Tentu keadaan ini sedikit banyak membuat kita semakin berkontemplasi terhadap keadaan kita saat ini, kita juga semakin bijak dalam menghadapi keadaan, karena mungkin di masa awal pandemi kita seolah menyalahkan keadaan, mulai tertekan atas banyaknya beban.
Namun, semakin lama kita di dalam pandemi kita lebih berpikir untuk tidak mendramatisir keadaan. Kita paham bahwa kondisi ini tidak kita alami sendiri, hampir seluruh manusia di muka bumi terdampak akibat pandemi ini.
Melebih-lebihkan masalah hanya akan menambah beban pikiran kita apalagi ketika kita hanya menghabiskan waktu di rumah saja setidaknya satu tahun lamanya.
Yang kita butuhkan saat ini adalah mencari momen untuk menjernihkan pikiran, mengelola emosi, mengelola perasaan, serta mengolah fisik kita agar tetap sehat dan terjaga selama pandemi masih melanda. Bukan menambahkan stres dan keluhan akan keadaan yang tak kunjung normal kembali.
Oleh karena itu bersikap malas untuk mendramatisir keadaan adalah sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita selama di rumah saja.
Lebih-lebih selama bulan Ramadan ini, dimana kita dituntut untuk lebih dapat mengendalikan emosi, meningkatkan kadar kesabaran dan toleransi terhadap berbagai cobaan dan ujian.
Dari tiga jenis kemalasan tadi kita semakin disadarkan bahwa di dalam hidup ini tidak ada yang abadi, tidak ada yang akan terus sama, selalu berada di atas ataupun selalu berada di bawah. Yang paling penting yang perlu kita sadari bersama bahwa daya juang masing-masing oranglah yang akan menentukan hasilnya.
Kita tidak dapat mengukur kebahagian seseorang hanya dari harta, pangkat, jabatan, keluarga, nama besar, dan lain sebagainya. Karena bahagia seharusnya dirasakan dan dihayati dari pengalaman setiap orang yang tidak dapat dipukul rata satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, meski di rumah saja penting bagi kita untuk melatih ketiga bentuk "kemalasan" positif tadi. Malas untu membicarakan orang lain, malas untuk membandingkan hidup kita dengan orang lain, dan terakhir malas untuk melebih-lebihkan atau mendramatisir keadaan yang terjadi. Fokuslah kepada apa yang dapat kita lakukan dan ubah, bukan sesuatu diluar kuasa dan kontrol kita.