Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yuk Cari Tahu 5 Keterampilan yang Bisa Kita Asah dan Pelajari Selama Ramadan

15 April 2021   08:22 Diperbarui: 15 April 2021   08:39 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bercocok Tanam. Sumber: kabartegal.pikiran-rakyat.com

Ramadan sejatinya adalah bulan untuk menempa diri kita untuk menjadi lebih bertakwa kepada Allah Swt. Menahan lapar dan dahaga serta menjaga jiwa dari hawa nafsu dunia adalah dasar dan esensi dari berpuasa.  Ramadan ini juga memberikan waktu bagi fisik dan pikiran kita untuk berkontemplasi dan lebih peduli akan nasib sesama.

Selain itu juga, Ramadan memberikan waktu bagi diri kita untuk mengisi waktu-waktu luang kita dengan kegiatan yang positif serta bernilai dan mungkin juga mengasah skill atau keterampilan yang selama ini kurang dieksplorasi atau belum pernah sama sekali kita coba.

Nah, 5 keterampilan ini mungkin cocok bisa kita asah dan pelajari selama Ramadan kali ini.

Pertama adalah Keterampilan Bercocok Tanam

Ilustrasi Menyiapkan Media Tanam. Sumber: acehtrend.com
Ilustrasi Menyiapkan Media Tanam. Sumber: acehtrend.com

Wah selama pandemi ini, banyak orang-orang yang mulai mencoba untuk bertani di rumahnya dengan metode urban farming di lahan sempit ada juga yang memakai metode hidroponik.Saya sendiri sudah beberapa kali berhidroponik di rumah, dari kangkung sampai pakcoy pernah saya tanam dan panen. Hasilnya lumayan bisa berbagai ke mertua dan tetangga untuk dimasak menjadi berbagai masakan.

Sempat juga saya bertanam dengan pot dengan media tanah konvensional hasilnya juga lumayan, meski memang perlu perhatian ekstra dari media tanam, penyiraman, intensitas cahaya matahari, serta pupuk organik yang diberikan, karena jika tidak ulet bisa berujung mati ataupun tidak optimal  hasilnya.

Selama Ramadan ini mengisi waktu ngabuburit ataupun selepas sahur bisa dioptimalkan dengan bercocok tanam, keterampilan yang mudah dipraktikan dan bisa menghasilkan.

Siapa tahu jika diseriusi bisa menjadi lahan bisnis baru dan menghasilkan pundi-pundi cuan buat lebaran.

Kedua adalah Keterampilan Memasak

Ilustrasi Memasak. Sumber: jacoblund via kompas.com
Ilustrasi Memasak. Sumber: jacoblund via kompas.com

Wah siapa di sini yang gemar memasak atau bahkan belum pernah memasak sama sekali? Nah di Ramadan kali ini sambil mengisi waktu menuju berbuka ataupun sahur bisa jadi kita belajar untuk memasak kudapan, takjil, ataupun makanan utama dengan istri ataupun keluarga kita yang gemar memasak.

Mencoba mendampingi pasangan ataupun keluarga kita memasak selama Ramadan bukan hanya bernilai pahala lho, tetapi juga secara tidak langsung membuat keterampilan kita memasak semakin terasah.

Eh memasak bukan hanya pekerjaan perempuan ya, lihat saja ada Gordon Ramsey Chef terkenal yang pernah berkunjung ke Sumatra Barat untuk mengekplorasi rendang, masih ada ratusan bahkan ribuan Chef kelas dunia yang memiliki bintang Michelin untuk masakan dan restorannya yang rata-rata laki-laki lho.

Selain itu juga siapa tahu keterampilan ini berguna nantinya, secara pribadi dulu semasa ngekos saya merasakan manfaat belajar memasak meski tidak mahir sekali, setidaknya membuat nasi goreng, sambal, tumisan kangkung, bakwan, es buah, dan penganan ringan lainnya bisa saya lakukan meski rasa ya belum bintang lima tapi setidaknya layak konsumsi untuk pribadi.

Nah jika sudah semakin mahir dan ingin menghasilkan penghasilan sampingan bisa juga kita maksimalkan untuk jualan takjil selama Ramadan ini, siapa tahu nanti bisa jadi bekal untuk lebaran.

Ketiga adalah Keterampilan Membaca Alquran

Ilustrasi Membaca Alquran. Sumber: pexels via bukalapak.com
Ilustrasi Membaca Alquran. Sumber: pexels via bukalapak.com
Tadarus ataupun membaca Alquran dengan tartil dengan tajwid atau tanda baca yang benar membutuhkan keterampilan tersendiri.

Kita tentu mengetahui bagaiman Qari ataupun Qariah yang membaca Alqur'an dengan nada dan tata cara yang luar biasa indahnya. Butuh dedikasi yang luar biasa dari segi waktu, tenaga, pikiran, dan lain sebagainya agar mahir membaca Alquran.

Membaca Alquran dengan baik dan menggugah bisa jadi menjadi syiar agama Islam. Bahkan demi luasnya syiar ini bahkan diadakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional bahkan internasional. Perwakilan Indonesia pun kerap menjadi juara dalam lomba-lomba ini.

Di Ramadan kali ini tentu bisa menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk kembali mengoreksi cara baca kita dengan panduan yang benar sembari meningkatkan keterampilan kita memainkan nada dan juga memaknai terjemahannya secara lebih optimal.

Keempat adalah Keterampilan Bersih-bersih

Ilustrasi Bersih-bersih. Sumber: galaxyindohomecleaning.com
Ilustrasi Bersih-bersih. Sumber: galaxyindohomecleaning.com
Nah keterampilan ini tidak hanya dapat membantu istri atau mbak di rumah, tetapi juga bisa menyehatkan lho apalagi ketika di pagi hari setelah sahur atapun menjelang berbuka puasa.

Kegiatan bebersih sebenarnya memerlukan metode dan cara tersendiri lho. Jika selama ini kita hanya tahu menyapu sekenanya ataupun pungut-pungut sampah saja, mungkin di Ramadan ini kita bisa belajar cara bebersih atau beberes yang lebih baik melalui kanal Youtube ataupun belajar dari metode ala Marie Kondo, seorang praktisi bebersih yang terkenal dari Jepang atau Metode DanShari (Deny, Dispose, and Dispatch) yang memiliki prinsip minimalis dan hanya menggunakan barang-barang yang benar-benar diperlukan tanpa menumpuk banyak barang-barang.

Oh ya kegiatan bersih-bersih ini juga bisa melibatkan seluruh anggota keluarga kita juga lho.

Rumah bersih, badan sehat, bisa bantu orang di rumah dan paling penting dapat keterampilan baru selama Ramadan ini.

Kelima adalah Keterampilan Menulis

Ilustrasi Menulis. Sumber: pelayananpublik.id
Ilustrasi Menulis. Sumber: pelayananpublik.id

Mengisi waktu puasa dengan belajar menulis? Siapa takut siapa tahu bisa jadi penulis terkenal dan menghasilkan.

Nah bergabung dengan komunitas Kompasiana ini misalnya. Selain bisa mengeskpresikan buah pemikiran kita terhadap berbagai hal, tulisan kita bisa juga bermanfaat bagi orang lain dan jika beruntung bisa mendapatkan K-Rewards.

Saya pribadi berpikir bahwa menulis adalah salah satu puncak dari pembelajaran karena menulis tidak hanya menuntut pintar merangkai kata-kata tetapi juga membutuhkan banyak sumber informasi lainnya yang satu-satunya caranya dengan membaca atau menonton saluran berita.

Saya tentu mengingat bagaimana semasa zaman duduk di SD dan SMP saya masih diberikan buku jurnal Ramadan dimana kami ditugaskan oleh guru-guru di sekolah menuliskan dan merangkum aktivitas pribadi kita selama Ramadan dan menuangkan ke dalam buku jurnal itu.

Dulu saya berpikir ini menjadi sebuah beban tetapi di lain sisi saya belajar bagaimana membagikan pengalaman saya melalui menulis dan menyarikan informasi yang saya dapat semisal dari kajian agama di masjid dengan lebih baik.

Sekarang tampaknya jurnal Ramadan sudah tidak lagi populer bagi anak sekolahan. Sudah jarang ditemukan anak-anak sekolah yang berburu tandatangan penceramah di masjid-masjid.

Selama Ramadan ini waktu kita bisa optimalkan dengan berbagi buah pemikiran kita tentang berbagai hal yang bermanfaat, siapa tahu bernilai pahala dan bisa memberi dampak bagi orang lain. Selain itu juga menjadi kenang-kenangan bagi anak cucu kita nantinya bahwa orangtuanya atau kakeknya ternyata dulu suka menulis.

Demikianlah rangkuman 5 keterampilan yang bisa kita asah dan pelajari selama Ramadan kali ini. Semoga di Ramadan kali ini kita bisa mengoptimalkan waktu-waktu kita dengan ibadah-ibadah yang dianjurkan sembari juga menambah keterampilan kita di berbagai bidang dan lini kehidupan yang pada akhirnya dapat menambah added value bagi diri kita sendiri dan syukur-syukur bermanfaat bagi orang lain.

Jangan lupa juga untuk melibatkan istri dan anak-anak kita dalam berkegiatan tadi ya karena sekaligus bisa melatih kekompakan kita sebagai sebuah keluarga.

Paling penting juga untuk jangan menjadikan berpuasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan, karena hal tersebut hanya akan sia-sia dan tidak menambah manfaat bagi diri kita.

Tetap semangat dan terus memberi manfaat.

Selamat puasa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun