Peristiwa mengejutkan kembali terjadi setelah Bom di Katedral Makassar yang mengejutkan kita hari minggu kemaren, dini hari pukul 00.30  kita kembali  dikejutkan dengan kebakaran besar yang melanda kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu yang juga salah satu kilang strategis yang menopang suplai BBM di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
Sampai saat ini kebakaran masih coba dipadamkan oleh petugas. Belum dipastikan berapa kerugian material yang diderita oleh Pertamina, namun sampai saat ini setidaknya ada 4 warga yang terluka akibat kebakaran ini. Api diduga kuat berasal dari sambaran petir yang terjadi ketika terjadi hujan lebat di sekitar lokasi.
Sejarah Kilang Minyak Pertamina  Refinery Unit (RU) VI Balongan di Kabupaten Indramayu
Kilang ini mulai beroperasi sejak tahun 1994 berlokasi di Indramayu, Jawa Barat. Kilang ini difungsikan untuk mengolah minyak mentah yang didapatkan dari daerah Duri dan Minas, Provinsi Riau.
Produk-produk unggulan yang diproduksi dari kilang ini diantaranya adalah Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene, LPG bahkan Propylene. Produk-produk dari Balongan tadi didistribusikan ke daerah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang memiliki tingkat konsumsi BBM salah satu yang terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan Kilang Minyak di Balongan ini sangat strategis dan vital bagi guna mendukung kestabilan pasokan BBM di daerah Ibukota dan daerah-daerah penyangga di sekitarnya.
Sejak Februari 2021 lalu, Pertamina memulai pembangunan teknologi dan fasilitas dengan teknologi baru guna meningkatkan kapasitas produksi khususnya Light Distillate Section dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD.
Dilihat dari kapasitas produksi Kilang Balongan sebenarnya bukanlah kilang terbesar milik Pertamina di Indonesia. Kilang terbesar Pertamina dari segi kapasitas produksi adalah Kilang Minyak RU IV di Cilacap yang memiliki kapasitas produksi 340.000 barel per hari atau sekitar 33% dari produksi nasional.
Namun, dari segi teknologi karena pembangunan fasilitas terbaru dengan teknologi terkini bisa dikatakan Kilang Minyak Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu adalah yang paling canggih dengan teknologi yang dapat lebih fleksibel memproses campuran Heavy Crude Oil dan juga Light Crude Oil.
Peristiwa  Kebakaran Dini Hari
Peristiwa kebakaran di Kilang Minyak Pertamina di Balongan, Kabupaten Indramayu ini membuat warga sekitar cukup panik karena terjadi pada dini hari dan besarnya skala kebakaran bahkan membuat langit di sekitar lokasi kejadian memerah dan asap membumbung tinggi dan ledakan setelahnya terasa seperti gempa menurut kesaksian warga sekitar.
Peristiwa terjadi diperkirakan berawal lewat tengah malam memasuki dini hari Senin, 29 Maret 2021. Dugaan api berasal dari sambaran petir yang terjadi di dekat lokasi, karena banyak saksi di lokasi yang mengatakan mendengar suara petir dan ledakan setelahnya serta terjadi hujan lebat. Sampai dengan saat ini api masih diupayakan untuk dipadamkan. Dari keterangan pers Pertamina pagi ini disampaikan insiden kebakaran terjadi tepatnya di Tangki T-301G.
Saat ini Pertamina juga menyiapkan posko pengungsian bagi warga sekitar yang terdampak yaitu di GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendopo Kabupaten Indramayu. Sementara korban yang menderita luka bakar serta terluka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu.
Daerah sekitar kebakaran juga yang berstatus objek vital nasional mulai disterilkan dari aktivitas warga dengan dibantu pihak TNI.
Dari keterangan Pertamina juga dipastikan pasokan BBM di daerah Jakarta dan sekitarnya tidak terganggu dan berjalan dengan normal seperti biasa meski terjadi kebakaran besar di kilang minyak ini.
Pertamina juga mengungkapkan saat ini telah dilakukan normal shutdown guna mengatur aliran arus minyak untuk menghindari meluasnya kebakaran di lokasi.
Tim HSSE Pertamina dibantu Tim Pemadam Kebakaran setempat sampai saat ini masih berupaya memadamkan api.
Kita doakan semoga kebakaran cepat dapat terkendali sehingga tidak mengganggu pasokan BBM yang menopang aktivitas di Ibukota dan wilayah sekitarnya dan meminimalkan potensi jatuhnya korban jiwa dan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lebih besar pastinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H