembangan kognitif serta kemampuan komunikasinya yang lebih aktif.
Meski di tengah pandemi dan di rumah saja tentu tidak menghalangi istri dan saya untuk mulai pelan-pelan mengenalkan anak kami dengan berbagai aktivitas rutin khas Ramadan dengan mencontohkannya langsung serta menyelipkan narasi singkat dengan bahasa sederhana dan berulang kepada anak kami.
Pastinya kami tidak ingin mengajarkannya dengan sikap memaksa dan keras mengingat umurnya yang masih balita, sehingga kami tidak ingin jikalau nanti belajar beribadah di bulan Ramadan justru menjadi trauma bagi anak kami.
Dari sekian banyak pelajaran tersebut berikut ulasan 4 pengajaran khas Ramadan yang istri dan saya mulai perkenalkan dan ajarkan kepada anak kami yang masih balita:
Pertama, Belajar Konsep Berpuasa
Menjelang Ramadan seperti tahun lalu, kami mulai menceritakan kepada anak kami bahwa bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia akan tiba, sehingga alangkah lebih baiknya kita menyambutnya dengan riang gembira, karena di bulan ini Allah memberikan pahala berlipat ganda serta ampunan selebar-lebarnya bagi mereka yang berpuasa.
Kami juga mengajak anak kami untuk ikut berbuka puasa dan sahur bersama. Ketika buka puasa, anak kami dengan riang gembira menunggu di dekat tempat makan, bahkan terkadang juga membantu saya dan ibunya menyiapkan menu berbuka semisal ketika membuat takjil dan menyiapkan tempat makanan. Untuk momen sahur memang masih menjadi tantangan, karena kami tidak membangunkan anak kami dengan sengaja untuk berpuasa, justru terkadang anak kami terbangun dini hari ketika kami menyiapkan sahur atau sedang makan sahur.
Kami juga mengatakan bahwa umat muslim yang sudah besar diwajibkan untuk berpuasa, karena itu adalah keharusan dan perintah dari Allah Swt. sehingga anak kami pun ketika besar harus berpuasa dan sedari kecil mulai belajar.
Kami menjelaskan dengan sederhana bahwa orang berpuasa dilarang untuk makan, minum, dan juga menahan hawa nafsu lainnya seperti marah, menggerutu, dan lain sebagainya.