Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Hal Ini Perlu Kita Lakukan Ketika Menerima Berita Pengeboman dan Aksi Terorisme Lainnya

30 Maret 2021   20:01 Diperbarui: 31 Maret 2021   09:18 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: official inews youtube

Peristiwa pengeboman Gereja Katedral di Makassar pada Minggu kemarin (28/03/2021) membuat publik kita terhenyak.

Tak pelak banyak dari kita yang secara aktif mulai membagikan berita tentang tindakan terorisme ini di media sosial dan grup-grup percakapan seperti Whatsapp, Telegram, Line, dan sebagainya.

Jika sebatas link berita, rekaman kamera pengintai yang umum, serta foto yang menyoroti kerusakan gedung dan dampak pengeboman mungkin masih layak dan diperbolehkan, namun jika menyebar foto potongan tubuh, korban yang berdarah-darah, korban yang terluka, dan lain sebagainya nampaknya tidak patut untuk disebarkan apalagi diteruskan di media sosial dan grup percakapan.

Belum lagi kita melihat banyak komentar yang tidak patut dengan mengasosiasikan penghuni kebun binatang bahkan caci maki yang menyerang pribadi dan sejumlah golongan.

Lalu bagaimana sebaiknya kita bersikap jika melihat berita dan informasi terkait pengeboman dan tindak terorisme lainnya yang menimbulkan korban terluka parah bahkan meninggal dunia?

Berikut 4 hal yang dapat kita lakukan jika menerima informasi atau berita khususnya pengeboman maupun tindakan terorisme lainnya.

Pertama, Pastikan Kebenaran Informasi yang Kita Dapatkan

Ilustrasi. Sumber: liputan6.com
Ilustrasi. Sumber: liputan6.com
Semakin banyaknya kita terpapar berbagai macam informasi dan data yang terpajang di berbagai saluran baik konvensional maupun digital terkadang justru mengaburkan akal sehat kita dan alih-alih menyebarkan sebuah kebenaran kita terjebak dalam hoaks dan misinformasi terkait berbagai hal.

Apalagi di dunia media sosial yang penuh dengan asumsi dan misinformasi, semisal berita tentang akan terjadinya kiamat pada 20 Feburari 2020 karena rangkaian angka 20, BBM bakal langka karena kebakaran kilang minyak Pertamina di Lamongan, vaksinasi Covid-19 membuat seorang menjadi keterbelakangan mental, dan lain sebagainya

Maka penting untuk mengecek dan mengajukan pertanyaan ketika melihat sebuah berita, apakah berita ini benar? Apakah sumber informasi yang didapatkan dapat dipercaya? Adakah informasi yang masih diragukan kesahihannya? Apakah perlu saya menyebarkan berita ini? Apakah bernilai manfaat jika saya menyebarkan berita ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun