Peristiwa pengeboman Gereja Katedral di Makassar pada Minggu kemarin (28/03/2021) membuat publik kita terhenyak.
Tak pelak banyak dari kita yang secara aktif mulai membagikan berita tentang tindakan terorisme ini di media sosial dan grup-grup percakapan seperti Whatsapp, Telegram, Line, dan sebagainya.
Jika sebatas link berita, rekaman kamera pengintai yang umum, serta foto yang menyoroti kerusakan gedung dan dampak pengeboman mungkin masih layak dan diperbolehkan, namun jika menyebar foto potongan tubuh, korban yang berdarah-darah, korban yang terluka, dan lain sebagainya nampaknya tidak patut untuk disebarkan apalagi diteruskan di media sosial dan grup percakapan.
Belum lagi kita melihat banyak komentar yang tidak patut dengan mengasosiasikan penghuni kebun binatang bahkan caci maki yang menyerang pribadi dan sejumlah golongan.
Lalu bagaimana sebaiknya kita bersikap jika melihat berita dan informasi terkait pengeboman dan tindak terorisme lainnya yang menimbulkan korban terluka parah bahkan meninggal dunia?
Berikut 4 hal yang dapat kita lakukan jika menerima informasi atau berita khususnya pengeboman maupun tindakan terorisme lainnya.
Pertama, Pastikan Kebenaran Informasi yang Kita Dapatkan
Apalagi di dunia media sosial yang penuh dengan asumsi dan misinformasi, semisal berita tentang akan terjadinya kiamat pada 20 Feburari 2020 karena rangkaian angka 20, BBM bakal langka karena kebakaran kilang minyak Pertamina di Lamongan, vaksinasi Covid-19 membuat seorang menjadi keterbelakangan mental, dan lain sebagainya
Maka penting untuk mengecek dan mengajukan pertanyaan ketika melihat sebuah berita, apakah berita ini benar? Apakah sumber informasi yang didapatkan dapat dipercaya? Adakah informasi yang masih diragukan kesahihannya? Apakah perlu saya menyebarkan berita ini? Apakah bernilai manfaat jika saya menyebarkan berita ini?