Mengenal Kota Izmir yang Dijuluki Mutiara dari Laut Aegea

Pada akhir Oktober 2020 lalu, Izmir sempat diguncang gempa besar berkekuatan sekitar 7,0 Skala Magnitudo yang banyak meruntuhkan berbagai gedung  dan memakan banyak korban jiwa, bahkan di beberapa area terkena tsunami kecil akibat gempa yang berpusat di Laut Aegea.

Iklim dan Cuaca

Sunset di Izmir | Sumber: dokumentasi pribadi

Izmir mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu kota paling banyak mendapatkan sinar matahari di seantero Turki. Lebih dari 300 hari per tahunnya kota ini mendapatkan sinar matahari, membuat lahan-lahan pertanian di kota ini sangat subur, tidak heran banyak perkebunan buah dan sayuran yang tersebar di berbagai pelosok daerah ini.

Bisa dikatakan Izmir mirip California di Negeri Paman Sam dengan suhu yang hangat dan dekat dengan laut. Namun, meski disinari matahari sepanjang tahun, ketika musim dingin, Izmir tetap saja terasa sangat dingin dan kering. 

Saya masih mengingat kulit saya luka-luka karena terkena angin dari lautnya yang lumayan kencang kering dan suhu udara yang sangat dingin sampai menyentuh angka 5 derajat Celsius bahkan di bawah itu.

Namun, jangan khawatir gedung-gedung di Izmir sebagian besar sudah dilengkapi dengan penghangat bahkan berbagai moda transportasinya pun memiliki penghangat khusus.

Transportasi

Di Dalam Salah Satu Kereta di Izmir | Sumber: dokumentasi pribadi

Salah satu hal yang paling saya suka di Izmir adalah moda transportasinya yang sangat modern, mudah diakses dan tentunya pas di kantong.

Untuk pergi ke berbagai tempat di Izmir kita dapat menggunakan moda transportasi seperti bus kota yang disebut Eshot, kereta bawah tanah (subway atau metro), kapal feri yang disebut Vapor, kereta api jarak jauh yang disebut Izban, dan lain sebagainya yang terintegrasi dengan menggunakan satu kartu transportasi saja, yaitu Izmirim Kart.

Eshot atau Bus Kota di Izmir | Sumber:wikimedia.org

Ada tarif yang berbeda untuk siswa sekolah atau pelajar dan warga pada umumnya, bahkan untuk para lanjut usia diberikan cuma-cuma alias gratis, mereka diberikan kartu akses khusus oleh pihak kotanya.

Harganya pun tidak terlalu mahal dan cukup terjangkau untuk kantong kita sekitar 6 ribu-15 ribu untuk sekali perjalanan dan setengah harga untuk para pelajar/mahasiswa, serta gratis untuk lansia.