Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Ketahui 4 Hal yang Berubah dari Ramadan (Masa Pandemi) Tahun Lalu

14 April 2021   09:58 Diperbarui: 14 April 2021   19:16 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembukaan Pusat Perbelanjaan Selama Pandemi. Sumber: katadata.co.id

Kedua, Berbuka dan Sahur di Restoran atau Rumah Makan Diperbolehkan Asal Mematuhi Protokol Kesehatan

Ilustrasi di Restoran Semasa Pandemi. Sumber: cncbindonesi.com
Ilustrasi di Restoran Semasa Pandemi. Sumber: cncbindonesi.com

Ketika awal pandemi dan mulai memasuki Ramadan kita tentu masih mengingat bahwa restoran dan rumah makan dilarang melayani para pembeli untuk makan di restoran atau di rumah makan tersebut, karena masih banyak tempat makan atau restoran yang belum memiliki perangkat penunjang pelaksanaan protokol kesehatan.

Kita disarankan untuk membeli melalui ojek atau take away alih-alih dine in di tempat makan atau restoran.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ramadan kali ini kita diperkenankan untuk berbuka dan sahur di tempat makan atau restoran yang telah menerapkan protokol kesehatan.

Sekarang kita juga sudah banyak temui restoran atau rumah makan yang menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Banyak meja makan yang diberi jarak, ketika memasuki restoran atau tempat makan pun diukur suhu tubuhnya, tetap memakai masker kecuali ketika makan selama di dalam restoran/tempat makan, mereka menyediakan hand sanitizer dan juga tempat mencuci tangan yang memadai, bahkan jumlah pengunjung pun dibatasi.

Secara pribadi saya mencoba menghindari untuk makan di tempat, kecuali jika terpaksa dan tidak ada pilihan itupun harus benar-benar melihat kondisi dan situasi dari rumah makan atau restoran yang akan kita tuju, jika mereka abai atau protokol kesehatan tidak diterapkan optimal maka saya lebih memilih membeli makanan dengan sistem take away dan memakannya di kendaraan

Ketiga, Tempat Wisata Dibuka dan Boleh Dikunjungi Asal Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan

Ilustrasi Pembukaan Tempat Wisata Selama Pandemi. Sumber: tempo.co
Ilustrasi Pembukaan Tempat Wisata Selama Pandemi. Sumber: tempo.co

Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana banyak tempat praktis ditutup guna menghindari potensi penyebaran virus, Ramadan tahun ini sudah banyak tempat-tempat wisata yang diperkenankan untuk dibuka asal tetap mematuhi protokol kesehatan dan menyiapkan fasilitas penunjangnya seperti tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, membatasi jumlah pengunjung, dan area wajib masker.

Memang roda perekonomian harus tetap berjalan meski di tengah pandemi, salah satunya dengan cara membuka tempat-tempat wisata ini. Di sisi lain potensi penyebaran virus masih tetap ada, maka pembatasan jam operasi serta penerapan prosedur kesehatan selama pandemi menjadi hal yang wajib dipatuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun